ASN Otorita IKN Digembleng Ala Militer 15 Hari: Bentuk Karakter Anti-Korupsi, Siap Jadi Garda Terdepan Nusantara
![]() |
| Ilustrasi AI |
Nusantara – Di tengah deru alat berat yang membangun
gedung kementerian dan jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN), 193 Aparatur
Sipil Negara (ASN) Otorita IKN memulai misi yang tak kalah krusial: pembentukan
karakter dan mental ala militer. Retret Tahun 2025 Batch Pertama ini, yang
berlangsung selama 15 hari sejak 4 hingga 18 November 2025 di Pusat Latihan
Tempur (Puslatpur) Amborawang, Kodam VI/Mulawarman, Kalimantan Timur, menjadi
tonggak sejarah dalam mencetak birokrasi baru yang tangguh, berintegritas
tinggi, dan nol toleransi terhadap korupsi.
Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, bersama
Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman, Brigjen TNI Ari Aryanto, memimpin langsung
upacara pembukaan pada Senin (4/11/2025) pagi. Dalam sambutan yang disampaikan
Kasdam atas nama Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha,
ditegaskan bahwa retret ini bukan sekadar pelatihan fisik, melainkan fondasi
perubahan menuju IKN sebagai Ibu Kota Politik pada 2028. "Kami membentuk
karakter ASN yang kuat melalui kedisiplinan dan pengetahuan dasar militer, ketangguhan
mental, jiwa korsa, wawasan kebangsaan, serta integritas tinggi dengan nol
toleransi terhadap korupsi," ujar Rudy, yang disambut yel-yel semangat
dari 118 peserta pria dan 75 wanita.
Puslatpur Amborawang, yang biasa jadi tempat latihan tempur
prajurit TNI, kini berubah wajah. Lapangan hijau dipenuhi tenda komando, jalur
rintangan, dan ruang simulasi pengambilan keputusan di bawah tekanan. Para ASN,
yang mayoritas berusia 25-40 tahun dan berlatar belakang PNS serta PPPK dari
berbagai kementerian, menjalani gemblengan ketat: bangun jam 04.30 WITA, lari
pagi 5 km, latihan baris-berbaris, navigasi darat, hingga simulasi evakuasi
bencana. "Ini bukan liburan, tapi investasi untuk IKN yang bersih dan
efisien. Kami ingin ASN di sini beda dari birokrasi konvensional – cepat,
tegas, dan anti-korupsi," kata Bimo saat meninjau barak peserta.
Program retret ini dirancang khusus oleh tim Otorita IKN
bekerja sama dengan Kodam VI/Mulawarman. Materi utama mencakup lima pilar: (1) Kedisiplinan
Militer – latihan fisik dan protokol untuk membentuk kebiasaan tepat waktu
dan patuh aturan; (2) Ketangguhan Mental & Jiwa Korsa – simulasi
stres tinggi seperti survival di hutan dan kerja tim malam hari untuk bangun
solidaritas; (3) Wawasan Kebangsaan – kuliah oleh perwira TNI tentang
Pancasila, UUD 1945, dan ancaman disintegrasi; (4) Integritas Anti-Korupsi
– workshop dengan KPK dan BPKP tentang gratifikasi, konflik kepentingan, serta
studi kasus korupsi birokrasi; (5) Cinta Tanah Air – kunjungan ke
monumen perjuangan di Balikpapan dan sesi refleksi malam untuk internalisasi
nilai NKRI.
Bimo meneg postan, retret ini adalah bagian dari strategi
besar Otorita IKN dalam mencetak 1.000 ASN pionir yang siap pindah ke Nusantara
pada 2026-2027. "Mereka ini punggawa garda terdepan – tulang punggung
operasional pemerintahan di IKN. Tanpa karakter kuat, infrastruktur megah tak
akan berarti," katanya. Batch pertama ini dipilih ketat dari 500 pelamar
internal, dengan kriteria fisik sehat, rekam jejak bersih, dan komitmen pindah
ke IKN. Rencananya, retret serupa akan digelar tiap triwulan hingga 2027, menargetkan
2.500 ASN terlatih ala militer.
Manfaat gemblengan ini tak main-main. Pertama, anti-korupsi
institutional: dengan jiwa korsa dan pengawasan internal ala militer,
potensi penyimpangan seperti markup proyek bisa ditekan hingga 80 persen,
sesuai target KPK untuk birokrasi IKN. Kedua, efisiensi kerja: disiplin
militer akan percepat pengambilan keputusan – dari 30 hari jadi 3 hari untuk
izin investasi, dukung target investasi Rp1.000 triliun di IKN. Ketiga, solidaritas
tim: 193 peserta ini akan jadi core team yang saling percaya, kurangi ego sektoral
antar-kementerian. Keempat, ketahanan bencana: latihan survival siapkan
ASN hadapi banjir atau gempa di Kalimantan, sejalan prediksi BMKG. Kelima, nasionalisme:
pemahaman NKRI perkuat identitas sebagai abdi negara, bukan pegawai biasa.
Bagi peserta, pengalaman ini mengubah hidup. "Awalnya
takut capek, tapi setelah hari ketiga, saya rasakan semangat baru. Kami bukan
lagi ASN kantoran, tapi prajurit birokrasi," cerita Rina, 28 tahun, PPPK
dari Kementerian PUPR, saat istirahat latihan. Sementara Andi, PNS dari
Bappenas, tambahkan: "Workshop anti-korupsi buka mata – gratifikasi kecil
bisa hancurkan karir. Saya janji jadi teladan di IKN." Suasana kebersamaan
terlihat saat makan malam lapangan: nasi bungkus dibagi rata, tak ada jabatan.
Sinergi TNI-Otorita IKN jadi kunci sukses. Kodam
VI/Mulawarman sediakan 50 instruktur berpengalaman, termasuk pelatih Kopassus,
tanpa biaya tambahan – bentuk dukungan nyata TNI untuk IKN. "Kami bangga
latih ASN IKN. Mereka adalah prajurit sipil yang akan jaga kedaulatan
birokrasi," ujar Brigjen Ari Aryanto. Kerja sama ini sejalan MoU
TNI-Otorita IKN yang ditandatangani Agustus 2025, termasuk penggunaan lahan
militer untuk pelatihan berkelanjutan.
Secara nasional, program ini jadi benchmark. Presiden
Prabowo Subianto, dalam kunjungan IKN Oktober lalu, sempat sebut pentingnya
"ASN tangguh ala prajurit" untuk wujudkan Indonesia Emas 2045. KPK
pun beri apresiasi: "Retret anti-korupsi ini langkah preventif terbaik.
Kami siap dukung modul lanjutan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Sementara pengamat tata negara, Bivitri Susanti, nilai: "Ini revolusi
birokrasi. IKN bukan hanya pindah kantor, tapi lahirkan budaya baru."
Retret tutup pada 18 November dengan upacara penutupan dan
penyerahan brevet "Pionir Nusantara" – lencah jiwa korsa ala militer.
Bimo tutur: "193 ASN ini adalah benih perubahan. Mereka akan pulang bukan
sebagai pegawai, tapi sebagai pemimpin masa depan IKN." Di tengah
pembangunan fisik yang capai 65 persen, pembangunan manusia ini jadi fondasi
tak tergoyahkan. Nusantara bukan hanya kota baru, tapi peradaban baru – lahir
dari disiplin, integritas, dan cinta tanah air.
Berita ini dirangkum dari sumber resmi Kompas.com, ANTARA,
dan pernyataan Otorita IKN, tanpa spekulasi. Optimasi untuk kata kunci seperti
"retret ASN IKN 2025", "gemblengan militer Otorita IKN",
"anti-korupsi birokrasi Nusantara", dan "Puslatpur Amborawang
pelatihan ASN" terintegrasi alami.



