![]() |
| Ilustrasi AI |
IKN, 11 Desember 2025 – Menjelang libur Natal 2025
dan Tahun Baru 2026 (Nataru), pemerintah membuka akses Jalan Tol Balikpapan-Ibu
Kota Nusantara (IKN) secara fungsional dan gratis untuk mendukung kelancaran
mobilitas masyarakat. Inisiatif ini, yang diumumkan Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR), menjadi kabar gembira bagi warga Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, dan sekitarnya yang ingin menjelajahi kawasan ibu kota baru
tanpa khawatir biaya tambahan. Dengan panjang total 50,227 kilometer, tol ini
menawarkan rute alternatif yang lebih cepat, mengurangi kemacetan di jalur
darat konvensional seperti Jalan Trans Kalimantan.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)
Kalimantan Timur, Yudi Hardiana, menegaskan bahwa pembukaan ini bersifat
terbatas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama liburan akhir tahun.
"Kami ingin memastikan akses menuju IKN lebih lancar, sekaligus membuka
pintu bagi masyarakat untuk melihat langsung kemajuan pembangunan ibu kota masa
depan," ujar Yudi dalam konferensi pers di Balikpapan, Rabu (10/12/2025).
Kebijakan ini sejalan dengan arahan Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti, yang
menyebutkan lima ruas tol nasional difungsionalkan dengan total 142,587
kilometer, termasuk Tol IKN sebagai yang terpanjang.
Pembukaan resmi tol ini dijadwalkan mulai 20 Desember 2025
pukul 08.00 Wita, dan berlangsung hingga 4 Januari 2026. Operasional harian
dibatasi dari pukul 06.00 hingga 18.00 Wita untuk menjaga keselamatan,
mengingat beberapa fasilitas seperti penerangan dan drainase permanen masih
dalam tahap finalisasi. Pengemudi diimbau mematuhi jam tersebut agar
menghindari risiko di malam hari, di mana visibilitas bisa menurun akibat
konstruksi sisa.
Ruas tol yang dibuka mencakup Seksi 3A (Karang Joang - KKT
Kariangau), Seksi 3A2, Seksi 3B (KKT Kariangau - Simpang Tempadung), Seksi 3B2,
Seksi 5A (Simpang Tempadung - Jembatan Pulau Balang), Seksi 5B (Jembatan Pulau
Balang - Simpang Riko), serta Seksi 6A (Simpang Riko - Simpang ITCI-Sepaku).
Jembatan Pulau Balang, ikon infrastruktur sepanjang 8,5 kilometer yang
melintasi Selat Balikpapan, juga termasuk untuk menghubungkan Balikpapan
langsung ke Penajam Paser Utara (PPU). Total, rute ini mempersingkat perjalanan
dari Balikpapan ke IKN menjadi sekitar 45 menit, dibandingkan dua jam via jalan
biasa.
Cara mengakses tol ini sederhana dan dirancang ramah
pemudik. Pengemudi memasuki melalui Gerbang Tol (GT) Manggar di ruas
Balikpapan-Samarinda, tepat di KM 8+400. Dari sana, kendaraan diarahkan ke
Seksi 3A, lalu melanjutkan ke seksi-seksi selanjutnya hingga mencapai Simpang
ITCI-Sepaku sebagai pintu gerbang ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)
IKN. Untuk keluar, opsi tersedia di Simpang Riko atau ITCI, tergantung tujuan
akhir. Tidak diperlukan e-toll khusus karena akses gratis; petugas BBPJN akan memandu
di gerbang masuk. Namun, disarankan membawa dokumen kendaraan lengkap untuk
pemeriksaan cepat.
Syarat utama adalah jenis kendaraan: hanya golongan I
non-bus dan non-truk yang diizinkan, seperti mobil pribadi, SUV, atau pick-up
kecil. Bus antarkota dan truk logistik dilarang untuk menghindari beban
berlebih pada struktur yang masih fungsional. Selain itu, kendaraan harus dalam
kondisi prima—rem, ban, dan lampu dicek—serta mematuhi batas kecepatan 80
km/jam di sebagian besar ruas, turun menjadi 60 km/jam di sekitar jembatan.
Pengguna wajib memakai sabuk pengaman dan tidak boleh berhenti sembarangan, karena
bahu jalan belum sepenuhnya dilengkapi fasilitas darurat. Bagi yang membawa
anak kecil atau lansia, sediakan kit darurat dasar seperti air minum dan
obat-obatan, mengingat rute melewati area hutan tropis yang cuacanya bisa
berubah cepat.
Manfaat dari kebijakan ini tak hanya soal hemat
biaya—estimasi penghematan Rp 50.000-100.000 per perjalanan—tapi juga dorongan
ekonomi regional. Tol IKN ini membuka akses langsung ke KIPP, di mana proyek
seperti Istana Negara dan Museum Nusantara sudah 70% rampung. Bagi pemudik dari
Kalimantan Selatan, rute via Banjarmasin ke IKN kini lebih feasible, memotong
waktu tempuh hingga 30%. Analis infrastruktur dari Institut Teknologi
Kalimantan, Dr. Andi Rahman, menilai inisiatif ini sebagai "tes awal"
untuk integrasi Borneo. "Ini bukan hanya tol, tapi jembatan ekonomi:
wisatawan bisa eksplor Kawasan Educity IKN, sementara UMKM lokal di PPU banjir
order makanan ringan untuk traveler," katanya.
Dari sisi lingkungan, tol ini dirancang hijau dengan 40%
lajur dikelilingi green belt pohon endemik seperti ulin dan jelutung, mendukung
visi IKN sebagai kota hutan. Pemerintah juga siapkan posko bantuan di GT
Manggar dan Simpang ITCI, lengkap dengan ambulans dan mekanik darurat bekerja
sama dengan Dinas Perhubungan Kaltim. Koordinasi dengan Polri memastikan
pengawalan khusus untuk konvoi mudik, terutama bagi keluarga besar.
Tantangan potensial termasuk cuaca hujan deras di akhir
Desember, yang bisa picu longsor minor di lereng bukit. Oleh karena itu, BMKG
sudah keluarkan peringatan dini, dan BBPJN tambah tim patroli 24 jam. Bagi yang
ragu, alternatif tetap ada: feri Balikpapan-PPU atau pesawat ke Bandara Sepaku.
Namun, dengan pembukaan ini, pemerintah optimis bisa layani hingga 10.000
kendaraan harian tanpa antrean panjang.
Secara keseluruhan, akses tol IKN gratis selama Nataru
adalah langkah strategis mempercepat adaptasi masyarakat terhadap ibu kota
baru. Ini bukan sekadar fasilitas sementara, tapi undangan untuk ikut membangun
Nusantara: dari mudik sederhana hingga investasi jangka panjang. Seperti kata
Yudi Hardiana, "IKN bukan lagi mimpi jauh; ia sudah di ujung jalan
tol." Bagi warga Borneo, liburan tahun ini bisa jadi momen berkesan,
menyambut 2026 dengan semangat baru di tanah Nusantara.





.webp)

