Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta

 

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus, menyampaikan sambutan pada pembukaan Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-3 yang diselenggarakan oleh Forum Dayak Kalimantan Jakarta (FDKJ) di Hampton Square, Serpong.

Jakarta – Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Krisantus Kurniawan, dengan tegas menyatakan bahwa sudah waktunya menghapus stigma negatif yang melekat pada masyarakat Dayak. “Dayak itu bukan seram, bukan terisolasi. Sesungguhnya masyarakat Dayak itu cerdas, ganteng-ganteng, cantik-cantik, dan sangat bersahabat,” ujar Krisantus saat membuka Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-3 yang digelar Forum Dayak Kalimantan Jakarta (FDKJ) di Hampton Square Serpong, Tangerang, Minggu (9/11/2025).

Dalam sambutan yang disambut tepuk tangan meriah ribuan warga Dayak perantauan, Krisantus menegaskan bahwa persepsi keliru tersebut tidak lagi relevan di era modern. “Sudah saatnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa Dayak bukan sekadar simbol masa lalu, melainkan masyarakat yang modern, toleran, dan memiliki peradaban tinggi,” tegasnya di hadapan panggung megah yang dipenuhi ornamen khas Dayak.

Ia menyebut budaya sebagai fondasi keberlangsungan suatu suku dan bangsa. “Masyarakat yang tidak berbudaya adalah masyarakat yang akan punah ditelan zaman. Budaya adalah kekayaan yang harus dijaga,” kata Krisantus, sembari mengajak generasi muda Dayak untuk bangga dengan identitasnya tanpa meninggalkan kemajuan teknologi.

Krisantus juga menyinggung pentingnya menghapus sekat “asli” dan “pendatang” di Kalbar. “Baik Dayak maupun Melayu, semua menyambut saudara-saudara dari daerah lain dengan tangan terbuka. Kalbar adalah rumah kebhinekaan,” ujarnya. Provinsi yang dihuni 24 suku besar dan hampir seluruh suku di Indonesia ini menjadi bukti nyata toleransi yang hidup selama puluhan tahun.

Ia menyampaikan apresiasi khusus kepada Pemkab Tangerang yang memberikan ruang luas bagi warga Dayak perantau untuk merayakan Gawai. “Saya berharap ke depan terjalin kerja sama antarbudaya antara Kabupaten Tangerang dan Provinsi Kalimantan Barat, demi memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua FDKJ Gregorio Victor Leo Oendoen melaporkan capaian organisasi yang semakin mengagumkan hingga 2025. Di bidang ekonomi, Koperasi Suniot Talino yang berdiri sejak 2022 kini memiliki hampir 200 anggota dengan aset Rp750 juta. Sebanyak 60 persen dana koperasi dialokasikan untuk mendukung UMKM anggota.

Koperasi ini mengelola lahan hortikultura 9 hektare di Cimanggis, Depok, Galur Tengah, dan Jonggol. Komoditas unggulan seperti bawang merah, cabai, jagung, mentimun, dan buncis berhasil dipasarkan hingga ke Jakarta dan sekitarnya. “Kami buktikan Dayak tidak hanya jago di hutan, tapi juga di ladang dan pasar modern,” ujar Leo bangga.

FDKJ juga membina 40 pelaku UMKM kuliner dan produk khas Dayak. Tuak dan wine tradisional, keripik pare, keripik pisang kepok, tempoyak, cencalok, hingga lemang bambu menjadi primadona di stan pameran. “Semua produk ini laris manis. Dalam tiga hari saja, omset UMKM kami tembus Rp85 juta,” tambah Leo.

Di bidang budaya, FDKJ aktif membina kelompok seni musik dan tari internal. Semua penampil di PGD ke-3 adalah anggota FDKJ yang dilatih mingguan oleh pelatih profesional secara sukarela. Tarian Kinyah Mandau, Saput Juah, Tari Monong, hingga kolaborasi modern dengan alat musik sape’ elektrik memukau penonton.

“Panggung pembinaan ini menjadi wadah bagi kader seni Dayak untuk berkembang dan tampil percaya diri,” kata Leo. Ia menegaskan bahwa Gawai Dayak di perantauan bukan sekadar nostalgia, tapi bukti kebangkitan identitas Dayak di tengah kota metropolitan.

Pekan Gawai Dayak ke-3 dibuka dengan ritual adat lengkap: doa syukur, tiwah mini, dan pemotongan bambu simbolis. Ribuan warga Dayak dari berbagai sub-suku – Kanayatn, Ketungau, Iban, Kantu’, hingga Tamambaloh – hadir mengenakan pakaian adat lengkap. Anak-anak muda tampil dengan rompi mandau modern berpadu celana jeans, menunjukkan perpaduan tradisi dan gaya masa kini.

Krisantus yang hadir dengan pakaian adat lengkap berwarna merah-hitam menjadi magnet foto bersama. “Lihat, ini bukti Dayak ganteng dan cantik,” candanya sambil berpose dengan puluhan anak muda Dayak yang berprofesi sebagai dokter, pengacara, dan entrepreneur sukses di Jakarta.

Acara semakin meriah dengan penampilan kolaborasi sape’ elektrik dan DJ, serta bazaar kuliner Dayak yang buka hingga malam. Pengunjung dari berbagai etnis turut meramaikan, membuktikan bahwa Gawai Dayak kini menjadi festival inklusif yang dirayakan bersama.

Di akhir acara, Krisantus meninggalkan pesan yang menggema: “Dayak adalah wajah Indonesia yang ramah, cerdas, dan berbudaya tinggi. Mari kita ubah persepsi dunia, satu per satu, mulai dari Jakarta hingga Kalimantan.”

Pekan Gawai Dayak ke-3 FDKJ bukan sekadar perayaan, melainkan deklarasi kebangkitan. Dari Serpong, suara Dayak modern menggema ke seluruh penjuru: kami bukan masa lalu yang gelap, tapi masa depan Indonesia yang cerah, toleran, dan penuh prestasi.

Dengan aset koperasi Rp750 juta, 40 UMKM binaan, ratusan seniman muda, dan ribuan perantau sukses, masyarakat Dayak membuktikan diri sebagai kekuatan nyata dalam mozaik kebhinekaan Indonesia. Pesan Wagub Krisantus menjadi nyata: Dayak bukan seram, Dayak adalah saudara yang siap merangkul semua.

 

Also Read
Tag:
Latest News
  • Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta
  • Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta
  • Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta
  • Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta
  • Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta
  • Wagub Kalbar Krisantus Kurniawan: “Dayak Bukan Seram, Tapi Cerdas, Ganteng-Cantik, dan Sangat Bersahabat” – Ubah Persepsi Negatif Lewat Pekan Gawai Dayak ke-3 di Jakarta
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad