BPBD Kalimantan Selatan Berjuang Atasi Karhutla di Tiga Kabupaten/Kota: Tantangan Cuaca Ekstrem
Foto : Pixabay |
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Kalimantan Selatan kembali diuji dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) yang melanda daerah tersebut. Tercatat, ada tujuh titik api yang
terdeteksi di tiga kabupaten/kota akibat cuaca ekstrem yang semakin memperburuk
situasi. Cuaca panas yang melanda kawasan ini tidak hanya menyulitkan
penanganan karhutla, namun juga mempercepat penyebaran api, khususnya di area
lahan gambut yang sangat rentan terbakar.
Pada Rabu malam, Muhammad Rijali, salah satu Anggota Tenaga Kebencanaan (TKB) BPBD Kalsel, menjelaskan perkembangan terbaru terkait penanganan karhutla. Rijali menyebutkan bahwa enam dari tujuh titik api terletak di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru, sementara satu titik lainnya ditemukan di Kabupaten Tanah Laut.
Titik Karhutla Dekat Bandara dan Lahan Gambut
Pada siang hari yang sama, tim BPBD Kalsel berhasil
menangani kebakaran yang terjadi di area ring satu, kawasan yang sangat dekat
dengan bandara. Keberadaan titik api di kawasan strategis seperti ini tentu
menimbulkan kekhawatiran karena dapat memengaruhi operasional penerbangan serta
membahayakan keamanan publik. Beruntung, api di lokasi tersebut berhasil
diredam oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kalsel, Manggal Agni, serta
Damkar Tanah Laut.
Namun, masalah belum selesai. Setelah api di area bandara berhasil dikendalikan, tim BPBD Kalsel kembali menerima laporan mengenai karhutla di Desa Pandahan, Kabupaten Tanah Laut. Laporan ini datang sekitar pukul 17.00 Wita, dan tanpa menunggu lama, satu regu TKB BPBD Kalsel langsung dikerahkan menuju lokasi. Tepat pada pukul 17.25 Wita, regu tersebut tiba di Desa Pandahan dan mulai melakukan tindakan pemadaman api.
Kolaborasi Tim Pemadam dan Relawan
Dalam operasi di Desa Pandahan, BPBD Kalsel tidak bekerja
sendirian. Mereka mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk Manggal Agni,
tim pemadam kebakaran dari Tanah Laut, tim pemadam kebakaran swasta, serta
relawan lokal. Kolaborasi ini sangat penting mengingat kondisi di lapangan yang
cukup berat. Tidak hanya luasnya area terdampak, tetapi juga jenis lahan yang
terbakar. Lahan tidur jenis gambut dikenal sangat mudah menyebarkan api karena
sifatnya yang kering dan mudah terbakar.
"Kejadian di tujuh titik ini tergolong luas, terutama di Tanah Laut yang api menyebar cepat di lahan gambut. Cuaca panas yang ekstrim juga memperburuk keadaan," jelas Rijali.
Hingga malam hari, tim BPBD Kalsel masih terus berjuang untuk mengendalikan api yang belum sepenuhnya padam. Meskipun sebagian besar titik api berhasil dikendalikan, ada beberapa titik yang sulit dijangkau karena keterbatasan akses jalan menuju lahan gambut di tengah kawasan yang terbakar.
Kendala Akses dan Penanganan di Malam Hari
Kondisi di lapangan semakin menantang ketika malam tiba.
Meski dilengkapi dengan peralatan yang memadai, tim pemadam menghadapi
kesulitan dalam menjangkau titik api yang berada di area gambut. Jalan yang
sulit dilalui serta minimnya akses menuju lokasi titik api membuat pemadaman
harus dilakukan secara manual dan hati-hati. Kendati demikian, tim tetap
berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah api mendekati permukiman warga.
"Petugas melakukan pemadaman hingga malam hari. Sebelum meninggalkan lokasi, kami pastikan terlebih dahulu bahwa titik api tidak mendekati kawasan permukiman dengan memotong jalur api di tepi jalan," ujar Rijali.
Jarak antara api yang masih menyala dengan permukiman warga diperkirakan sekitar satu kilometer. Tim pemadam memastikan bahwa mereka telah melakukan tindakan preventif agar api tidak merembet lebih jauh dan membahayakan penduduk setempat.
Cuaca Ekstrem Memperburuk Kondisi Karhutla
Fenomena cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab utama
kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan tahun ini. Suhu yang terus
meningkat, ditambah dengan angin kencang, mempercepat penyebaran api di area
yang sudah kering. Lahan gambut, yang memiliki kandungan air rendah selama
musim kemarau, menjadi bahan bakar alami yang memicu meluasnya kebakaran.
Kondisi ini diperparah dengan minimnya curah hujan dalam beberapa bulan
terakhir, membuat lahan semakin rentan terhadap percikan api.
Keadaan ini tentu menjadi tantangan besar bagi BPBD Kalsel dan tim pemadam lainnya. Meskipun sudah dilengkapi dengan peralatan modern dan dukungan personel yang memadai, penanganan karhutla di lahan gambut tetap membutuhkan waktu dan usaha ekstra.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Selain upaya penanggulangan oleh pihak berwenang, kesadaran
masyarakat setempat juga memegang peranan penting dalam mengurangi risiko
kebakaran hutan dan lahan. Pembakaran lahan untuk pembukaan lahan baru atau
kegiatan pertanian masih sering dilakukan oleh masyarakat, terutama di daerah
pedesaan. Kebiasaan ini, jika tidak dikendalikan, dapat memicu kebakaran yang
tidak terkendali, terutama di musim kemarau.
BPBD Kalsel dan pihak berwenang lainnya terus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran. Kampanye edukasi terkait pencegahan karhutla sudah sering dilakukan, namun tantangan terbesar adalah bagaimana merubah kebiasaan masyarakat yang sudah lama berlangsung.
Upaya Jangka Panjang dalam Mengatasi Karhutla
Penanganan karhutla tidak hanya bisa dilakukan melalui upaya
pemadaman saja. Diperlukan langkah-langkah jangka panjang untuk mencegah
terulangnya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan. Salah satu solusi
yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak pembangunan sekat kanal di lahan
gambut. Sekat kanal berfungsi untuk menahan air agar lahan gambut tetap lembab,
sehingga tidak mudah terbakar saat musim kemarau.
Selain itu, perlu juga adanya peningkatan patroli di wilayah-wilayah rawan kebakaran, terutama di saat cuaca panas ekstrem. Penggunaan teknologi, seperti pemantauan hotspot melalui satelit, juga bisa menjadi langkah preventif untuk mendeteksi dini titik-titik api.
Kerjasama lintas sektoral antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat juga sangat diperlukan. Penanganan karhutla tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan bisa lebih efektif dan efisien.
Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap ancaman karhutla, terutama di saat cuaca ekstrem. Upaya penanganan yang dilakukan oleh BPBD Kalsel bersama tim gabungan telah menunjukkan dedikasi yang tinggi, namun tanpa dukungan masyarakat dan langkah-langkah preventif jangka panjang, karhutla bisa menjadi masalah yang terus berulang. Kolaborasi antara berbagai pihak, peningkatan kesadaran masyarakat, serta penggunaan teknologi menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan ini di masa depan.