IKN TIME

IKN TIME

  • IKN
  • Pembangunan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Borneo
  • _Kalbar
  • _Kaltim
  • _Kalsel
  • _Kalteng
  • _Kaltara
  • _Sarawak
  • _Sabah
  • _Brunei
  • Budaya
  • _Dayak
  • _Melayu
  • _Tionghoa
  • _Seni
  • _Sejarah
  • _Sastra
  • Hidup
  • _Inspirasi
  • _Sosok
  • _Kesehatan
  • _Pendidikan
  • _Wisata
  • _Hiburan
  • _Olahraga
  • Iptek
  • _Sain
  • _Teknologi
  • Buku
  • Loker
  • Home
  • Bisnis
  • Kalbar

Kalimantan Barat Membuka Gerbang Ekspor Kratom ke Pasar India: Langkah Bersejarah Menuju Peningkatan Ekonomi Daerah

By IKN TIME
October 01, 2025

 

Pontianak - Di tengah hiruk-pikuk Pelabuhan Dwikora Pontianak, sebuah momen bersejarah terukir pada hari Selasa, 30 September 2025. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Kalimantan Barat resmi melepas ekspor perdana sebanyak 343,5 ton serbuk daun kratom, yang dikenal secara ilmiah sebagai Mitragyna speciosa. Pengiriman ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp15,48 miliar, ditujukan langsung ke India, negara di Asia Selatan yang semakin menunjukkan minat pada produk herbal asal Indonesia. Acara ini bukan sekadar rutinitas perdagangan, melainkan bagian integral dari program akselerasi ekspor nasional yang digagas pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan seperti Kalimantan Barat. Hadir dalam pelepasan tersebut tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, yang menekankan pentingnya ekspor langsung tanpa transit di kota lain, sehingga meningkatkan efisiensi dan daya saing produk lokal.

Kegiatan ini sekaligus menandai pembukaan jalur ekspor baru untuk komoditas unggulan Kalimantan Barat, yang selama ini lebih dikenal dengan hasil hutan seperti kayu dan minyak sawit. Kratom, yang diproses menjadi serbuk halus dari daunnya, dikirim dalam 13 kontainer langsung dari pelabuhan setempat, menghindari biaya tambahan dan waktu yang biasanya terjadi saat transit melalui pelabuhan besar seperti Jakarta atau Surabaya. Menurut data dari PT Pelindo (Persero), ekspor ini tidak hanya melibatkan kratom, tetapi juga disertai dengan pengiriman 150 ekor ikan arwana Super Red senilai Rp75 juta ke Singapura, menunjukkan diversifikasi produk ekspor dari wilayah Kapuas Hulu. Junior Manager Komersial Regional 2 Pontianak, Ribut, menyatakan bahwa langkah ini akan mendongkrak ekonomi daerah dengan menciptakan peluang baru bagi petani dan pelaku usaha kecil. Bagi masyarakat lokal, khususnya di Pontianak dan sekitarnya, ini adalah pencapaian yang lama ditunggu, karena selama bertahun-tahun kratom hanya diekspor secara tidak langsung, seringkali melalui jalur yang rumit dan kurang menguntungkan.

Untuk memahami mengapa ekspor ini begitu signifikan, kita perlu menyelami lebih dalam tentang kratom itu sendiri. Mitragyna speciosa adalah pohon tropis yang tumbuh subur di hutan-hutan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Myanmar. Daunnya yang lebar dan hijau mengkilap telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat setempat selama berabad-abad sebagai obat herbal. Pada dosis rendah, kratom memberikan efek stimulan yang mirip dengan kafein, membantu pekerja manual meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Sementara itu, pada dosis lebih tinggi, ia bertindak sebagai sedatif, meredakan nyeri dan bahkan membantu dalam pengelolaan kecanduan opioid. Penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia menunjukkan bahwa daun kratom memiliki sifat analgesic dan dapat menjadi alternatif alami untuk mengatasi masalah kesehatan seperti nyeri kronis. Di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat, tanaman ini sering disebut sebagai "daun surga" karena manfaatnya yang luas, meskipun sempat dianggap sebagai narkotika di masa lalu. Kini, dengan regulasi yang lebih jelas, kratom menjadi sumber pendapatan penting bagi ribuan petani di daerah pedesaan.

Proses pengolahan kratom menjadi serbuk dimulai dari panen daun segar di perkebunan, diikuti dengan pengeringan alami di bawah sinar matahari untuk menjaga kualitas alkaloidnya, seperti mitragynine dan 7-hydroxymitragynine, yang menjadi senyawa aktif utama. Setelah itu, daun digiling menjadi bubuk halus yang siap diekspor. Di India, produk ini kemungkinan besar akan digunakan dalam industri farmasi dan suplemen herbal, mengingat permintaan global yang terus meningkat. Meskipun Amerika Serikat tetap menjadi tujuan ekspor utama Indonesia dengan volume mencapai ribuan ton per tahun, pembukaan pasar ke India menandakan diversifikasi yang strategis. Data dari tahun 2024 menunjukkan bahwa ekspor kratom Indonesia ke AS saja bernilai lebih dari US$9 juta, dan kini dengan India sebagai mitra baru, potensi pendapatan devisa bisa melonjak signifikan. Namun, tantangan tetap ada, seperti kelangkaan bahan baku di Kalimantan Barat akibat ekspor mentah yang masif, yang sempat menjadi isu pada awal 2023.

Regulasi seputar kratom di Indonesia memang kompleks dan seringkali kontradiktif, yang membuat ekspor ini semakin menarik untuk dibahas. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang penggunaannya dalam makanan dan minuman sejak 2013 karena risiko penyalahgunaan, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa kratom tidak termasuk dalam undang-undang narkotika, sehingga kultivasi, pengolahan, dan ekspornya tetap legal di bawah pengawasan ketat. Pada 2024, pemerintah merevisi aturan untuk menyeimbangkan antara manfaat ekonomi dan pengendalian kesehatan masyarakat, memungkinkan petani untuk terus menanamnya asal tidak dijual bebas di pasar domestik. Ini berbeda dengan beberapa negara lain, di mana kratom dilarang sepenuhnya karena efek opioid-like-nya yang bisa menyebabkan ketergantungan. Di Indonesia, pendekatan ini lebih berfokus pada hak asasi manusia dan reformasi kebijakan obat, di mana kratom dilihat sebagai aset ekonomi daripada ancaman. Bagi petani di Kapuas Hulu, regulasi ini berarti peluang untuk beralih dari tanaman tradisional ke kratom, meskipun ada peringatan bahwa pelarangan total bisa memaksa mereka mencari alternatif lain.

Dampak ekonomi dari ekspor perdana ini tak bisa diremehkan. Dengan nilai Rp15,48 miliar dari kratom saja, plus tambahan dari arwana, total transaksi mencapai sekitar Rp15,55 miliar, yang langsung mengalir ke perekonomian lokal. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga menciptakan lapangan kerja di sektor pengolahan dan logistik. Kepala Badan Karantina Kalimantan Barat menekankan bahwa ekspor langsung dari Pontianak akan memperkuat daya saing daerah, mengurangi ketergantungan pada pelabuhan pusat, dan mendorong investasi infrastruktur. Di tengah tantangan global seperti fluktuasi harga komoditas dan regulasi internasional, langkah ini bisa menjadi model bagi provinsi lain di Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Selain itu, ekspor ini mendukung agenda nasional untuk meningkatkan devisa non-migas, di mana kratom berpotensi menjadi pemain kunci di pasar herbal dunia.

Melihat ke depan, prospek kratom Indonesia tampak cerah, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanannya. Studi ilmiah menunjukkan bahwa alkaloid dalam kratom memiliki potensi terapeutik, tetapi tanpa persetujuan dari badan seperti FDA, penggunaannya tetap kontroversial. Di India, di mana pengobatan ayurveda sedang berkembang, kratom bisa menemukan pasar yang luas untuk suplemen kesehatan. Bagi Kalimantan Barat, ekspor ini bukan akhir, melainkan awal dari era baru di mana produk lokal seperti kratom bisa bersaing di panggung global, membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia sebagai penghasil herbal terkemuka. Dengan pengelolaan yang bijak, tanaman ini bisa terus menjadi sumber harapan ekonomi, sambil menjaga keseimbangan antara manfaat dan risiko.

Secara keseluruhan, pelepasan ekspor kratom ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendukung petani dan UMKM di daerah terpencil. Dari hutan lebat Kalimantan hingga pelabuhan yang sibuk, perjalanan kratom menuju India adalah cerita sukses tentang inovasi dan ketahanan. Saat kontainer-kontainer itu meninggalkan Pelabuhan Dwikora, mereka tidak hanya membawa serbuk hijau, tapi juga mimpi ribuan warga Kalimantan Barat untuk masa depan yang lebih sejahtera.

 

Tags:
  • Bisnis
  • Kalbar
Share:
Also read
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
IKN TIME
IKN TIME
IKN TIME adalah sebuah sebuah sindikasi informasi yang berisikan berita politik, ekonomi, budaya lintas negara di Borneo. Terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh aspek kehidupan di pulau Borneo
Related news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Latest news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Show more
Most popular
  • Resensi Buku: The History of Dayak – Sebuah Deklarasi Identitas dari Hutan Borneo

    October 05, 2025
    Resensi Buku: The History of Dayak – Sebuah Deklarasi Identitas dari Hutan Borneo
  • Resensi Buku The Forest Therapy ala Dayak: Rahasia Hidup Sehat dari Kearifan Hutan Borneo

    October 03, 2025
    Resensi Buku The Forest Therapy ala Dayak: Rahasia Hidup Sehat dari Kearifan Hutan Borneo
  • Resensi Buku: Kantu': Jejak yang Terhapus di Tanah Dayak karya Ambrosius Suminto

    September 28, 2025
    Resensi Buku: Kantu': Jejak yang Terhapus di Tanah Dayak karya Ambrosius Suminto
  • Kaltim Hadapi Badai Fiskal: Pemprov Siapkan Pemangkasan TPP ASN dan Proyek Nonprioritas Imbas TKD Turun 50 Persen

    October 06, 2025
    Kaltim Hadapi Badai Fiskal: Pemprov Siapkan Pemangkasan TPP ASN dan Proyek Nonprioritas Imbas TKD Turun 50 Persen
  • Kalimantan Barat Membuka Gerbang Ekspor Kratom ke Pasar India: Langkah Bersejarah Menuju Peningkatan Ekonomi Daerah

    October 01, 2025
    Kalimantan Barat Membuka Gerbang Ekspor Kratom ke Pasar India: Langkah Bersejarah Menuju Peningkatan Ekonomi Daerah
Most popular tags
  • Advertorial
  • Cerita Rakyat
  • English
  • Militer
  • Pemilu
IKN TIME
Company
  • About Us
  • Contact Us
  • Careers
  • Advertise With Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • English News
  • Pemilu
  • Militer
  • Cerita Rakyat
Community
  • Loker
  • Dayak
  • Melayu
  • Tionghoa
Copyright © 2025 IKN TIME. All rights reserved.
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo