IKN TIME

IKN TIME

  • IKN
  • Pembangunan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Borneo
  • _Kalbar
  • _Kaltim
  • _Kalsel
  • _Kalteng
  • _Kaltara
  • _Sarawak
  • _Sabah
  • _Brunei
  • Budaya
  • _Dayak
  • _Melayu
  • _Tionghoa
  • _Seni
  • _Sejarah
  • _Sastra
  • Hidup
  • _Inspirasi
  • _Sosok
  • _Kesehatan
  • _Pendidikan
  • _Wisata
  • _Hiburan
  • _Olahraga
  • Iptek
  • _Sain
  • _Teknologi
  • Buku
  • Loker
  • Home
  • Kalbar
  • Teknologi

Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern

By IKN TIME
August 12, 2025

 

Ilustrasi AI

Pontianak – Upaya modernisasi dan adaptasi terhadap kemajuan teknologi kini turut merambah ke dunia kebudayaan di Kalimantan Barat. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan proses digitalisasi menyeluruh terhadap seluruh koleksi Museum Provinsi Kalimantan Barat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan museum tetap relevan dan mudah diakses di tengah arus perubahan zaman yang semakin digital.

Saat ditemui di sela-sela kemeriahan Karnaval Gemilang Budaya Khatulistiwa 2025 di Pontianak, Minggu (10/8/2025), Rita menjelaskan bahwa proses yang sedang berjalan saat ini melibatkan pemberian barcode pada semua barang koleksi museum. Barcode ini bukan sekadar label biasa, melainkan pintu masuk menuju informasi detail tentang setiap artefak, mulai dari asal-usul, sejarah, hingga nilai budayanya.

“Saat ini kami sedang melakukan proses barcode pada semua koleksi barang di museum,” jelas Rita. Menurutnya, sistem ini nantinya memungkinkan pengunjung atau peneliti untuk memindai barcode menggunakan perangkat pintar, lalu secara otomatis mendapatkan informasi terperinci mengenai objek tersebut.


Digitalisasi Sebagai Langkah Strategis Menyongsong Masa Depan Museum

Rita menegaskan bahwa digitalisasi bukanlah tren sesaat, melainkan kebutuhan yang harus segera diadopsi oleh institusi budaya jika ingin bertahan dan berkembang. Museum, yang selama ini identik dengan kunjungan fisik, kini dihadapkan pada tantangan untuk memperluas jangkauan informasinya ke ranah digital.

Ia menambahkan, Museum Kalbar juga sedang melakukan kajian mendalam untuk memastikan setiap tahap digitalisasi berjalan dengan baik dan sesuai standar. Proses ini mencakup pembuatan visualisasi digital dari setiap koleksi, sehingga artefak-artefak berharga dapat dilihat secara detail meskipun pengunjung berada di tempat yang jauh.

“Jadi, ada visualisasi secara digital untuk barang-barang yang ada di Museum Kalimantan Barat,” ujar Rita, menandaskan pentingnya keterbukaan akses informasi di era teknologi.


Kebijakan Nasional Dorong Digitalisasi Warisan Budaya

Upaya digitalisasi yang dilakukan Museum Kalbar sejalan dengan kebijakan nasional yang ditekankan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon. Dalam sebuah agenda di Malang pada Februari lalu, Fadli menegaskan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini telah memasuki berbagai sektor, termasuk kebudayaan.

“Budaya digital itu tidak bisa kita hindari. Karena budaya digital masuk ke semua lini, jadi kita harus bisa beradaptasi di sana,” ujar Fadli, dikutip dari KBRN Malang.

Menurutnya, adaptasi ini tidak hanya sekadar memindahkan data atau informasi budaya ke bentuk digital, tetapi juga mengaktualisasikan nilai-nilai budaya lama agar tetap relevan di tengah kehidupan modern. Hal ini berarti setiap koleksi warisan budaya, baik berupa artefak, manuskrip, maupun dokumen sejarah, harus dikelola secara komprehensif dan disajikan dalam format yang mudah diakses publik.

“Sedang koleksi warisan budaya dilakukan secara komprehensif. Sehingga orang bisa mengakses secara digital,” tambahnya.


Manfaat Digitalisasi: Dari Akses Lebih Luas hingga Pelestarian Artefak

Digitalisasi koleksi museum membawa banyak manfaat, baik bagi pengelola maupun pengunjung. Dari sisi pengunjung, digitalisasi memungkinkan akses informasi kapan saja dan di mana saja. Hal ini sangat penting bagi pelajar, peneliti, atau wisatawan yang ingin mempelajari budaya Kalimantan Barat tanpa harus datang langsung ke lokasi.

Sementara itu, bagi pengelola museum, proses ini menjadi langkah strategis dalam upaya pelestarian. Artefak fisik, terutama yang rapuh atau berusia ratusan tahun, rentan terhadap kerusakan jika sering disentuh atau terpapar lingkungan yang tidak stabil. Dengan adanya representasi digital, museum dapat mengurangi risiko kerusakan fisik sekaligus memperluas peluang penelitian.

Rita menjelaskan bahwa dalam proses digitalisasi, pihaknya juga memperhatikan aspek keamanan data. Setiap informasi yang diunggah akan diverifikasi terlebih dahulu untuk memastikan keakuratannya. Selain itu, penggunaan teknologi barcode diharapkan dapat mencegah kehilangan atau penggantian koleksi secara ilegal.


Karnaval Budaya Sebagai Momentum Perkenalan Program Digitalisasi

Menariknya, pengumuman mengenai langkah digitalisasi Museum Kalbar ini dilakukan bertepatan dengan Karnaval Gemilang Budaya Khatulistiwa 2025. Acara yang dihadiri ribuan masyarakat dan wisatawan ini menjadi ajang yang tepat untuk memperkenalkan program tersebut kepada publik.

Rita berharap momentum karnaval dapat membangkitkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan peran teknologi di dalamnya. Ia percaya bahwa kolaborasi antara teknologi dan kebudayaan dapat menjadi formula ampuh untuk menarik minat generasi muda terhadap warisan budaya.

Dengan adanya barcode dan visualisasi digital, Museum Kalbar bercita-cita menjadi museum yang dapat diakses tanpa batas geografis. Konsep ini sejalan dengan tren virtual museum yang mulai berkembang di berbagai negara, di mana koleksi dapat dijelajahi secara interaktif melalui komputer atau perangkat seluler.

Dalam jangka panjang, Rita berharap digitalisasi dapat membuka peluang kerja sama dengan museum-museum lain di dalam dan luar negeri. Pertukaran data digital antar-museum akan memungkinkan pengayaan informasi serta pameran virtual lintas negara yang memperluas wawasan publik.

Meski demikian, Rita mengakui bahwa proses digitalisasi bukanlah pekerjaan mudah. Tantangan terbesar terletak pada ketersediaan sumber daya manusia yang menguasai teknologi, anggaran yang memadai, dan perangkat pendukung yang memadai. Namun, ia optimistis bahwa dengan dukungan pemerintah daerah, kementerian, dan masyarakat, langkah ini akan membuahkan hasil maksimal.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan publik agar masyarakat memahami bahwa digitalisasi bukan berarti meninggalkan kunjungan fisik ke museum. Sebaliknya, teknologi justru menjadi pintu masuk yang memperkaya pengalaman kunjungan dengan memberikan informasi tambahan yang mungkin sulit disajikan secara fisik di ruang pamer.

Langkah Museum Kalbar memasuki era digital adalah bukti nyata bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan kemajuan teknologi. Proses barcode dan visualisasi digital bukan hanya memperluas akses informasi, tetapi juga melindungi artefak dari risiko kerusakan fisik.

Dengan dukungan kebijakan nasional, komitmen pemerintah daerah, dan kesadaran masyarakat, museum dapat berkembang menjadi pusat pengetahuan yang tak terbatas ruang dan waktu. Sebagaimana diungkapkan Rita Hastarita, adaptasi ini adalah langkah penting agar museum tetap relevan, inklusif, dan menjadi kebanggaan Kalimantan Barat di mata dunia.

 

Tags:
  • Kalbar
  • Teknologi
Share:
Also read
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
IKN TIME
IKN TIME
IKN TIME adalah sebuah sebuah sindikasi informasi yang berisikan berita politik, ekonomi, budaya lintas negara di Borneo. Terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh aspek kehidupan di pulau Borneo
Related news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Latest news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Show more

Most popular
  • Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern

    August 12, 2025
    Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern
  • Transformasi Pendidikan di Kaltim: Digitalisasi melalui Interactive Flat Panel (IFP)

    September 27, 2025
    Transformasi Pendidikan di Kaltim: Digitalisasi melalui Interactive Flat Panel (IFP)
  • Jejak Pionir dari Rimba Kalimantan: Mengupas Peran A.R. Mecer yang Menggugat Paradigma Ekonomi Modern

    October 06, 2025
    Jejak Pionir dari Rimba Kalimantan: Mengupas Peran A.R. Mecer yang Menggugat Paradigma Ekonomi Modern
  • Prabowo Genjot Proyek Strategis Nasional di Kalimantan Barat: Langkah Besar Menuju Transformasi Ekonomi

    March 02, 2025
    Prabowo Genjot Proyek Strategis Nasional di Kalimantan Barat: Langkah Besar Menuju Transformasi Ekonomi
  • Menata Kaltim di Era IKN: Wacana Sepuluh Kabupaten dan Kota Baru Demi Pembangunan Merata

    October 24, 2025
    Menata Kaltim di Era IKN: Wacana Sepuluh Kabupaten dan Kota Baru Demi Pembangunan Merata
Most popular tags
  • Advertorial
  • Cerita Rakyat
  • English
  • Militer
  • Pemilu
IKN TIME
Company
  • About Us
  • Contact Us
  • Careers
  • Advertise With Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • English News
  • Pemilu
  • Militer
  • Cerita Rakyat
Community
  • Loker
  • Dayak
  • Melayu
  • Tionghoa
Copyright © 2025 IKN TIME. All rights reserved.
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo