![]() |
| Ilustrasi AI |
IKN, 2 Desember 2025 – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar sosialisasi fasilitas super tax deduction hingga 200 persen untuk sumbangan strategis, sebagai magnet kuat bagi investor swasta yang ingin terlibat langsung dalam pembangunan ibu kota baru. Acara yang digelar pada Kamis (27/11/2025) di gedung serbaguna OIKN di Sepaku, Kalimantan Timur, dihadiri puluhan pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk properti, energi hijau, dan infrastruktur.
Fasilitas ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
Nomor 28 Tahun 2024 tentang Fasilitas Perpajakan dan Kepabeanan di IKN, yang
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023. Intinya,
perusahaan wajib pajak dalam negeri yang memberikan sumbangan atau biaya
pembangunan fasilitas umum (fasum), fasilitas sosial (fasos), atau kegiatan
nirlaba di wilayah IKN bisa mengurangi penghasilan bruto hingga 200 persen dari
nilai kontribusi tersebut. "Ini bukan hanya potongan pajak, tapi pengganda
manfaat: setiap rupiah yang disumbang bisa kurangi beban fiskal dua kali lipat,
plus tingkatkan income after tax secara signifikan," jelas Direktur
Pendanaan OIKN, Insyafiah, saat membuka acara sosialisasi.
Bayangkan: sebuah perusahaan properti yang menyumbang Rp10
miliar untuk pembangunan taman kota atau fasilitas pendidikan di IKN bisa klaim
pengurangan bruto Rp20 miliar. Hasilnya? Pajak penghasilan badan yang lebih
rendah, cash flow lebih sehat, dan reputasi sebagai kontributor pembangunan
nasional. Insyafiah menambahkan, skema ini dirancang untuk percepat
keterlibatan swasta, mengingat target investasi IKN mencapai Rp466 triliun
hingga 2024, dengan swasta diharapkan gantikan 80 persen pendanaan setelah APBN
tahap awal. "Sampai akhir November 2025, kami sudah terima 300 letter of
intent dari investor domestik dan asing, mayoritas dari ASEAN dan
Australia," ungkapnya.
Sosialisasi ini fokus pada implementasi praktis. Peserta
diajari cara mengajukan sumbangan strategis melalui portal OIKN, mulai dari
identifikasi proyek prioritas seperti pembangunan jalan tol segmen 3-5 atau
PLTS 50 MW, hingga verifikasi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Kriteria
penerima ketat: sumbangan harus bersifat nirlaba, tidak boleh bagian dari
kewajiban usaha inti, dan diverifikasi OIKN. "Contohnya, kontribusi untuk
reboisasi 70 persen lahan hijau IKN atau pelatihan vokasi bagi 10.000 tenaga kerja
lokal," tambah Insyafiah. Acara juga libatkan narasumber dari Kementerian
Keuangan dan BKPM, yang bagikan simulasi hitung pajak: perusahaan dengan laba
Rp50 miliar bisa hemat hingga Rp5 miliar per tahun lewat fasilitas ini.
Manfaatnya berlipat. Selain fiskal, investor dapat akses
prioritas lahan di zona ekonomi khusus IKN, jaminan kemudahan berusaha via OSS
(Online Single Submission), dan branding sebagai pionir sustainable city.
"Ini peluang emas untuk UMKM juga, dengan tax allowance 100 persen plus
super deduction jika terlibat rantai pasok," kata perwakilan Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim, yang hadir di acara. Data OIKN tunjukkan,
sejak PMK 28/2024 diterbitkan, minat investasi naik 25 persen, khususnya di
sektor energi terbarukan dan pariwisata. Misalnya, joint venture
Australia-Indonesia rencanakan hotel ramah lingkungan senilai Rp2 triliun,
klaim deduction untuk fasos komunitas adat.
Proyek prioritas yang bisa didanai lewat sumbangan strategis
meliputi: pembangunan 60 embung air (total kapasitas 4 juta m³), TPST zero
waste untuk daur ulang 60 persen sampah, dan jaringan smart grid terintegrasi
PLTS. "Investor tidak hanya untung finansial, tapi kontribusi nyata untuk
net zero emission 2060," tegas Insyafiah. Kolaborasi dengan DJP pastikan
transparansi: semua klaim diaudit triwulanan, hindari penyalahgunaan. Bahkan,
ada bonus 350 persen deduction untuk R&D inovasi hijau, seperti teknologi
hidrogen dari biomassa hutan Kalimantan.
Tantangan utama: kesadaran investor kecil. Sosialisasi ini
jadi langkah awal, dengan rencana roadshow ke Jakarta dan Surabaya pada Januari
2026. "Kami targetkan Rp100 triliun dari swasta tahun depan, didorong
insentif seperti ini," kata Insyafiah. Di media sosial, #InvestIKN ramai
dengan 25.000 postingan pasca-acara, campur testimoni pelaku usaha dan dukungan
netizen. LSM WALHI apresiasi, tapi ingatkan sumbangan harus selaras ekosistem
Borneo, seperti lindungi habitat orangutan.







