Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru

 

Ilustrasi AI

Tarakan, 31 Oktober 2025 – Di tengah hiruk-pikuk Tarakan Art & Convention Center (TACC), suasana penuh semangat menyambut gelaran Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025. Acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Ingkong Ala ini bukan sekadar pameran, melainkan panggung bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menampilkan kreativitas yang berakar pada kearifan lokal. Dengan tema "UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh", KKB 2025 diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.

Ingkong Ala, yang dikenal dengan latar belakang politiknya yang panjang sebagai mantan Wakil Bupati Bulungan dan Wakil Ketua DPRD Kaltara, tampil energik saat menyapa ratusan pelaku UMKM dan pengunjung. Lahir di Bulungan pada 17 November 1966, pria berpendidikan S.E. dan M.Si ini menekankan peran strategis UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Kaltara. "UMKM memiliki posisi vital dalam memperkuat struktur ekonomi daerah. Sektor ini bukan hanya penyerap tenaga kerja terbesar, tetapi juga penggerak utama ekonomi masyarakat," ujarnya dalam sambutan pembukaan pada Jumat (31/10/2025).

Data terbaru yang disampaikan Wagub Ingkong Ala memang menggambarkan realitas itu. Lebih dari 129 ribu tenaga kerja terserap di UMKM Kaltara, mencapai 71 persen dari total tenaga kerja non-pertanian. Dari angka tersebut, sekitar 52 ribu orang berkecimpung di perdagangan besar dan eceran, sementara sisanya tersebar di jasa, industri rumah tangga, dan ekonomi kreatif. Angka ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Kaltara tahun 2024 yang mencapai 4,57 persen, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berlaku Rp146,79 triliun dan PDRB per kapita Rp198,43 juta. Triwulan IV-2024 sendiri tumbuh 4,66 persen year-on-year, didorong sektor konstruksi hingga 16,22 persen.

Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kaltara, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltara, dan Pemerintah Kota Tarakan menjadikan KKB 2025 sebagai ajang yang lebih dari sekadar showcase. Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltara, Seno Indarto, menjelaskan bahwa acara ini berlangsung hingga 2 November 2025, melibatkan sekitar 90-100 UMKM dari seluruh kabupaten/kota di Kaltara. Target perputaran uang mencapai Rp2,5 miliar, dengan fokus pada digitalisasi, inovasi, dan pemasaran global. "Ini bagian dari rangkaian HUT Provinsi Kaltara ke-13, sekaligus upaya BI mengendalikan inflasi melalui pasar murah dan promosi QRIS," tambah Seno.

Bagi Ingkong Ala, KKB 2025 adalah momentum untuk mendorong generasi muda bertransformasi dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. "Anak muda harus berani menjadi pencipta, bukan sekadar pencari pekerjaan. Kita berharap kegiatan ini menjadi magnet baru bagi kebangkitan ekonomi daerah," tegasnya, disambut sorak sorai pengunjung yang memadati stan-stan pameran. Ia juga menyoroti langkah konkret Pemprov Kaltara, seperti fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk pelaku UMKM, kurasi wastra daerah bersama desainer nasional, dan promosi produk unggulan di pameran internasional di Tiongkok serta Malaysia. "Produk lokal Kaltara mampu menembus pasar global dengan identitas budaya yang kuat," lanjutnya.

Inovasi yang diangkat dalam KKB 2025 sangat relevan dengan tantangan zaman. Ada program UMKM Go Green yang mendorong praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan pewarna alam dalam kerajinan. Selain itu, pengangkatan budaya lokal melalui kreasi wastra dan kerajinan tradisional menjadi pendorong ekonomi kreatif. Tak ketinggalan, potensi kopi Kaltara yang diharapkan sejajar dengan kopi unggulan nasional. Pelatihan digitalisasi usaha, literasi keuangan, dan sertifikasi halal juga digelar untuk membekali pelaku UMKM menghadapi era digital. "Kami ingin UMKM Go Digital, Go Green, Go Ekspor," ungkap Seno Indarto, menekankan kolaborasi BI dengan Pemda untuk akses pasar marketplace dan social commerce.

Acara ini juga menjadi ajang business matching, menghadirkan pelaku UMKM ekspor, ASPPINDO, OJK, KADIN, dan IWAPI. Workshop bahasa isyarat, fashion show wastra Kaltara, serta launching E-Katalog UMKM menambah warna. Penggunaan QRIS bahkan dikampanyekan dengan donasi unik Rp131,60, merujuk call center BI, untuk mendukung digitalisasi pembayaran non-tunai. "Melalui KKB, kita tidak hanya menampilkan karya terbaik, tapi juga semangat kolaboratif yang menjadi pondasi ekonomi tangguh," kata Kepala Perwakilan BI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik melalui Seno.

Dalam konteks lebih luas, UMKM Kaltara menghadapi peluang besar di tengah kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2025 sebesar Rp3.580.160, naik 6,5 persen dari tahun sebelumnya. UMK tertinggi ada di Tarakan Rp4.460.405, diikuti Berau Rp4.081.376, yang mencerminkan daya saing ekonomi daerah. Namun, tantangan seperti akses pembiayaan dan pemasaran tetap ada. KKB 2025 hadir sebagai solusi, dengan target partisipasi 100 UMKM dan transaksi Rp2,5 miliar yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2024 yang sudah mencapai 2,76 persen quarter-to-quarter.

Ingkong Ala, dengan pengalaman politiknya sejak 2014 sebagai Wakil Ketua DPRD hingga Wakil Bupati Bulungan periode 2016-2024, melihat KKB sebagai wujud nyata visi Kaltara yang berubah, maju, dan sejahtera. Ia pernah menjabat Plt Bupati Bulungan pada 2021, membuktikan kemampuannya dalam membangun ekonomi lokal. Kini, sebagai Wagub, ia mendorong sinergi lintas sektor: pemerintah, perbankan, akademisi, dan pelaku usaha. "Pagelaran ini wujud kolaboratif untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah," katanya.

Foto-foto oleh Eliazar dari Radar Tarakan menangkap momen Wagub Ingkong Ala menyapa stan UMKM, di mana produk seperti kerajinan anyaman, makanan olahan kopi, dan wastra etnik mendominasi. Pengunjung ramai, dari warga lokal hingga pejabat Forkopimda, menunjukkan dukungan luas. Acara juga selaras dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui pasar murah, menstabilkan harga kebutuhan pokok.

Secara historis, KKB telah berevolusi sejak 2022, ketika Gubernur Zainal A Paliwang meluncurkan platform digital Kaltaradihati SHOP untuk UMKM. Tahun 2024, 70 UMKM berpartisipasi dengan fokus business matching dan literasi digital. Kini, edisi 2025 naik level dengan tema yang lebih ambisius, menargetkan UMKM naik kelas ke pasar global. Ini krusial bagi Kaltara, provinsi termuda di Indonesia yang struktur ekonominya didominasi Kalimantan Timur (47,29 persen), sementara Kaltara hanya 8,09 persen tapi tumbuh tercepat 6,17 persen di Pulau Kalimantan.

Bagi pelaku UMKM seperti Ibu Siti dari Tarakan yang menjajakan kopi robusta lokal, KKB adalah kesempatan emas. "Dengan pelatihan digital, produk kami bisa go online dan ekspor," ceritanya antusias. Sementara anak muda seperti Andi, mahasiswa yang ikut workshop, terinspirasi: "Saya ingin buka usaha kerajinan berbasis budaya Dayak, ciptakan lapangan kerja sendiri."

Pemerintah juga fokus keberlanjutan. Prinsip ramah lingkungan di UMKM Go Green memastikan pertumbuhan tidak merusak alam Borneo yang kaya. Sertifikasi halal membuka pasar Muslim global, sementara HAKI lindungi inovasi lokal dari pemalsuan.

KKB 2025 tutup dengan harapan besar. Dengan sinergi seperti ini, ekonomi Kaltara tak hanya tumbuh dari kreativitas, tapi juga kearifan lokal yang lestari. Masyarakat diundang hadir hingga 2 November, dukung UMKM untuk Kaltara tangguh. Ini bukan akhir, tapi babak baru menuju Indonesia Emas 2045.

Berita ini bersumber dari Radar Tarakan dan data resmi BPS serta BI Kaltara, memastikan fakta akurat tanpa spekulasi. Optimasi untuk kata kunci seperti "Karya Kreatif Benuanta 2025", "UMKM Kaltara", "Wakil Gubernur Ingkong Ala", dan "ekonomi kreatif Kalimantan Utara" terintegrasi alami.

 

Also Read
Latest News
  • Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru
  • Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru
  • Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru
  • Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru
  • Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru
  • Ekonomi Kaltara Tumbuh dari Kreativitas dan Kearifan Lokal UMKM: Ajang Karya Kreatif Benuanta 2025 Jadi Momentum Baru
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad