Revolusi Hijau IKN: Teknologi GIS, Penjaga Senyap Kota Masa Depan

  

Di balik semangat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digadang-gadang sebagai simbol transformasi Indonesia menuju era hijau dan digital, tersembunyi satu teknologi kunci yang mungkin tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas, namun memiliki peran vital dalam memastikan kota ini benar-benar hidup dan berfungsi: Gas Insulated Switchgear (GIS). Di tengah rimba Kalimantan Timur yang akan menjadi panggung utama masa depan Indonesia, GIS beraksi sebagai penjaga senyap keandalan listrik, menopang ambisi besar menuju kota cerdas, berkelanjutan, dan bebas emisi.

 

GIS: Bukan Sekadar Peralatan, Tapi Pilar Ketahanan Energi IKN

Bayangkan sebuah kota yang hidup dari energi matahari, dikelilingi pepohonan tropis, dan tidak pernah mengalami pemadaman listrik. Visi tersebut bukan lagi impian belaka, berkat keberadaan GIS, teknologi pemutus sirkuit bertegangan tinggi yang dirancang dalam sistem tertutup dengan gas isolasi sebagai pelindung utama. Berbeda dari sistem konvensional yang membutuhkan ruang luas dan rentan terhadap gangguan cuaca serta lingkungan, GIS hadir dengan desain kompak, tangguh, dan cocok untuk kebutuhan kota modern seperti IKN.

 

Teknologi ini menjadi inti dari sistem kelistrikan berdaya 10 Megawatt yang saat ini tengah menopang berbagai pusat aktivitas pemerintahan dan pembangunan di kawasan inti IKN. GIS tidak hanya menyalurkan daya secara efisien dan stabil, tapi juga melindungi jaringan dari gangguan listrik yang bisa mengganggu sistem layanan publik, dari pusat komando hingga rumah sakit dan fasilitas transportasi.

 

Otomatis dan Digital: GIS Bukan Teknologi Biasa

Salah satu keunggulan terbesar dari GIS adalah kemampuannya untuk beroperasi secara otomatis dan terintegrasi dengan sistem digital. Dalam dunia energi modern, efisiensi dan kecepatan dalam mendeteksi serta merespons gangguan menjadi kunci utama. GIS di IKN mampu mentransfer daya sebesar 120 MVA—cukup untuk menyuplai listrik ke kawasan administratif dan sekitarnya—tanpa harus menunggu instruksi manual atau kehadiran teknisi di lokasi.

 

Teknologi ini terintegrasi dalam sistem distribusi yang terhubung dengan panel kontrol canggih, memungkinkan operator untuk mengawasi dan mengatur pasokan energi dari jarak jauh. Kemampuan ini tentu sangat dibutuhkan dalam konteks IKN yang luas dan berbasis teknologi tinggi. Tidak heran jika GIS disebut-sebut sebagai tulang punggung dari ekosistem energi masa depan Indonesia.

 

Kerja Sama Strategis PLN dan Hitachi Energy

Di balik kemunculan GIS di IKN, terdapat kolaborasi strategis antara PT PLN (Persero) dan perusahaan multinasional teknologi energi, Hitachi Energy. Gardu induk utama IKN menjadi lokasi pemasangan GIS, yang kini menjadi pusat kendali distribusi daya listrik di wilayah tersebut.

 

“Pada Maret 2024, kami berhasil melakukan tahap pertama sinkronisasi antara pembangkit listrik tenaga surya dan jaringan transmisi. Energi disalurkan melalui total 12 feeder,” ujar Andy Kostiono, Business Unit Manager, Grid Integration dari Hitachi Energy Indonesia dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).

 

Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memastikan bahwa IKN tidak hanya dibangun secara fisik, tapi juga dari sisi infrastruktur energi yang hijau dan tahan gangguan.

 

Sistem Hybrid: Menggabungkan Matahari dan Teknologi

GIS bukanlah satu-satunya teknologi canggih yang dibawa ke IKN. Sistem ini merupakan bagian dari jaringan kelistrikan hybrid yang mengandalkan tenaga surya sebagai sumber energi utama. Dengan target ambisius untuk memenuhi 80% kebutuhan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2045, pemerintah menjadikan IKN sebagai proyek percontohan sistem listrik masa depan.

 

Konsep hybrid ini bukan hal baru bagi Hitachi Energy. Sebelumnya, perusahaan ini telah sukses mengimplementasikan proyek serupa di Pulau Semau (NTT), Selayar (Sulawesi Selatan), dan Nusa Penida (Bali). Proyek-proyek ini bahkan sempat dipamerkan dalam KTT G20 tahun 2022 sebagai bukti kesiapan Indonesia menuju transisi energi global.

 

Payung Hukum dan Komitmen Jangka Panjang

Landasan hukum dari strategi besar ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perencanaan Energi di Ibu Kota Nusantara. Regulasi ini mengatur secara rinci bahwa pembangunan IKN harus sejalan dengan prinsip kota hijau, pintar, dan rendah karbon. Strategi energi pun dirancang secara bertahap untuk mengikuti pertumbuhan populasi dan perkembangan infrastruktur.

 

Indonesia menargetkan netral karbon atau net zero emission pada tahun 2060. Dalam peta jalan menuju target tersebut, IKN diposisikan sebagai role model kota bebas emisi pada tahun 2040. Ini berarti semua komponen kota—mulai dari kelistrikan, transportasi, pengelolaan limbah, hingga penyediaan air—harus didukung oleh sistem yang ramah lingkungan.

 

GIS dan Masa Depan Transportasi Listrik

Salah satu pengembangan yang kini tengah didorong secara serius adalah integrasi GIS dengan sistem transportasi listrik. Predrag Grupkovic, Country Managing Director Hitachi Energy Indonesia, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan penyedia transportasi publik di Jakarta untuk melakukan uji coba sistem pengisian daya bus listrik.

 

“Hitachi Energy memiliki teknologi yang bisa digunakan untuk mendukung sistem pengisian daya kendaraan listrik, dan kami melihat potensi besar untuk memperluasnya ke IKN,” ujar Grupkovic.

 

Bayangkan sebuah kota di mana semua bus, mobil dinas, hingga kendaraan pribadi beroperasi tanpa emisi, ditenagai oleh sinar matahari dan disalurkan melalui sistem canggih seperti GIS. Masa depan tersebut kini sedang dibangun selangkah demi selangkah di jantung Kalimantan Timur.

 

Infrastruktur dan Ekspansi Nasional

Hitachi Energy bukan pemain baru di industri kelistrikan Indonesia. Selama lebih dari 50 tahun, perusahaan ini telah berkontribusi dalam berbagai proyek kelistrikan strategis, termasuk pembangunan gardu induk, integrasi energi terbarukan, serta pengembangan software energi berbasis kecerdasan buatan.

 

Di Indonesia, Hitachi Energy kini memiliki sekitar 300 karyawan yang tersebar di berbagai wilayah. Mereka juga mengoperasikan fasilitas manufaktur high-insulated switchgear di Tangerang, serta pusat pengembangan perangkat lunak di Bali yang melayani pasar global.

 

“Infrastruktur GIS yang kami kembangkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hari ini, tetapi juga dirancang agar dapat beradaptasi dengan masa depan energi Indonesia,” tegas Grupkovic.

 

Potensi Energi Alam Kalimantan Timur

Tak hanya tenaga surya, Kalimantan Timur juga memiliki potensi besar dalam hal energi hidro yang bisa diintegrasikan ke dalam sistem kelistrikan IKN. Sungai dan danau yang membentang luas dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air skala kecil hingga menengah, yang akan menjadi pelengkap bagi sistem hybrid saat ini.

 

GIS, dalam hal ini, kembali memegang peran penting. Sistem ini memungkinkan integrasi berbagai sumber energi secara simultan, dengan tetap menjaga stabilitas jaringan dan efisiensi distribusi daya. Dengan fleksibilitas inilah, IKN akan memiliki sistem energi yang tidak hanya kuat, tapi juga sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masa depan.

 

Kesimpulan: Energi sebagai Tulang Punggung Kota Masa Depan

IKN bukan hanya proyek pembangunan fisik, melainkan simbol perubahan paradigma dalam cara kita memandang kota dan energi. Keberadaan GIS sebagai sistem kelistrikan utama menegaskan bahwa transformasi menuju kota pintar dan berkelanjutan tidak mungkin tercapai tanpa fondasi energi yang kuat, efisien, dan ramah lingkungan.

 

Teknologi seperti GIS bukan sekadar alat teknis, tetapi menjadi perwujudan visi besar Indonesia: sebuah negeri yang memadukan alam dan teknologi, tradisi dan inovasi, masa lalu dan masa depan.

 

Dengan kombinasi teknologi modern, komitmen pemerintah, dan kolaborasi antara pelaku industri, IKN benar-benar berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat peradaban baru yang tidak hanya berfungsi dengan baik, tapi juga menginspirasi dunia. Dan semua itu, diam-diam, dimulai dari sebuah teknologi yang bekerja dalam senyap: Gas Insulated Switchgear.

Next Post Previous Post