IKN TIME

IKN TIME

  • IKN
  • Pembangunan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Borneo
  • _Kalbar
  • _Kaltim
  • _Kalsel
  • _Kalteng
  • _Kaltara
  • _Sarawak
  • _Sabah
  • _Brunei
  • Budaya
  • _Dayak
  • _Melayu
  • _Tionghoa
  • _Seni
  • _Sejarah
  • _Sastra
  • Hidup
  • _Inspirasi
  • _Sosok
  • _Kesehatan
  • _Pendidikan
  • _Wisata
  • _Hiburan
  • _Olahraga
  • Iptek
  • _Sain
  • _Teknologi
  • Buku
  • Loker
  • Home
  • Bisnis
  • IKN

China, Korea Selatan, dan Jepang Bersaing Ketat Rebut Proyek Lingkungan di Penyangga IKN

By IKN TIME
October 13, 2025

 

Ilustrasi AI

IKN – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi magnet kuat bagi investor global, khususnya dari China, Korea Selatan, dan Jepang. Ketiga negara ini memimpin persaingan untuk memenangkan proyek-proyek berkelanjutan di wilayah penyangga IKN, dengan fokus utama pada sektor lingkungan. Data dari Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim mencatat nilai kepeminatan investasi mencapai 183,39 juta dolar AS atau setara Rp 2,98 triliun, menandakan pergeseran menuju ekonomi hijau yang ramah lingkungan. Fenomena ini menunjukkan bahwa Kaltim tidak lagi hanya dikenal sebagai pusat pertambangan dan sawit, melainkan sebagai destinasi inovasi berkelanjutan.


Magnet IKN dan Tren Ekonomi Hijau

IKN, yang dirancang sebagai ibu kota pintar dan berkelanjutan di Penajam Paser Utara, telah mengubah peta investasi Kaltim. Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 mencatat 85 jadwal One on One Meeting (O3M) dari delapan proyek siap tawar (Investment Project Ready to Offer/IPRO). Hasilnya, 12 Letter of Intent (LoI) telah ditandatangani, mencerminkan komitmen serius investor asing. Dalam wawancara dengan Kompas.com pada 11 Oktober 2025, Budi menegaskan bahwa minat terbesar datang dari Asia Timur, diikuti Eropa, dengan fokus pada proyek-proyek ekonomi berkelanjutan.

China, Korea Selatan, dan Jepang mendominasi karena keunggulan teknologi mereka di bidang lingkungan. Ketiganya melihat Kaltim sebagai pasar strategis untuk menerapkan solusi hijau di negara berkembang. Belanda dan Republik Ceko juga menunjukkan antusiasme, namun lebih selektif dengan memilih proyek yang mendukung masa depan, bukan eksploitasi sumber daya alam seperti di masa lalu. Pergeseran ini sejalan dengan agenda global seperti Paris Agreement dan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, di mana Indonesia berkomitmen membangun IKN sebagai kota rendah karbon.

Wilayah penyangga IKN, seperti Balikpapan dan Penajam, menjadi fokus karena peran krusialnya dalam mendukung infrastruktur ibu kota baru. Dengan proyeksi lonjakan populasi, kebutuhan akan pengelolaan limbah, logistik, dan hilirisasi sumber daya menjadi prioritas. Investasi di sektor-sektor ini tidak hanya mendukung IKN tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kaltim.


Proyek Pengelolaan Sampah Balikpapan Paling Diminati

Proyek Balikpapan Waste Management menjadi sorotan utama di MIF 2025, mencatatkan 15 jadwal O3M—angka tertinggi di antara semua proyek. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan sampah modern, termasuk daur ulang dan konversi limbah menjadi energi atau produk bernilai tinggi. Minat besar dari China dan Korea Selatan menunjukkan bahwa kedua negara ini memprioritaskan teknologi ramah lingkungan untuk pasar berkembang.

Penandatanganan LoI oleh Korea-Indonesia Industrial and Technological Cooperation Center (KITC), China Energy Conservation and Environmental Protection Group, Trade Commissioner Embassy of Belgium, dan PT Nestle Indonesia memperkuat komitmen terhadap proyek ini. Nestle, misalnya, menunjukkan fokus pada keberlanjutan dalam rantai pasoknya, sementara China dan Korea membawa pengalaman dari kota-kota besar seperti Beijing dan Seoul. Teknologi seperti daur ulang berbasis AI dan pengolahan limbah menjadi energi menjadi daya tarik utama.

Proyek ini krusial karena Balikpapan, sebagai kota terdekat dengan IKN, harus menjaga kualitas lingkungan agar tidak mengganggu ekosistem ibu kota baru. Pengelolaan sampah yang buruk bisa mencemari air dan udara, sehingga teknologi canggih dari investor asing menjadi solusi strategis. Lebih dari sekadar membuang limbah, proyek ini bertujuan menciptakan ekosistem sirkular di mana sampah diubah menjadi sumber daya baru, seperti pupuk atau bahan baku industri.


Hilirisasi Sawit dan Pangan Juga Menarik Perhatian

Selain pengelolaan sampah, proyek hilirisasi sawit dan pangan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga mendapat perhatian besar. Proyek Oleochemical mencatatkan 12 O3M, sementara Oleofood mencapai 11 O3M. Kedua proyek ini berfokus pada pengolahan bahan mentah seperti sawit menjadi produk bernilai tinggi, seperti bahan kimia untuk kosmetik, farmasi, dan biofuel, serta produk pangan olahan.

