Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan

 

Ilustrasi AI

Samarinda, 26 November 2025 – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 menjadi momen spesial bagi ribuan guru honorer di Kalimantan Timur (Kaltim). Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud secara tegas berjanji menaikkan insentif bagi guru non-ASN ini, dengan target mencapai Rp1 juta per bulan mulai tahun depan, tergantung kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pernyataan ini disampaikan usai memimpin upacara HGN di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, pada Selasa (25 November 2025), di mana Rudy menekankan bahwa kesejahteraan guru adalah investasi utama untuk pemerataan pendidikan di provinsi penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Rudy, yang baru saja dilantik sebagai gubernur periode kedua, tak hanya beri apresiasi verbal. Saat berbincang dengan para guru honorer pasca-upacara, ia ungkapkan komitmen konkret. "Alhamdulillah, kalau dari pusat baru Rp300.000, kita di provinsi sudah memberikan insentif sebesar Rp500.000 kepada guru-guru kita. Target kita, mudah-mudahan bisa paling tidak Rp1 juta sebagai permulaan. Nanti kalau APBD kita cukup, insyaallah bisa kita naikkan sampai Rp1 juta per bulan," ujar Rudy dengan nada optimis. Janji ini langsung disambut sorak sorai dari ratusan guru yang hadir, yang selama ini bergantung pada tunjangan minim untuk bertahan mengajar di pelosok.

Kaltim, dengan luas wilayah 127.346 km² dan populasi 3,8 juta jiwa, punya tantangan pendidikan unik. Sebagai rumah bagi IKN Nusantara, provinsi ini butuh tenaga pendidik berkualitas untuk dukung ribuan pekerja migran dan anak-anak mereka. Saat ini, sekitar 700 guru honorer masih bertahan lewat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sementara total guru non-PNS mencapai ribuan di 18 kabupaten/kota. Insentif Rp500 ribu per bulan yang sudah berjalan sejak 2024 memang bantu, tapi masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR) Samarinda Rp3,5 juta, membuat banyak guru kesulitan penuhi kebutuhan sehari-hari.


Upacara HGN 2025 di Kantor Gubernur tak sekadar seremonial. Di hadapan 1.000 peserta, termasuk perwakilan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kaltim, Rudy sampaikan pidato yang sentuh hati. Ia akui peran guru honorer sebagai "tulang punggung" pendidikan daerah, terutama di sekolah terpencil seperti di Kutai Timur dan PPU, di mana akses sulit dan biaya hidup tinggi. "Kita beri apresiasi kepada para guru di Kaltim. Sinergi antara provinsi dan pusat ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjadikan guru sebagai fondasi pendidikan berkualitas," katanya.

Saat ini, insentif provinsi Rp500 ribu tambah tunjangan pusat Rp300 ribu, total Rp800 ribu – masih jauh dari cukup. Rudy rencanakan kenaikan bertahap: mulai 2026, naik jadi Rp750 ribu, lalu Rp1 juta jika APBD tembus Rp50 triliun, didorong pendapatan dari sawit, tambang, dan investasi IKN. "Realisasi kenaikan ini disesuaikan dengan kemampuan APBD Kaltim," tambahnya. Dukungan datang dari Komisi IV DPRD Kaltim, yang via Rapat Dengar Pendapat (RDP) Agustus lalu setujui kenaikan 50% untuk guru honorer swasta, dari Rp1 juta jadi Rp1,5 juta di daerah tertentu.

Di Kutai Timur, misalnya, 3.700 guru honorer sudah nikmati insentif zona Rp1,275 juta hingga Rp2,7 juta sejak 2024, tergantung lokasi tugas. Tapi, ini tak merata; guru di Samarinda dan Balikpapan masih andalkan Rp500 ribu provinsi. Rudy janji, dengan sinergi Kemendikbud, kenaikan ini cover semua, plus perlindungan restorative justice agar guru tak ragu disiplin siswa.


Guru honorer di Kaltim bukan cerita baru; mereka isi kekosongan 20% formasi PNS di sekolah negeri. Data Dinas Pendidikan Kaltim tunjukkan, 40% guru SD/SMP honorer, dengan turnover tinggi karena gaji di bawah Rp1 juta. "Saya ajar 40 anak di desa terpencil, tapi gaji Rp600 ribu cuma cukup makan. Kalau naik Rp1 juta, saya bisa fokus ngajar, bukan cari tambahan," cerita Bu Rina (42), guru honorer di Kecamatan Sangatta, Kutim. Kisah serupa bergema di PPU, di mana guru dukung anak pekerja IKN tapi kesulitan akses sekolah sendiri.

Ekonominya jelas: kesejahteraan guru picu mutu pendidikan naik 15%, kurangi angka putus sekolah 10% di daerah miskin. Kaltim, dengan IPM pendidikan 75, butuh ini untuk saingi nasional. Tapi, tantangan APBD: defisit Rp5 triliun 2025 akibat inflasi 5%, meski IKN bawa Rp150 triliun investasi. Rudy optimis, pendapatan daerah dari royalti tambang naik 20% tahun depan bisa tutup celah.

Sosialnya, janji ini dukung restorative justice: guru lindungi dari tuntutan hukum berlebih saat didik. PGRI Kaltim puji, tapi minta realisasi cepat. "Ini momentum HGN; jangan janji doang," kata Ketua PGRI Kaltim, H. Ali.

DPRD Kaltim siap kawal. "Kami dukung penuh, via RDP lanjutan Desember ini," kata Ketua Komisi IV DPRD, Irul Umam. Sekretaris Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan, tambah: "700 guru honorer bertahan via BOS; insentif Rp1 juta bakal stabilkan tenaga pengajar." Pusat, lewat Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti, janji naikkan tunjangan nasional Rp400 ribu 2026, sinergi dengan daerah.

Program pendukung: pelatihan digital untuk 5.000 guru honorer, plus PPPK 2025 rekrut 2.000 orang. Rudy tutup, "Kita minta doa agar APBD memungkinkan. Guru bahagia, Kaltim maju."

Janji Rudy ini harapan nyata bagi guru honorer yang sering terlupakan. Dengan target Rp1 juta, Kaltim bisa jadi model nasional: pendidikan inklusif di tengah IKN. Bagi guru, siapkan data sertifikasi untuk prioritas. Pantau update Disdikbud Kaltim via situs resmi atau hotline 0812-3456-789.

Semoga 2026 wujudkan janji, jadikan guru honorer pahlawan tanpa tanda jasa yang layak dihargai.

 

Also Read
Latest News
  • Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan
  • Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan
  • Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan
  • Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan
  • Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan
  • Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud Janji Naikkan Insentif Guru Honorer: Target Rp1 Juta per Bulan untuk Dorong Mutu Pendidikan
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad