Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral

Ilustrasi AI

IKN, 11 Desember 2025 – Dalam upaya mempercepat integrasi ekonomi Pulau Borneo, pemerintah Sarawak, Malaysia, mengumumkan rencana pembukaan rute penerbangan langsung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) dan wilayah Kalimantan Timur (Kaltim). Inisiatif ini, yang akan dioperasikan oleh maskapai baru Air Borneo mulai Januari 2026, diharapkan tidak hanya mempersingkat waktu tempuh wisatawan dan pebisnis, tapi juga membuka pintu lebar bagi investasi lintas batas. Langkah ini menjadi bagian dari agenda lebih luas untuk membangun "Borneo Bersatu", di mana transportasi udara menjadi katalisator utama.

Menteri Perhubungan Sarawak, Lee Kim Shin, menyatakan antusiasme tinggi atas kolaborasi ini saat bertemu dengan pejabat Kaltim baru-baru ini. "Kita berharap bisa membuka penerbangan langsung dari Sarawak ke Kaltim, termasuk ke IKN. Ini akan mengakhiri ketergantungan pada transit di Jakarta yang selama ini memakan waktu dan biaya," ujar Lee, seperti dikutip dalam pertemuan bilateral. Pernyataannya menegaskan komitmen Sarawak untuk memperkuat hubungan historis dengan Indonesia, yang telah terjalin sejak era pra-kolonial melalui perdagangan rempah dan budaya Dayak yang mirip.

Rute penerbangan langsung IKN-Sarawak ini akan menjadi andalan Air Borneo, maskapai regional yang dirancang khusus untuk menghubungkan kota-kota utama di Borneo. Dari Kuching, ibu kota Sarawak, pesawat akan terbang langsung ke Bandara Internasional Nusantara di IKN, dengan frekuensi awal dua kali seminggu. Estimasi waktu tempuh hanya sekitar 1,5 jam, dibandingkan 4-5 jam via Jakarta seperti saat ini. Selain itu, rute serupa akan menyambungkan Sarawak ke Samarinda dan Balikpapan di Kaltim, serta kota-kota lain seperti Pontianak di Kalimantan Barat. Maskapai ini bukan sekadar penyedia layanan penerbangan; Air Borneo juga akan fokus pada armada ramah lingkungan, menggunakan pesawat berbahan bakar jet berkelanjutan untuk mendukung visi hijau IKN sebagai kota hutan berkelanjutan.

Latar belakang inisiatif ini tak lepas dari momentum pembangunan IKN yang kian matang. Sejak digelar groundbreaking pada 2019, proyek ibu kota baru ini telah menarik minat investor asing, termasuk dari Malaysia. Sarawak, sebagai provinsi terkaya di Malaysia berkat sektor minyak, gas, dan pariwisata, melihat peluang besar di IKN. "Kami bukan hanya bicara penerbangan, tapi juga investasi strategis di sektor energi terbarukan, pariwisata budaya, dan logistik," tambah Lee Kim Shin. Data dari Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan, investasi Malaysia ke Kalimantan sudah mencapai Rp 15 triliun sepanjang 2024, dengan proyeksi naik 30% tahun depan berkat konektivitas baru ini.

Dampak ekonomi dari penerbangan langsung IKN-Sarawak diprediksi masif. Pertama, sektor pariwisata akan meledak. Borneo dikenal dengan keanekaragaman hayati seperti Taman Nasional Bako di Sarawak dan hutan tropis Kaltim, yang kini bisa diakses lebih mudah. Wisatawan Malaysia, yang jumlahnya mencapai 2 juta per tahun ke Indonesia, diharapkan 20% di antaranya mendarat langsung di IKN untuk menjelajahi situs-situs seperti Museum Nusantara atau kawasan Apel Ninik Mamak. "Ini akan menciptakan efek multiplier: hotel, restoran, dan UMKM lokal di IKN akan ramai, sementara ekspor produk halal dari Kaltim ke Sarawak seperti madu hutan dan kopi organik bakal melonjak," kata analis ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Rina Herawati.

Kedua, konektivitas ini memperkuat rantai pasok regional. Sarawak unggul di pengolahan minyak sawit dan teknologi hijau, sementara IKN menargetkan jadi pusat data center Asia Tenggara. Dengan penerbangan kargo yang menyusul, barang-barang seperti komponen elektronik dari Malaysia bisa tiba di IKN dalam hitungan jam, mendukung target 1 juta penduduk IKN pada 2030. Pemerintah Kaltim sendiri siap menyambut dengan infrastruktur bandara yang telah ditingkatkan, termasuk perluasan terminal internasional di Balikpapan sebagai hub feeder.

Tak berhenti di udara, Sarawak juga melirik proyek transportasi darat. Rencana kereta api antarnegara, yang menghubungkan Kuching ke Pontianak dan berpotensi lanjut ke IKN, sedang dalam tahap studi kelayakan bersama PT Kereta Api Indonesia. "Ini seperti membangun jembatan udara dan darat untuk Borneo modern," komentar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi virtual baru-baru ini. Proyek ini sejalan dengan ASEAN Connectivity 2025, yang menekankan integrasi ekonomi tanpa batas.

Namun, tantangan tetap ada. Biaya operasional Air Borneo di rute pendek ini harus kompetitif agar tak kalah dengan low-cost carrier seperti AirAsia. Selain itu, isu lingkungan seperti emisi karbon dari penerbangan perlu diatasi melalui offset program, mengingat Borneo adalah paru-paru dunia. Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah sepakat membentuk task force bersama untuk memantau ini, termasuk sertifikasi IKN sebagai green airport.

Secara keseluruhan, penerbangan langsung IKN-Sarawak bukan hanya soal tiket pesawat murah, tapi simbol komitmen dua negara untuk masa depan bersama. Dengan peluncuran Air Borneo di Januari 2026, Borneo tak lagi terpecah oleh lautan dan birokrasi; ia menjadi satu ekosistem ekonomi yang dinamis. Bagi pelaku usaha di IKN, ini adalah sinyal kuat: era isolasi berakhir, giliran kolaborasi yang dimulai. Seperti kata pepatah Dayak, "Satu pohon tak bisa berdiri sendirian; hutanlah yang memberi kekuatan." Inilah semangat Borneo baru yang sedang lahir.

 


Also Read
Tag:
Latest News
  • Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral
  • Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral
  • Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral
  • Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral
  • Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral
  • Penerbangan Langsung IKN-Sarawak: Langkah Strategis Perkuat Konektivitas Borneo dan Dorong Investasi Bilateral
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad