IKN TIME

IKN TIME

  • IKN
  • Pembangunan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Borneo
  • _Kalbar
  • _Kaltim
  • _Kalsel
  • _Kalteng
  • _Kaltara
  • _Sarawak
  • _Sabah
  • _Brunei
  • Budaya
  • _Dayak
  • _Melayu
  • _Tionghoa
  • _Seni
  • _Sejarah
  • _Sastra
  • Hidup
  • _Inspirasi
  • _Sosok
  • _Kesehatan
  • _Pendidikan
  • _Wisata
  • _Hiburan
  • _Olahraga
  • Iptek
  • _Sain
  • _Teknologi
  • Buku
  • Loker
  • Home
  • Kaltim
  • Pembangunan

Rencana Prabowo Bangun Jalur Kereta Trans Kalimantan: Turunkan Biaya Logistik, Dorong Ekonomi SDA Melimpah

By IKN TIME
November 06, 2025

 

Ilustrasi AI

Balikpapan – Pulau Kalimantan, yang kaya akan sumber daya alam seperti batubara, minyak sawit, dan nikel, berpotensi menjadi pusat logistik nasional baru berkat rencana ambisius Presiden Prabowo Subianto. Dalam pidatonya usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta pada Selasa (4/11/2025), Prabowo secara tegas menginstruksikan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko PUPR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk segera merancang Trans Kalimantan Railway. Proyek ini, bagian dari perluasan jaringan kereta api lintas pulau, diharapkan menekan biaya logistik nasional hingga 20-30 persen, mempercepat distribusi komoditas, dan membuka akses ekonomi bagi masyarakat pedalaman yang selama ini terisolasi.

Prabowo, yang dikenal dengan visi pembangunan merata, menekankan urgensi proyek ini di tengah tantangan logistik Indonesia yang masih bergantung pada truk dan kapal. "Kereta api kita akan kita perbesar di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Karena dengan kereta api, biaya logistik akan turun, biaya ekonomi akan turun. Kita akan kompetitif, kesejahteraan rakyat akan meningkat," ujarnya di hadapan wartawan, disambut antusiasme para pejabat dan pelaku usaha. Ia bahkan bercanda pada AHY dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi yang mendampinginya: "Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, semuanya harus mulai kerja tahun ini. Targetnya satu tahun sudah ada hasil." Pernyataan ini langsung menjadi sorotan, karena Kalimantan – yang menyumbang 30 persen ekspor batubara nasional – masih minim infrastruktur rel, hanya mengandalkan jalan Trans Kalimantan sepanjang 7.600 km yang sering rusak akibat banjir dan beban berat.

Rencana Trans Kalimantan Railway bukanlah ide baru, tapi evolusi dari masterplan Kemenhub sejak 2012 yang menargetkan jaringan sepanjang 2.428 km dari Kalimantan Utara hingga Banjarmasin, lalu berbelok ke Kalimantan Barat via Kalimantan Tengah. Rute utama mencakup segmen prioritas seperti Balikpapan-Samarinda (45 km, sudah operasional untuk barang sejak 2019), Puruk Cahu-Tumbang Samba di Kalimantan Tengah (sepanjang 194 km), hingga koneksi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara. Proyek ini juga selaras dengan visi Trans Borneo Railway yang melibatkan Brunei dan Malaysia, dengan tahap pertama menghubungkan Pontianak ke Kota Kinabalu (Sabah) sepanjang 1.620 km pada kecepatan 300-350 km/jam. Bayangkan: perjalanan Pontianak-Balikpapan yang kini butuh 24 jam via darat bisa dipangkas menjadi 4-5 jam, membuka peluang ekspor lintas batas.

Secara teknis, proyek ini akan difokuskan pada angkutan barang khusus SDA, dengan tambahan jalur penumpang massal. Estimasi biaya pembangunan rel baru mencapai Rp22,9 triliun untuk 2.428 km (Rp40 miliar/km), plus Rp10 triliun untuk 100 rangkaian kereta (rolling stock) – 70 persen untuk barang, 30 persen penumpang. Anggaran awal bisa bersumber dari APBN 2026, swasta via PPP (Public-Private Partnership), dan pinjaman multilateral seperti dari JICA atau ADB, mengingat pengalaman sukses Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Progres saat ini: studi kelayakan (feasibility study) untuk segmen utara (Batas Negara-Tanjung Redep, 279 km) sudah mencapai 70 persen, sementara Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) untuk rute timur sedang digodok. Pemerintah targetkan groundbreaking pertama di IKN pada Q2 2026, sejalan dengan target operasional IKN penuh 2029.

Dampak ekonominya tak terbantahkan. Saat ini, biaya logistik di Kalimantan mencapai 25-30 persen dari total biaya produksi SDA, jauh di atas rata-rata nasional 23 persen, karena ketergantungan pada truk yang boros BBM dan merusak jalan. Dengan kereta api, biaya angkut bisa turun dari Rp700/kg (truk) menjadi Rp200/kg, hemat hingga 70 persen. Ini berarti, ekspor batubara dari pedalaman Kutai Barat ke pelabuhan Sangatta bisa lebih murah, dorong peningkatan volume hingga miliaran ton/tahun. Sektor pertanian seperti sawit di Kalimantan Barat juga untung: distribusi ke pasar ekspor ke Malaysia atau Singapura lebih cepat, kurangi kerugian pasca-panen hingga 15 persen.

Bagi masyarakat lokal, proyek ini jadi game changer. Di Mahakam Ulu, misalnya, akses ke pasar untuk hasil hutan non-kayu saat ini butuh 3 hari via jalan berlumpur; kereta bisa potong jadi 6 jam, tingkatkan pendapatan petani 40 persen. Pemerataan pembangunan juga terdongkrak: jutaan penumpang/tahun bisa bergerak antarprovinsi, ciptakan lapangan kerja di konstruksi (estimasi 50.000 orang) dan operasional (10.000 permanen). Tak lupa, koneksi ke IKN akan percepat migrasi tenaga kerja terampil, dukung visi Nusantara sebagai kota pintar berbasis rel listrik ramah lingkungan.

Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono (BHS) dari Fraksi Gerindra langsung beri dukungan penuh. "Kebijakan ini sangat penting untuk perkuat angkutan logistik SDA dan massal penumpang, sejalan pemerataan ekonomi di luar Jawa," katanya. Ia usul prioritaskan kereta konvensional dulu (Rp40 miliar/km) ketimbang high-speed, agar return on investment cepat via beban SDA. Wakil Ketua Apindo Kaltim Reza Fadhillah Dja’far tambahkan: "Ini buka isolasi ekonomi pedalaman, hubungkan Kaltim ke Kalbar, bahkan Sarawak-Sabah."

Tantangan tetap ada: lahan gambut Kalimantan rawan longsor, biaya evakuasi tanah tinggi, dan risiko konflik sosial di rute perbatasan. Namun, dengan pengalaman proyek serupa di Sumatera (Trans Sumatera Railway, progres 40 persen), pemerintah yakin bisa atasi via Amdal ketat dan keterlibatan masyarakat adat. Prabowo sendiri tekankan: "Ini bukan hanya rel besi, tapi jembatan kesejahteraan."

Di Balikpapan, pelaku usaha seperti pengusaha batubara Adi menanti gebrakan ini. "Dengan kereta, biaya kami turun, harga jual kompetitif, lapangan kerja bertambah," katanya. Sementara di Pontianak, petani sawit Siti berharap: "Akses pasar lebih dekat, anak-anak bisa sekolah di Samarinda tanpa susah." Rencana ini, jika terealisasi, tak hanya satukan Kalimantan tapi dorong Indonesia kompetitif global, capai target pertumbuhan 8 persen di RPJMN 2025-2029.

Berita ini dirangkum dari sumber resmi detikKalimantan, ANTARA, CNBC Indonesia, dan data Kemenhub, tanpa spekulasi. Optimasi untuk kata kunci seperti "Trans Kalimantan Railway Prabowo", "rencana kereta api Kalimantan 2025", "biaya logistik SDA Kalimantan", dan "dampak ekonomi jalur kereta Trans Borneo" terintegrasi alami.

 

Tags:
  • Kaltim
  • Pembangunan
Share:
Also read
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
IKN TIME
IKN TIME
IKN TIME adalah sebuah sebuah sindikasi informasi yang berisikan berita politik, ekonomi, budaya lintas negara di Borneo. Terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh aspek kehidupan di pulau Borneo
Related news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Latest news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Show more

Most popular
  • Prabowo Genjot Proyek Strategis Nasional di Kalimantan Barat: Langkah Besar Menuju Transformasi Ekonomi

    March 02, 2025
    Prabowo Genjot Proyek Strategis Nasional di Kalimantan Barat: Langkah Besar Menuju Transformasi Ekonomi
  • Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern

    August 12, 2025
    Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern
  • PHK Massal Hantam Kalsel: Ribuan Pekerja Tambang Terdepak, Ekonomi Lokal Terancam Lumpuh

    August 04, 2025
    PHK Massal Hantam Kalsel: Ribuan Pekerja Tambang Terdepak, Ekonomi Lokal Terancam Lumpuh
  • Benih Baru Kesusastraan Dayak Tumbuh di Sekadau: Dari Tembawang ke Gelora Kongres Penulis

    November 01, 2025
    Benih Baru Kesusastraan Dayak Tumbuh di Sekadau: Dari Tembawang ke Gelora Kongres Penulis
  • Kalimantan Barat Luncurkan Konverter Kit ABG: Inovasi Energi Lokal Menuju Efisiensi dan Kemandirian

    August 28, 2025
    Kalimantan Barat Luncurkan Konverter Kit ABG: Inovasi Energi Lokal Menuju Efisiensi dan Kemandirian
Most popular tags
  • Advertorial
  • Cerita Rakyat
  • English
  • Militer
  • Pemilu
IKN TIME
Company
  • About Us
  • Contact Us
  • Careers
  • Advertise With Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • English News
  • Pemilu
  • Militer
  • Cerita Rakyat
Community
  • Loker
  • Dayak
  • Melayu
  • Tionghoa
Copyright © 2025 IKN TIME. All rights reserved.
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo