IKN TIME

IKN TIME

  • IKN
  • Pembangunan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Borneo
  • _Kalbar
  • _Kaltim
  • _Kalsel
  • _Kalteng
  • _Kaltara
  • _Sarawak
  • _Sabah
  • _Brunei
  • Budaya
  • _Dayak
  • _Melayu
  • _Tionghoa
  • _Seni
  • _Sejarah
  • _Sastra
  • Hidup
  • _Inspirasi
  • _Sosok
  • _Kesehatan
  • _Pendidikan
  • _Wisata
  • _Hiburan
  • _Olahraga
  • Iptek
  • _Sain
  • _Teknologi
  • _Buku
  • Loker
  • Home
  • Kalsel
  • Pendidikan
  • Teknologi

Mendidik di Era Kecerdasan Artifisial: MAFINDO Kalsel dan FISIP ULM Bangun Literasi Digital Guru

By IKN TIME
September 17, 2025

 

Ilustrasi AI

BANJARMASIN — Di tengah gelombang transformasi digital yang semakin meluas ke berbagai sektor kehidupan, dunia pendidikan menghadapi tantangan baru yang kompleks. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana para pendidik, khususnya guru, dapat memahami dan mengadaptasi teknologi kecerdasan artifisial (AI) secara kritis dan etis dalam proses pembelajaran. Menjawab tantangan tersebut, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Kalimantan Selatan bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (FISIP ULM) menggelar kelas literasi digital bertema “Kecerdasan Artifisial dan Pendidikan Kritis” yang diperuntukkan bagi para guru dari berbagai jenjang pendidikan.

Kegiatan ini berlangsung pada pertengahan September 2025 dan diikuti oleh puluhan guru dari wilayah Kalimantan Selatan. Tujuannya bukan sekadar mengenalkan teknologi AI sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi juga membekali para guru dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana AI bekerja, bagaimana algoritma membentuk perilaku digital, serta bagaimana guru dapat menjadi agen literasi digital yang kritis di tengah arus informasi yang semakin kompleks dan sering kali menyesatkan.

Dalam sambutannya, perwakilan MAFINDO Kalsel menekankan bahwa guru memiliki peran strategis sebagai penjaga gerbang literasi digital di sekolah. Mereka bukan hanya bertugas menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membentuk cara berpikir siswa agar mampu memilah informasi, memahami konteks, dan bersikap kritis terhadap konten digital yang mereka konsumsi setiap hari. “Di era AI, guru harus lebih dari sekadar pengajar. Mereka harus menjadi fasilitator literasi digital yang mampu memahami bagaimana teknologi bekerja dan bagaimana dampaknya terhadap pola pikir generasi muda,” ujar salah satu fasilitator dari MAFINDO.

Materi yang disampaikan dalam kelas ini mencakup pengenalan dasar tentang kecerdasan artifisial, cara kerja algoritma, potensi dan risiko teknologi dalam pendidikan, serta strategi mengenali dan menangkal hoaks yang tersebar melalui media sosial dan platform digital. Para peserta diajak untuk berdiskusi secara aktif mengenai bagaimana AI dapat digunakan secara produktif dalam pembelajaran, misalnya melalui aplikasi pembelajaran adaptif, chatbot edukatif, dan sistem evaluasi berbasis data. Namun, para fasilitator juga mengingatkan bahwa AI bukanlah solusi mutlak. Tanpa pemahaman kritis, teknologi justru bisa memperkuat bias, mempersempit ruang berpikir, dan memperburuk ketimpangan akses.

Salah satu sesi yang paling menarik perhatian peserta adalah simulasi bagaimana algoritma media sosial bekerja dalam menyaring dan menyebarkan informasi. Guru diajak untuk melihat bagaimana preferensi pengguna, interaksi, dan pola klik dapat membentuk “gelembung informasi” yang membuat seseorang hanya terpapar pada konten yang sesuai dengan pandangan mereka, dan menutup akses terhadap perspektif lain. Dalam konteks pendidikan, fenomena ini sangat berbahaya karena dapat menghambat kemampuan berpikir kritis dan memperkuat polarisasi di kalangan siswa.

