Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara

 

Ilustrasi AI

IKN, 1 Desember 2025 – Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) resmi menandatangani perjanjian kerja sama untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW) dengan nilai investasi Rp900 miliar. Proyek ini digandengkan dengan PT Nusantara Sembcorp Solar Energi (NSSE), joint venture antara PLN Nusantara Renewables dan SembCorp Utilities Pte. Ltd., untuk memasok energi bersih di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Penandatanganan dilakukan pada 27 November 2025 di Sepaku, menandai langkah konkret Otorita IKN dalam mewujudkan visi Nusantara sebagai kota hutan berkelanjutan (sustainable forest city). "Pembangunan infrastruktur energi bersih ini bagian tak terpisahkan dari rencana besar IKN. Energi hijau jadi fondasi utama untuk kota rendah emisi, efisien, dan selaras alam," ujar Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono saat ditemui di lokasi acara.

PLTS ini diproyeksikan menghasilkan 92,8 GWh listrik per tahun, cukup untuk mendukung kebutuhan listrik tahap awal pembangunan IKN, termasuk kawasan inti pemerintahan dan zona pendukung. Lokasi utama berada di sebagian wilayah Penajam Paser Utara, dekat Sungai Sepaku, dengan panel surya yang dirancang tahan cuaca tropis Kalimantan. "Investasi Rp900 miliar ini bukan hanya bangun pembangkit, tapi juga jaringan transmisi dan storage battery untuk stabilisasi pasokan," tambah Basuki.

Kerja sama dengan PT NSSE menonjol karena menggabungkan kekuatan BUMN PLN dengan keahlian internasional SembCorp dari Singapura. PT NSSE bertanggung jawab atas desain, konstruksi, dan operasi PLTS, sementara Otorita IKN menyediakan lahan dan regulasi pendukung. "Ini model public-private partnership yang ideal. Kami targetkan PLTS operasional penuh pada 2027, sejalan dengan target 100% energi terbarukan di IKN," kata Direktur Utama PT NSSE, Rini Andriani, yang hadir dalam penandatanganan.

Proyek ini selaras dengan komitmen nasional Indonesia mencapai net zero emission (NZE) 2060. Saat ini, IKN sudah punya PLTS skala kecil 1 MW di zona pengembangan, tapi PLTS 50 MW ini jadi lompatan besar. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kalimantan Timur punya potensi surya 4,5 kWh/m²/hari, ideal untuk panel fotovoltaik. "Dengan ini, emisi karbon dari pembangkit fosil bisa ditekan hingga 70.000 ton CO2 per tahun," jelas Basuki, merujuk hitungan awal dari tim ESDM.

Manfaatnya tak terbatas pada listrik saja. PLTS akan terintegrasi dengan konsep smart grid IKN, di mana AI mengatur distribusi energi real-time untuk hindari pemborosan. Selain itu, lahan di bawah panel bisa dimanfaatkan untuk pertanian agrovoltaik, seperti tanam jahe atau sayur organik, ciptakan lapangan kerja bagi 500 tenaga lokal. "Warga Kutai Kartanegara dan Penajam sudah dilatih sertifikasi instalasi surya. Ini dorong ekonomi hijau di daerah," tambah perwakilan Otorita IKN Bidang Energi, Hari Purnomo.

Secara lebih luas, proyek ini jadi blueprint transformasi energi nasional. Otorita IKN rencanakan tambah 150 MW PLTS lain hingga 2030, plus hidrogen hijau dari biomassa hutan. Kolaborasi dengan SembCorp juga buka pintu transfer teknologi, seperti panel bifacial yang efisiensi 22%. "IKN bukan cuma pindah pusat pemerintahan, tapi uji coba kota net zero. Sukses di sini, bisa direplikasi ke kota lain seperti Surabaya atau Medan," kata Basuki.

Tantangan utama: cuaca ekstrem dan logistik di Kalimantan. Tapi tim NSSE sudah antisipasi dengan desain anti-angin kencang dan impor panel dari China via pelabuhan Balikpapan. Anggaran proyek dari APBN 2025 sebesar Rp48,8 triliun untuk tahap II IKN, termasuk infrastruktur energi Rp5 triliun. "Investor swasta seperti SembCorp yakin karena return stabil dari offtake agreement dengan PLN," ungkap Hari Purnomo.

Di media sosial, berita ini ramai dengan #IKNHijau trending, dapat 20.000 interaksi. LSM seperti WALHI Kaltim sambut baik, tapi ingatkan monitoring lingkungan agar tak ganggu habitat orangutan di sekitar. Otorita IKN respons dengan audit triwulanan dan reboisasi 10 hektar lahan buffer.

Proyek PLTS ini perkuat posisi IKN sebagai pionir. Dari ground breaking 2022, kini tahap nyata: energi bersih bukan mimpi, tapi realitas. Nusantara siap jadi kota masa depan yang cerah – secara harfiah dan kiasan.

 

Also Read
Latest News
  • Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara
  • Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara
  • Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara
  • Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara
  • Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara
  • Otorita IKN Gandeng PT NSSE Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 Miliar, Targetkan Energi Hijau 100% di Nusantara
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad