![]() |
| Ilustrasi AI |
IKN, 18 Desember 2025 – Proyek ambisius Ibu Kota Nusantara
(IKN) semakin menunjukkan perkembangan pesat. Berdasarkan hasil sensus penduduk
terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), wilayah IKN kini telah
dihuni oleh 147.427 orang, setara dengan 43.293 rumah tangga. Angka ini
mencerminkan pertumbuhan populasi yang signifikan di kawasan yang direncanakan
menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia. Sensus ini, yang dikenal sebagai
Pendataan Penduduk IKN (PPIKN) 2025, menjadi tonggak penting dalam memetakan
kebutuhan infrastruktur dan layanan dasar di masa depan.
Pendataan ini bukanlah sembarang survei. Dilaksanakan
melalui kerjasama antara BPS dan Otorita IKN, sensus penduduk IKN melibatkan
856 petugas BPS dengan anggaran Rp 7 miliar yang disediakan oleh Otorita IKN.
Prosesnya dilakukan secara lengkap di wilayah delineasi IKN, mencakup area yang
luas di Kalimantan Timur. Hasilnya diserahkan dalam acara resmi di Kantor Pusat
BPS, Jakarta Pusat, pada Selasa, 16 Desember 2025. Kepala BPS, Amalia
Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa data ini akan menjadi dasar prioritas
pembangunan. "Berdasarkan hasil pendataan PPIKN atau pendataan penduduk
Ibu Kota Nusantara 2025, penduduk IKN saat ini di wilayah delineasi IKN
tercatat sebanyak 147.427 jiwa atau sebanyak 43.293 rumah tangga," ujar
Amalia dalam konferensi pers tersebut.
Salah satu temuan menarik dari sensus ini adalah distribusi
penduduk yang tidak merata. Konsentrasi tertinggi ditemukan di beberapa desa
kunci, seperti Desa Samboja Kuala di Kecamatan Samboja, Desa Muara Jawa Ulu dan
Muara Jawa Pesisir di Kecamatan Muara Jawa, serta Desa Telemow di Kecamatan
Sepaku. Di wilayah-wilayah ini, kepadatan penduduk melebihi 400 orang per
kilometer persegi. Amalia menekankan bahwa area ini menjadi pusat aktivitas
masyarakat, sehingga harus diprioritaskan untuk penyediaan layanan dasar
seperti air bersih, listrik, dan transportasi. "Wilayah tersebut menjadi
pusat aktivitas penduduk dan dengan demikian dapat menjadi prioritas dalam
penyediaan layanan dasar dan infrastruktur Ibu Kota Nusantara ke depan,"
tambahnya.
Dari segi demografi, IKN tampaknya menjadi magnet bagi
generasi muda. Generasi Z mendominasi dengan proporsi 27,20 persen, diikuti
oleh Generasi Milenial sebesar 23,53 persen, dan Generasi Post Gen Z dengan
22,28 persen. Sementara itu, Generasi X hanya 19,29 persen, Baby Boomer 7,14
persen, dan Pre-Boomer paling sedikit dengan 0,55 persen. Komposisi ini
menunjukkan bahwa IKN bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tapi juga visi
masa depan yang menarik bagi kaum muda yang mencari peluang baru. Dominasi generasi
muda ini bisa menjadi katalisator inovasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan
tersebut, meski tentu saja menimbulkan tantangan seperti kebutuhan akan
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan hiburan yang sesuai dengan gaya hidup
mereka.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, turut hadir dalam
acara penyerahan data tersebut dan memberikan gambaran optimis tentang
perkembangan IKN. Ia mengungkapkan bahwa seluruh 1.100 Aparatur Sipil Negara
(ASN) dari Otorita IKN sudah berbasis di sana. "Jadi siap-siap nanti ada
supervisor dengan beberapa staf yang ditempatkan di IKN. Jangan khawatir, kami
semua sekarang ada di IKN. Saya sendiri bersama seluruh 1.100 aparat (ASN)
Otorita berada di IKN," kata Basuki. Ia juga menyoroti kesiapan fasilitas
hunian untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan ASN, termasuk rumah susun
(rusun) yang dilengkapi dengan air keran langsung minum (tap water) dengan suhu
panas dan dingin, tiga kamar tidur, AC, ruang tamu, ruang makan, dapur, ruang
cuci, dan dua kamar mandi. Luas unitnya mencapai 98 meter persegi, yang tentu
saja menjadi daya tarik bagi para pegawai muda yang akan ditempatkan di sana.
Lebih lanjut, Basuki menyebutkan rencana groundbreaking
kantor BPS di IKN pada Januari 2026. Ini adalah langkah konkret untuk
memperkuat kehadiran institusi pemerintah di kawasan baru tersebut. Selain itu,
ia sedang mencari investor untuk membangun fasilitas seperti lapangan padel dan
bioskop, yang diharapkan bisa menarik lebih banyak penduduk muda. "Pak
Kepala Otorita IKN menyepakati, kami diberikan anggaran oleh Otorita IKN untuk
melaksanakan pendataan lengkap penduduk Ibu Kota Nusantara," kata Amalia,
menegaskan kolaborasi yang erat antara kedua lembaga.
Hasil sensus penduduk IKN ini datang di saat yang tepat,
mengingat pemerintah terus mendorong migrasi ke IKN. Misalnya, akses tol gratis
dari 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 diharapkan memudahkan masyarakat
mengunjungi dan beradaptasi dengan kawasan ini. Data ini juga bisa menjadi
bahan evaluasi bagi kebijakan relokasi ASN dan CPNS, memastikan bahwa
infrastruktur siap menampung pertumbuhan populasi yang diprediksi akan melonjak
dalam beberapa tahun ke depan.
Secara keseluruhan, sensus ini membuktikan bahwa IKN bukan
lagi mimpi belaka. Dengan 147.427 penduduk yang mayoritas generasi muda,
kawasan ini siap menjadi pusat inovasi nasional. Namun, tantangan tetap ada:
memastikan distribusi layanan merata, terutama di area padat penduduk seperti
Samboja dan Muara Jawa. Pemerintah perlu terus berkolaborasi dengan BPS dan
Otorita IKN untuk memantau perkembangan ini. Bagi masyarakat yang penasaran
dengan jumlah penduduk Ibu Kota Nusantara terbaru, data PPIKN 2025 ini adalah
referensi utama yang akurat dan valid.
Sebagai jurnalis yang mengikuti perkembangan IKN sejak awal,
saya melihat ini sebagai sinyal positif. Generasi Z dan Milenial yang
mendominasi bisa membawa energi baru, tapi dibutuhkan kebijakan yang inklusif
agar semua lapisan masyarakat merasakan manfaatnya. Mari kita pantau terus
bagaimana IKN berkembang menjadi kota impian bangsa.





.webp)