Jepang, dengan keunggulan di teknologi presisi, kemungkinan besar tertarik pada proyek ini karena pengalaman mereka di bioekonomi. Korea Selatan dan China juga melihat potensi besar, terutama karena Kaltim adalah salah satu produsen sawit terbesar di Indonesia. Hilirisasi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai ekspor dan mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah. Selain itu, pendekatan berkelanjutan dalam proyek ini membantu meminimalkan limbah dan deforestasi, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendukung ekonomi lokal.


Investasi di Infrastruktur Logistik

Sektor logistik juga menjadi magnet investasi. Proyek Loading-Unloading Facility di Pelabuhan Penajam, Buluminung Industrial State, berhasil menarik LoI dari China State Construction Port Engineering Group, Ltd. Pelabuhan ini akan menjadi tulang punggung distribusi barang ke IKN, memastikan rantai pasok yang efisien tanpa meningkatkan emisi karbon berlebih. Infrastruktur seperti ini penting untuk mendukung proyek-proyek hijau dan memastikan kelancaran operasional IKN.

China, dengan pengalaman dalam proyek-proyek infrastruktur global melalui Belt and Road Initiative, melihat pelabuhan ini sebagai peluang strategis. Namun, penting bagi Indonesia untuk memastikan kerjasama ini mencakup transfer teknologi dan pelatihan tenaga kerja lokal agar manfaatnya dirasakan secara luas.


Dampak dan Tantangan ke Depan

Investasi senilai Rp 2,98 triliun ini membuka peluang besar bagi Kaltim untuk menjadi model ekonomi hijau di Indonesia. IKN tidak hanya menjadi proyek nasional tetapi juga platform kolaborasi internasional. Selain proyek lingkungan dan logistik, minat lain seperti pembangunan sekolah internasional oleh Pakistan dan Command Center IKN yang didukung perusahaan Amerika menunjukkan diversifikasi investasi. Command Center ini, misalnya, dijadwalkan beroperasi pada akhir 2025, menambah dimensi teknologi canggih di ibu kota baru.

Namun, tantangan tetap ada. Regulasi yang ketat diperlukan untuk mencegah eksploitasi lingkungan atau ketergantungan berlebih pada investor asing. Proyek pengelolaan sampah harus diawasi agar tidak menjadi sumber polusi baru. Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal harus diprioritaskan untuk memastikan manfaat ekonomi dirasakan secara merata. Transparansi, seperti yang ditunjukkan BI melalui laporan MIF 2025, akan menjadi kunci keberhasilan.

Persaingan China, Korea Selatan, dan Jepang di proyek-proyek lingkungan penyangga IKN menandakan era baru bagi Kaltim. Dari pengelolaan sampah Balikpapan hingga hilirisasi sawit, investasi ini bukan sekadar angka, melainkan langkah menuju pembangunan berkelanjutan. Dengan nilai kepeminatan 183,39 juta dolar AS, Kaltim berpotensi menjadi pusat inovasi hijau di Indonesia Timur.

Keberhasilan ini akan bergantung pada eksekusi yang cermat dan kolaborasi lintas pihak. Pemerintah, investor, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa janji ekonomi hijau terwujud tanpa mengorbankan lingkungan atau kesejahteraan lokal. Bagi yang ingin mengikuti perkembangan, forum seperti MIF 2025 akan terus menjadi sumber informasi penting. Indonesia sedang menapaki jalan menuju masa depan yang lebih hijau, dan Kaltim adalah titik awalnya.

Tags:
  • Bisnis
  • IKN
Share:
Also read
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
IKN TIME
IKN TIME
IKN TIME adalah sebuah sebuah sindikasi informasi yang berisikan berita politik, ekonomi, budaya lintas negara di Borneo. Terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh aspek kehidupan di pulau Borneo
Related news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Latest news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Show more

Most popular
  • PHK Massal Hantam Kalsel: Ribuan Pekerja Tambang Terdepak, Ekonomi Lokal Terancam Lumpuh

    August 04, 2025
    PHK Massal Hantam Kalsel: Ribuan Pekerja Tambang Terdepak, Ekonomi Lokal Terancam Lumpuh
  • Prabowo Genjot Proyek Strategis Nasional di Kalimantan Barat: Langkah Besar Menuju Transformasi Ekonomi

    March 02, 2025
    Prabowo Genjot Proyek Strategis Nasional di Kalimantan Barat: Langkah Besar Menuju Transformasi Ekonomi
  • Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern

    August 12, 2025
    Museum Kalbar Masuki Era Digital: Koleksi Dipindahkan ke Dunia Maya Melalui Proses Barcode dan Visualisasi Modern
  • Bank Kalsel Akui Salah Input Data: Dana Rp5,1 Triliun Bukan Milik Pemkot Banjarbaru, Tapi Pemprov Kalsel

    October 31, 2025
    Bank Kalsel Akui Salah Input Data: Dana Rp5,1 Triliun Bukan Milik Pemkot Banjarbaru, Tapi Pemprov Kalsel
  • Benih Baru Kesusastraan Dayak Tumbuh di Sekadau: Dari Tembawang ke Gelora Kongres Penulis

    November 01, 2025
    Benih Baru Kesusastraan Dayak Tumbuh di Sekadau: Dari Tembawang ke Gelora Kongres Penulis
Most popular tags
  • Advertorial
  • Cerita Rakyat
  • English
  • Militer
  • Pemilu
IKN TIME
Company
  • About Us
  • Contact Us
  • Careers
  • Advertise With Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • English News
  • Pemilu
  • Militer
  • Cerita Rakyat
Community
  • Loker
  • Dayak
  • Melayu
  • Tionghoa
Copyright © 2025 IKN TIME. All rights reserved.
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo