Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi

 

Ketapang – Bupati Ketapang Alexander Wilyo merespons cepat keluhan masyarakat atas kerusakan parah ruas jalan provinsi Simpang Sei Gantang–Teluk Batu. Ia mengeluarkan surat resmi bernomor 20/SETDA EKBANG.400.3.3.2/2025 yang ditujukan kepada sekitar 10 perusahaan perkebunan dan kehutanan untuk meminta bantuan perbaikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP).

Surat tersebut juga ditembuskan langsung kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), serta instansi terkait di tingkat provinsi dan kabupaten. Langkah ini menunjukkan upaya koordinasi lintas sektor meskipun kewenangan penuh atas jalan provinsi berada di tangan Pemerintah Provinsi Kalbar.

"Ada 10 perusahaan yang kami surati, di antaranya PT Hutan Ketapang Industri, PT Gunajaya Karya Gemilang, dan PT Kendawangan Putra Lestari. Karena status jalannya milik provinsi, surat ini juga saya sampaikan langsung ke Gubernur dan Wakil Gubernur," ujar Alexander Wilyo pada Minggu (21/12/2025).

Permohonan dukungan ini mengacu pada surat bupati sebelumnya tertanggal 22 Februari 2025 mengenai kontribusi TJSLP perusahaan terhadap perbaikan jalan di Ketapang. Bupati menekankan urgensi perbaikan, terutama menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, untuk menjamin kelancaran mobilitas warga, distribusi barang kebutuhan pokok, serta mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.

Ruas Simpang Sei Gantang–Teluk Batu yang membentang sekitar 73,6 kilometer menjadi salah satu akses vital di wilayah selatan Ketapang. Kondisinya saat ini memprihatinkan: berlumpur tebal pada musim hujan, berlubang dalam, dan sering menyebabkan kendaraan terperosok. Aktivitas truk bermuatan berat dari sektor perkebunan kelapa sawit dan kehutanan diduga menjadi faktor utama percepatan kerusakan.

Masyarakat setempat, termasuk Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Kendawangan Junai, menyambut baik inisiatif bupati. "Ini langkah tepat dan cepat. Kami akan kawal agar perusahaan merespons positif," katanya. Warga berharap perbaikan tidak hanya tambal sulam, tapi juga solusi jangka panjang seperti penguatan struktur jalan dan pengawasan tonase kendaraan.

Kerusakan jalan provinsi di Ketapang bukan isu baru. Sejak awal 2025, Pemkab telah aktif mendorong penanganan melalui berbagai kanal. Pada Juni 2025, bupati menyoroti kondisi parah di segmen Sei Gantang–Teluk Batu dan meminta komitmen anggaran tahunan dari Pemprov Kalbar. Kemudian pada November 2025, usulan penanganan sembilan ruas jalan provinsi sepanjang total sekitar 250 kilometer diserahkan langsung kepada Gubernur Ria Norsan, termasuk ruas Simpang Sei Gantang–Teluk Batu yang diusulkan perbaikan hingga 57,9 kilometer.

Pemprov Kalbar sendiri telah menunjukkan perhatian terhadap infrastruktur Ketapang. Pada 2025, alokasi anggaran signifikan dialokasikan untuk ruas strategis seperti Ketapang–Pesaguan–Kendawangan. Namun, keterbatasan dana membuat penanganan bertahap, sehingga kolaborasi dengan sektor swasta melalui TJSLP menjadi opsi krusial.

Bupati Wilyo menegaskan bahwa Pemkab Ketapang tetap berkomitmen meski bukan kewenangan langsung. "Kami terus berkoordinasi dengan provinsi dan mendorong perusahaan karena dampaknya langsung pada masyarakat. Infrastruktur jalan yang baik adalah fondasi pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata," jelasnya.

Dampak kerusakan jalan ini luas. Selain menghambat distribusi hasil bumi dan barang pokok, juga meningkatkan biaya transportasi, menurunkan daya saing produk lokal, serta mengancam keselamatan pengguna jalan. Di musim hujan seperti sekarang, akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan pun terhambat, terutama bagi warga pedalaman.

Inisiatif bupati ini sejalan dengan pola penanganan sebelumnya di Ketapang. Pada awal 2025, surat serupa berhasil mendorong gotong royong perusahaan untuk ruas seperti Pelang–Kepuluk dan Kepuluk–Batu Tajam. Model kolaborasi ini terbukti efektif, dengan ratusan perusahaan ikut berkontribusi pada proyek multiyears.

Pemprov Kalbar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) diharapkan merespons cepat. Koordinasi ini menjadi contoh sinergi pemerintah daerah dengan provinsi dan swasta dalam mengatasi isu infrastruktur. Masyarakat optimistis bahwa dengan komitmen bersama, ruas Simpang Sei Gantang–Teluk Batu dapat segera diperbaiki sebelum libur akhir tahun.

Langkah Alexander Wilyo ini mendapat apresiasi luas karena menunjukkan kepemimpinan responsif terhadap aspirasi rakyat. Di tengah keterbatasan anggaran, pendekatan multipihak seperti ini menjadi solusi realistis untuk percepatan pembangunan infrastruktur di daerah penghasil sumber daya alam seperti Ketapang.

Dengan semakin intensifnya komunikasi antarlembaga, diharapkan kondisi jalan provinsi di Ketapang terus membaik, mendukung visi pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi di Kalimantan Barat.

 

Also Read
Tag:
Latest News
  • Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi
  • Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi
  • Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi
  • Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi
  • Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi
  • Bupati Ketapang Alexander Wilyo Surati Perusahaan dan Koordinasi Pemprov Kalbar Atasi Kerusakan Jalan Provinsi
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad