![]() |
| Ilustrasi AI |
Oleh: Luigi Iram Rangi
IKN, 19 Oktober 2025 – Ibu Kota Nusantara (IKN)
semakin menancapkan diri sebagai pusat inovasi energi hijau di Asia Tenggara,
dengan kunjungan 43 delegasi dari sembilan negara ke proyek Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 megawatt (MW). Acara ini, bagian dari
International Capacity Development Program (ICDP) for Coal Regions in
Transition, menyoroti komitmen Indonesia dalam transisi energi adil dan
pembangunan berkelanjutan. Delegasi internasional ini bukan hanya wisatawan,
tapi mitra potensial yang bisa mempercepat visi net zero emission IKN pada
2045.
Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (16/10/2025) diawali
dengan brunch meeting di Swissotel Nusantara, di mana peserta membahas topik
krusial seperti energi terbarukan, bangunan cerdas, dan kota hutan
berkelanjutan. Direktur Transformasi Hijau Otorita IKN, Agus Gunawan, menyambut
para tamu dengan menekankan peran PLTS sebagai tulang punggung kelistrikan
hijau. "PLTS ini bukan hanya pembangkit listrik, tapi simbol harapan untuk
masa depan rendah karbon," ujar Agus, seperti dikutip dari Media Kaltim.
Ia menambahkan bahwa saat ini, PLTS hanya memasok 10-12 MW untuk Kawasan Inti
Pusat Pemerintahan (KIPP), tapi potensinya jauh lebih besar untuk ekspansi IKN.
ICDP, yang didukung oleh GIZ-IKI JET Global, bertujuan
membekali wilayah penghasil batu bara dengan strategi transisi ke ekonomi
hijau. Delegasi berasal dari Jerman, Chili, Kazakhstan, Vietnam, Afrika
Selatan, India, Kolombia, Thailand, dan Mongolia—negara-negara yang banyak
bergantung pada fosil fuel. Commission Manager GIZ-IKI JET Global, Phillip
Schattenmann, menyebut acara ini sebagai "momentum tepat untuk bertukar
ide bagaimana beralih dari batu bara ke energi bersih." Sementara itu,
Marietta Toro dari Kementerian Pertambangan dan Energi Kolombia memuji IKN
sebagai "contoh nyata kota masa depan yang berorientasi
keberlanjutan."
Bethan Jones, Senior Communications Officer dari
International Institute for Sustainable Development (IISD) Jerman, berbagi
pengalaman uniknya. "Sebagai negara beriklim dingin, kami belajar banyak
dari potensi surya di tropis seperti Indonesia. Ini luar biasa, kesempatan
bagus untuk memahami fasilitas PLTS," katanya. Kunjungan ini memperkuat
posisi IKN sebagai "living lab" global, di mana inovasi hijau diuji
secara real-time. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Agung
Indrajit, menargetkan 100% energi terbarukan di IKN, dengan efisiensi hingga
60% melalui konservasi, seluas 256 ribu hektare.
Proyek PLTS sendiri lahir dari kolaborasi strategis
Indonesia-Singapura. Pada Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana
Menteri Lawrence Wong menyaksikan penandatanganan MoU di Parliament House
Singapura. PT Nusantara Sembcorp Solar Energi, joint venture PLN Nusantara
Renewables (51%) dan Sembcorp (49%), membangunnya di lahan 86-87 hektare di
Pemaluan, Kecamatan Sepaku. Groundbreaking oleh Presiden Jokowi pada November
2023, dan operasional penuh dirayakan Januari 2025 oleh Presiden Prabowo bersama
26 proyek listrik nasional.
Detail Teknis dan Dampak Lingkungan PLTS IKN
PLTS IKN dilengkapi 114.420 panel surya dan Battery Energy
Storage System (BESS) 14,2 MWh, memastikan pasokan stabil meski matahari
terbenam. Adrian Ova Triandi, Project Engineer PLTS IKN, menjelaskan:
"Proyek ini hasil sinergi PLN Nusantara Power dan Sembcorp, memasok
jaringan sekitar IKN dengan distribusi ditangani PLN." Lokasinya dipilih
karena iradiasi surya tertinggi, hanya 5 km dari KIPP.
Secara lingkungan, PLTS menghasilkan 92,8 juta kWh energi
bersih per tahun—cukup untuk ribuan rumah tangga—dan mengurangi emisi CO₂
hingga 44.000-104.864 ton tahunan, setara menanam jutaan pohon. Direktur Utama
PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyebutnya "langkah mengurangi
emisi, hemat biaya, dan ciptakan lapangan kerja." Dampak ekonomi lokal tak
kalah penting: selama konstruksi, 502 tenaga kerja setempat terserap, mendukung
UMKM di Penajam Paser Utara.
Kunjungan lapangan memungkinkan delegasi menyaksikan
hamparan panel surya dan fasilitas BESS secara langsung. "Mereka kagum
dengan integrasi teknologi canggih yang selaras dengan ekosistem tropis,"
tambah Agus Gunawan. Acara ditutup dengan penanaman pohon di Plaza Bhineka
Tunggal Ika, simbol komitmen bersama terhadap forest city.
Signifikansi bagi Transisi Energi Nasional dan Global
Kunjungan ini datang di saat tepat, saat Indonesia
menargetkan 23% energi terbarukan pada 2025 melalui Rencana Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik (RUPTL) PLN. PLTS IKN jadi pionir, mendukung swasembada energi
dan net zero 2060. Kepala Energi Terbarukan Sembcorp, Jen Tan, bangga:
"Kami padukan penyimpanan energi canggih dengan surya terkini untuk proyek
utilitas penting ini."
Secara global, IKN inspirasi bagi negara transisi batu bara.
Kazakhstan dan Mongolia, misalnya, bisa adaptasi model ini untuk steppes
mereka; sementara India dan Vietnam belajar diversifikasi dari sawit tropis.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, tekankan: "PLN komitmen kemandirian
energi, kolaborasi dengan mitra internasional untuk bangun kapasitas SDM dan
organisasi lincah."
Tantangan tetap ada, seperti integrasi grid dan biaya awal
tinggi, tapi manfaatnya luas: kurangi impor fosil, tingkatkan ketahanan energi,
dan dorong investasi hijau. Analis energi memperkirakan PLTS serupa bisa tambah
Rp 5 triliun ke PDB Kalimantan Timur hingga 2030 melalui efek multiplier.
Meski sukses, transisi hijau butuh sinergi lebih dalam.
Agung Indrajit sebut, "Kami undang mitra untuk joint venture lebih luas,
dari PLTS hingga hidrogen hijau." Phillip Schattenmann dari GIZ harap
forum ini lahirkan pilot project lintas negara. Kolombia, melalui Marietta
Toro, ekspres minat adaptasi model IKN untuk Amazon mereka.
Pemerintah targetkan PLTS tambahan 1 GW di IKN hingga 2030,
termasuk floating solar di danau sekitar. Kunjungan ini buka pintu pendanaan
internasional, seperti dari World Bank via ISLE-2, yang tinjau proyek serupa
April 2025.
Kunjungan 43 delegasi ke PLTS 50 MW IKN bukti daya tarik
Nusantara sebagai laboratorium hijau dunia. Dengan energi bersih sebagai inti,
IKN tak hanya ibu kota baru, tapi blueprint untuk kota berkelanjutan.
Masyarakat global, termasuk delegasi ini, pulang dengan inspirasi: transisi
energi mungkin, asal kolaboratif. Indonesia ajak semua negara bergabung
membangun masa depan rendah karbon—mulai dari tropis Kalimantan.
Artikel ini disusun berdasarkan laporan resmi dari Media
Kaltim dan sumber terkait, dengan tujuan berikan informasi akurat tentang
kunjungan delegasi PLTS IKN. Untuk update, pantau situs Otorita IKN atau PLN.







