Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025

 

Ilustrasi AI

Oleh: Luigi Iram Rangi

IKN, 10 Oktober 2025 – Di tengah ambisi besar Indonesia untuk membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar kelas dunia, sebuah tonggak penting segera tercapai. Integrated Command and Control Center (ICCC) Tahap II, yang menjadi pusat kendali operasional kota cerdas ini, dipastikan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025. Proyek ini bukan hanya sekadar infrastruktur teknologi, melainkan simbol kolaborasi internasional yang kuat, dengan dukungan hibah dari Amerika Serikat senilai 7,6 juta dolar AS atau setara Rp 126 miliar. Dukungan ini melibatkan tujuh perusahaan teknologi raksasa global, yang masing-masing membawa keahlian khusus untuk memastikan IKN menjadi laboratorium smart city terdepan di Asia Tenggara.

Sebagai jurnalis yang telah mengikuti perkembangan IKN sejak awal, saya melihat ini sebagai langkah krusial. Visi Presiden Joko Widodo untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan hanya soal mengurangi beban pulau Jawa, tapi juga menciptakan kota masa depan yang berkelanjutan. ICCC Tahap II ini akan menjadi "otak" dari seluruh sistem kota, mengintegrasikan fungsi-fungsi vital seperti keamanan, manajemen lalu lintas, hingga pengelolaan energi. Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Agung Indrajit, menyatakan kepada Kompas.com bahwa pembangunan sedang dipercepat dan akan siap operasional sebelum akhir tahun ini.


Latar Belakang Proyek ICCC IKN

IKN, yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dirancang sebagai kota hijau dan digital. Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) menjadi pusatnya, di mana ICCC akan ditempatkan secara strategis di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) 3. Fasilitas ini bukan ruang monitor biasa; ia adalah pusat saraf yang menghubungkan semua elemen kota secara real-time. Bayangkan sebuah sistem yang bisa mendeteksi banjir dini, mengatur lalu lintas otomatis, atau bahkan memantau kualitas udara secara instan – itulah yang ditawarkan ICCC.

Menurut Agung Indrajit, percepatan ini didorong oleh komitmen hibah dari AS. Dana tersebut difokuskan sepenuhnya pada pembangunan pusat komando ini, memastikan standar keamanan dan efisiensi tertinggi. Ini bukan pertama kalinya IKN menarik investasi asing; sebelumnya, ada keterlibatan dari berbagai negara, tapi kolaborasi dengan AS ini menonjol karena melibatkan perusahaan-perusahaan teknologi papan atas. Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai laboratorium teknologi, di mana inovasi bisa diuji dan diterapkan secara langsung.


Peran Tujuh Raksasa Teknologi Amerika

Yang membuat proyek ini istimewa adalah keterlibatan tujuh perusahaan teknologi terkemuka dunia, semuanya berbasis di Amerika Serikat. Masing-masing membawa spesialisasi unik, menciptakan ekosistem yang holistik dan mutakhir. Mari kita bahas satu per satu, berdasarkan informasi resmi dari Otorita IKN:

  1. Amazon Web Services (AWS): Sebagai pemimpin dalam cloud computing, AWS bertanggung jawab atas infrastruktur cloud dan standar keamanan IT premium. Di IKN, mereka memastikan data kota disimpan aman di cloud, dengan enkripsi tingkat tinggi untuk mencegah serangan siber. Pengalaman AWS dalam menangani data besar dari kota-kota seperti Singapura atau New York akan sangat berguna di sini.
  2. Cisco: Spesialis jaringan ini mendukung seluruh infrastruktur IT utama dan komunikasi. Cisco akan membangun jaringan yang stabil, memungkinkan koneksi seamless antara perangkat IoT (Internet of Things) di seluruh IKN. Ini krusial untuk kota cerdas, di mana segala sesuatu dari lampu jalan hingga kamera pengawas harus terhubung tanpa gangguan.
  3. Honeywell: Dikenal dengan sistem kontrol industri, Honeywell menyediakan pengawasan terintegrasi, kontrol, dan keamanan kota. Mereka akan mengintegrasikan sensor-sensor untuk memantau gedung, energi, dan lingkungan, membantu IKN mencapai target net-zero emission.
  4. Motorola: Fokus pada komunikasi mission-critical, Motorola menyediakan teknologi jaringan yang andal untuk situasi darurat. Di IKN, ini berarti sistem radio dan komunikasi yang bisa diandalkan oleh petugas keamanan atau tim respons bencana, mirip dengan yang digunakan di kota-kota besar AS.
  5. Esri: Ahli dalam analisis geospasial, Esri menangani pemetaan cerdas dan manajemen informasi tata ruang. Dengan software GIS (Geographic Information System) mereka, IKN bisa memvisualisasikan data spasial, seperti perencanaan jalan atau zona hijau, secara akurat.
  6. IBM: IBM berkontribusi pada sistem manajemen aset dan lingkungan kota cerdas. Menggunakan AI dan analytics, mereka membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti air dan listrik, untuk efisiensi maksimal.
  7. Autodesk: Spesialis desain, Autodesk menangani manajemen konstruksi dan infrastruktur digital. Mereka memastikan bahwa desain gedung dan kota dibuat dengan model 3D yang akurat, memfasilitasi pembangunan berkelanjutan.

Kolaborasi ini bukan sekadar sponsorship; ini adalah transfer teknologi yang akan meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam bidang digital. Dengan standar terbaik dari perusahaan-perusahaan ini, ICCC IKN diharapkan menjadi benchmark bagi kota-kota lain di Asia.


Dampak bagi Transformasi Digital IKN

Keberadaan ICCC akan mengubah IKN menjadi kota yang benar-benar pintar. Bayangkan, warga bisa melaporkan masalah lalu lintas melalui aplikasi, dan sistem akan merespons secara otomatis. Atau, petugas keamanan bisa memantau seluruh kawasan dari satu ruangan, mengurangi waktu respons terhadap insiden. Ini sejalan dengan target pemerintah untuk membuat IKN sebagai kota hijau, di mana 70% areanya adalah hutan dan taman.

Selain itu, proyek ini mendukung transformasi hijau. Dengan manajemen energi yang efisien dari Honeywell dan IBM, IKN bisa mengurangi emisi karbon. Ini penting mengingat Kalimantan Timur memiliki tantangan lingkungan, seperti tanah podzolik yang kurang subur, sebagaimana disebutkan dalam laporan terkait ketahanan pangan.


Knowledge Hub: Pendamping ICCC untuk Inovasi Jangka Panjang

Tak berhenti di ICCC, Otorita IKN juga membangun Pusat Kerjasama Kota Cerdas atau Knowledge Hub, yang ditargetkan selesai pada akhir 2026. Berbeda dengan ICCC yang fokus pada operasional harian, Knowledge Hub akan menjadi pusat penelitian, sertifikasi, dan pengembangan teknologi. Didanai oleh hibah Official Development Assistance (ODA) dari Pemerintah Korea Selatan, fasilitas ini akan menggandeng universitas dan industri untuk meningkatkan SDM.

Agung Indrajit menekankan bahwa pembangunan Knowledge Hub juga dipercepat, berjalan paralel dengan ICCC. Ini akan menciptakan ekosistem inovasi, di mana mahasiswa dan peneliti bisa menguji teknologi baru. Kolaborasi dengan Korea Selatan, yang dikenal dengan kota pintar seperti Songdo, akan membawa pengetahuan tentang urban planning digital.

Meski menjanjikan, proyek ini tak lepas dari tantangan. Percepatan pembangunan berarti koordinasi ketat antarpihak, termasuk Otorita IKN, pemerintah pusat, dan mitra asing. Ada juga isu SDM: Indonesia perlu melatih tenaga ahli untuk mengoperasikan teknologi canggih ini. Namun, dengan dukungan dari AS dan Korea, peluangnya besar.

Sebagai jurnalis, saya optimis. IKN bukan hanya proyek infrastruktur; ini adalah investasi untuk masa depan. Dengan ICCC beroperasi akhir 2025, Indonesia akan memiliki kota yang siap menghadapi era digital. Ini juga bisa menarik lebih banyak investasi, seperti dari sektor pariwisata atau agribisnis, mengingat potensi kopi Liberica di Kalimantan yang lebih menguntungkan daripada sawit.

Di sekitar IKN, perkembangan juga terlihat. Hotel di Balikpapan, sebagai "beranda" IKN, memiliki okupansi 30 persen tanpa PHK, dan rencana bebas kabel pada 2027. Otorita juga menggelar program kesehatan gratis, sejalan dengan agenda Prabowo Subianto.

Kesimpulannya, dukungan tujuh raksasa teknologi Amerika untuk Command Center IKN adalah bukti bahwa Indonesia sedang naik kelas di panggung global. Ini bukan mimpi, tapi realitas yang akan terealisasi akhir 2025. Mari kita pantau terus perkembangannya, karena IKN bisa menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.

 

Also Read
Latest News
  • Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025
  • Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025
  • Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025
  • Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025
  • Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025
  • Command Center IKN: Dukungan 7 Raksasa Teknologi Amerika Siap Beroperasi Akhir 2025
Post a Comment
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad