Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini

 

Ilustrasi AI

Optimisme Kontraktor BUMN: Tender Gedung Legislatif-Yudikatif Nusantara Jadi Kunci, Ditambah Rusun Jakarta dan Proyek BUMN Lainnya

IKN - Di tengah gejolak sektor konstruksi pasca-pergantian pemerintahan, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) tetap gaspol mengejar ambisi besar. Perusahaan ini kini mengarahkan pandangan tajam ke tender raksasa di Ibu Kota Nusantara (IKN), bernilai Rp8 triliun, sebagai penyelamat target kontrak baru Rp1,9 triliun untuk 2025. Meski realisasi baru Rp116 miliar per Oktober, manajemen yakin akhir tahun bisa rebound kuat. Selain IKN, WEGE juga mengintip peluang di rusunawa Jakarta dan proyek BUMN kesehatan. Kisah ini menggambarkan bagaimana pemain BUMN seperti WEGE berjuang bertahan di arena kompetitif, sambil ikut membangun fondasi ibu kota baru Indonesia.


Target Kontrak 2025 Masih Jauh, WEGE Optimis dengan Tender Jumbo IKN

Bayangkan punya target Rp1,9 triliun, tapi baru terkumpul Rp116 miliar di paruh akhir tahun. Itulah posisi WEGE saat ini, tapi Direktur Quality, Health, Safety, Environment & Pemasaran Tomo Dwi Hasputro tak gentar. "Kami masih optimis sampai akhir tahun, karena ada beberapa proyek besar yang sedang diproses," katanya saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu (15/10/2025). Fokus utama? Tender proyek gedung lembaga legislatif dan yudikatif di IKN, dengan nilai total Rp8 triliun. "Harapannya, kami bisa memenangkan salah satu paket dari sana," tambah Tomo, suaranya penuh harap meski kompetisi ketat.

Data internal WEGE menunjukkan, target ini naik sekitar 50% dari realisasi 2024 yang Rp2,66 triliun, sejalan dengan proyeksi StockWatch yang menyebut WEGE siap langkah agresif di 2026 dengan Rp3 triliun. Tapi tantangan nyata: perubahan kebijakan pemerintah baru membuat efisiensi anggaran ketat, memperlambat tender. Meski begitu, Tomo bilang, "IKN tetap jadi magnet utama bagi kami. Proyek ini bukan cuma soal duit, tapi juga peluang bangun portofolio strategis di proyek nasional."

Bagi WEGE, yang anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, IKN bukan hal baru. Mereka sudah pegang kontrak hunian modular TNI dan pekerja konstruksi fase II di sana, senilai ratusan miliar. Kini, tender Rp8 triliun ini—mencakup gedung parlemen dan pengadilan—bisa jadi game changer. Kalau menang, bukan hanya target tercapai, tapi juga posisi WEGE menguat di ekosistem IKN yang diproyeksikan serap investasi triliunan rupiah hingga 2029.


Diversifikasi Bid: Rusun Jakarta, OJK Medan, dan Proyek Kesehatan BUMN

Tak mau taruh semua telur di satu keranjang, WEGE merangkai strategi diversifikasi. Selain IKN, ada dua paket rusunawa di DKI Jakarta, masing-masing Rp250 miliar. "Proyek ini strategis buat kami, karena dekat dengan pasar domestik dan permintaan hunian vertikal lagi naik," jelas Tomo. Proyek seperti ini, menurut laporan ANTARA, jadi andalan WEGE di segmen fasilitas publik, yang kontribusinya dipatok 38,8% dari target 2025.

Lalu, ada tender gedung Otorita Jasa Keuangan (OJK) di Medan dan proyek BUMN sektor keuangan—mungkin BNI—yang WEGE klaim posisinya nomor satu. "Belum pasti menang, tapi kami leading di evaluasi," ujar Tomo dengan nada percaya diri. Optimisme ini didukung rekam jejak WEGE di proyek serupa, seperti Bank Mandiri Gresik dan Bank Indonesia Karawang, yang bantu capai Rp2,66 triliun kontrak 2024.

Tak ketinggalan, WEGE incar proyek gedung BUMN kesehatan senilai Rp1 triliun. Di sini, mereka rencanakan kolaborasi dengan mitra ahli Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC). "Kami butuh partner kuat untuk aspek teknis, supaya proyek on time dan on budget," kata Tomo. Ini mirip dengan proyek Pusat Onkologi RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang baru diraih, nilai Rp248 miliar, dan jadi contoh sukses WEGE di sektor kesehatan.

Dari sisi komposisi, WEGE proyeksikan 59,2% kontrak dari pemerintah, 20,7% BUMN, dan sisanya swasta—seperti yang dikutip CNN Indonesia. Tipe proyek? Perkantoran 44,4%, fasilitas publik 38,8%, hunian 16,8%. Strategi ini, menurut Direktur Utama Hadian Pramudita, bakal dorong penjualan Rp4,4 triliun dan laba bersih Rp46 miliar di 2025.


Strategi WEGE di Tengah Tantangan Konstruksi Pasca-Pemilu

Industri konstruksi lagi diuji. Efisiensi anggaran pemerintah baru bikin tender molor, plus kompetisi sengit dari pemain swasta dan BUMN lain. WEGE, dengan pengalaman 50 tahun lebih, pilih jalur inovasi. Mereka andalkan teknologi modular—like hunian TNI IKN yang pecahkan rekor MURI—untuk potong biaya dan waktu. "Modular bukan tren, tapi keharusan sekarang," tegas Tomo.

Kolaborasi jadi kunci lain. WEGE rajin gandeng universitas seperti ITB untuk riset material ramah lingkungan, pas buat IKN yang visi smart forest city. Hasilnya? Sertifikat seperti Autodesk ASEAN Innovation Award 2024, yang bikin WEGE unggul di tender hijau.

Tapi, tak semuanya mulus. Realisasi lambat ini bikin arus kas ketat, meski order book WEGE kuat di Rp8,67 triliun termasuk carry-over. Liputan6 catat, WEGE pernah incar Rp5 triliun akhir 2024, dan kini naik taruhan untuk 2025. Tantangan lain: fluktuasi harga bahan baku, yang WEGE atasi lewat hedging dan supply chain lokal.


Dampak Ekonomi: WEGE dan Geliat IKN Bagi UMKM Lokal

Kalau WEGE menang tender IKN, efeknya berantai. Proyek Rp8 triliun ini bisa serap ribuan tenaga kerja, dorong UMKM Kalimantan Timur suplai material. Bayangkan: kontraktor besar seperti WEGE beli semen lokal, sewa alat berat dari pengusaha Sepaku, ciptakan multiplier effect Rp20-30 triliun ke ekonomi regional—seperti proyeksi BPS Kaltim.

Bagi WEGE sendiri, ini langkah maju ke target 2026 Rp3 triliun, seperti yang direncanakan StockWatch. Investor pun senang; saham WEGE potensial rebound kalau tender IKN keluar akhir tahun.

WEGE lagi di persimpangan: target Rp1,9 triliun 2025 masih jauh, tapi tender Rp8 triliun IKN jadi harapan terang. Dengan diversifikasi ke rusun Jakarta, OJK Medan, dan proyek kesehatan, plus strategi modular dan kolaborasi, perusahaan ini tunjukkan ketangguhan BUMN. Di balik angka-angka, ini cerita soal bangun masa depan—gedung yudikatif di IKN yang adil, rusunawa Jakarta yang layak huni. Kalau Tomo benar, akhir 2025 WEGE tak cuma capai target, tapi juga ukir sejarah di proyek nasional. Pantau terus; akhir tahun bakal seru.

 

Also Read
Latest News
  • WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini
  • WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini
  • WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini
  • WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini
  • WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini
  • WEGE Bidik Proyek Rp8 Triliun di IKN untuk Capai Target Kontrak Rp1,9 Triliun Tahun Ini
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad