![]() |
| Ilustrasi AI |
IKN, 1 Desember 2025 – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN)
resmi menggarap pembangunan puluhan embung dan kolam retensi baru di Kawasan
Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Kontrak tiga paket pekerjaan senilai hampir Rp1
triliun sudah ditandatangani pada 27 November 2024 bersama PT Adhi Karya, PT
Nindya Karya, dan PT Bumi Karsa.
Proyek ini menambah 24 badan air buatan dengan kapasitas
total 2 juta meter kubik. Jika digabung dengan 30 embung yang sudah ada,
cadangan air permukaan di IKN bakal mencapai 4 juta m³. Angka itu cukup untuk
memenuhi kebutuhan air baku, irigasi taman kota, dan cadangan darurat kebakaran
di tahap awal penghunian.
“Target kami sampai 2029 ada 60 embung dan kolam retensi
secara keseluruhan,” ujar Kepala OIKN Basuki Hadimuljono usai penandatanganan
kontrak. Menurut dia, sistem ini menjadi tulang punggung konsep “Sponge City”
yang diusung IKN: menyerap air hujan sebanyak mungkin agar tidak banjir di
musim hujan dan tetap punya stok saat kemarau.
Beberapa lokasi yang langsung dikerjakan:
- 2
embung besar di KIPP 1B
- 1
kolam retensi utama di KIPP 1C
- Check
dam dan bottom controller di Sungai Sanggai
Masa pengerjaan masing-masing paket 690 hari kalender + 365
hari pemeliharaan. Semua kontraktor wajib melibatkan tenaga kerja lokal minimal
40% dan menggunakan material ramah lingkungan.
Sistem ini juga punya fungsi ganda:
- Mengendalikan
banjir dengan prinsip Zero Delta Q (tidak menambah debit limpahan ke
hilir)
- Menjadi
ruang terbuka hijau dan danau buatan yang mempercantik wajah kota
- Menurunkan
suhu mikro hingga 2-3 °C di sekitar kawasan
- Mengisi
ulang air tanah secara alami
Saat ini, embung yang sudah beroperasi antara lain Embung
Mochamad Basuki Hadimuljono (66.000 m³) dan beberapa embung kecil di Sepaku.
Dengan tambahan baru ini, OIKN yakin kebutuhan air di tahap pertama (hingga
500.000 jiwa) sudah terpenuhi tanpa harus bergantung 100% pada Bendungan Sepaku
Semoi.
Proyek ini masuk dalam anggaran tahap II IKN (2025-2029)
yang totalnya mencapai Rp48,8 triliun, termasuk jaringan pipa air minum 200 km
dan jalan tol segmen 3-5.
Warga sekitar Penajam Paser Utara dan Sepaku sudah mulai
merasakan manfaat dari embung tahap I, seperti pasokan air irigasi yang lebih
stabil dan berkurangnya genangan saat hujan deras. Ke depan, beberapa embung
besar juga akan dibuka untuk wisata terbatas dengan aturan ketat agar ekosistem
tetap terjaga.
Singkatnya, air di IKN tidak lagi jadi masalah. Malah jadi
salah satu keunggulan kota baru ini: hijau, aman banjir, dan punya cadangan air
melimpah di tengah hutan Kalimantan.