Beberapa guru peserta menyampaikan bahwa selama ini mereka hanya mengenal AI sebagai bagian dari tren teknologi, tanpa benar-benar memahami implikasinya terhadap pembentukan karakter dan pola pikir siswa. “Saya baru sadar bahwa AI bukan hanya soal aplikasi canggih, tapi juga soal bagaimana kita mengajarkan nilai dan logika kepada anak-anak. Teknologi bisa membantu, tapi juga bisa menyesatkan kalau kita tidak paham cara kerjanya,” ujar salah satu guru peserta.

FISIP ULM, sebagai mitra akademik dalam kegiatan ini, menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat sipil dalam membangun ekosistem literasi digital yang sehat. Dekan FISIP ULM menyampaikan bahwa kampus tidak boleh menjadi menara gading, melainkan harus aktif menjembatani pengetahuan akademik dengan kebutuhan praktis di lapangan. “Literasi digital dan pemahaman AI harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan guru. Kita tidak bisa membiarkan pendidik berjalan sendiri di tengah kompleksitas teknologi,” tegasnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari kampanye nasional MAFINDO untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap hoaks dan manipulasi informasi. Di era di mana AI dapat digunakan untuk menghasilkan konten palsu secara masif—seperti deepfake, teks otomatis, dan manipulasi data—peran guru sebagai agen literasi menjadi semakin penting. Mereka bukan hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk cara berpikir yang kritis dan etis.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, MAFINDO Kalsel dan FISIP ULM berencana mengembangkan modul pelatihan literasi AI untuk guru, yang dapat diakses secara daring dan digunakan sebagai referensi di sekolah-sekolah. Modul ini akan mencakup studi kasus, panduan etis, dan strategi pedagogis untuk mengintegrasikan AI dalam pembelajaran tanpa kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis kebutuhan lokal, literasi AI di kalangan guru dapat menjadi fondasi penting dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara digital, tetapi juga bijak dan berintegritas.

Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari peserta dan pemangku kepentingan pendidikan di Kalimantan Selatan. Banyak yang berharap agar kelas serupa dapat diperluas ke daerah lain, termasuk wilayah pedesaan yang masih minim akses terhadap pelatihan teknologi. Guru-guru di daerah terpencil sering kali menjadi satu-satunya sumber informasi bagi siswa, sehingga membekali mereka dengan literasi digital dan pemahaman AI menjadi sangat krusial.

Dalam jangka panjang, inisiatif seperti ini diharapkan dapat mendorong perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Teknologi tidak lagi dipandang sebagai ancaman, tetapi sebagai alat yang harus dipahami dan dikendalikan secara bijak. Guru sebagai aktor utama pendidikan harus diberi ruang dan dukungan untuk terus belajar, beradaptasi, dan mengembangkan metode pengajaran yang relevan dengan zaman.

Kelas literasi digital yang digagas oleh MAFINDO Kalsel dan FISIP ULM ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara masyarakat sipil dan institusi pendidikan dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan. Di tengah tantangan global seperti disinformasi, polarisasi, dan ketimpangan akses teknologi, pendidikan kritis berbasis literasi digital menjadi kunci untuk membangun masyarakat yang tangguh dan berdaya.

Dengan semangat kolaboratif dan visi jangka panjang, kegiatan ini bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga menjadi titik tolak perubahan dalam cara kita memahami dan mengelola teknologi dalam pendidikan. Di era kecerdasan artifisial, guru bukan hanya pengajar, tetapi juga penjaga nilai, penuntun etika, dan pembentuk masa depan yang lebih cerdas dan manusiawi.

 

Tags:
  • Kalsel
  • Pendidikan
  • Teknologi
Share:
Also read
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
IKN TIME
IKN TIME
IKN TIME adalah sebuah sebuah sindikasi informasi yang berisikan berita politik, ekonomi, budaya lintas negara di Borneo. Terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh aspek kehidupan di pulau Borneo
Related news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Latest news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Show more
Most popular
  • Tembawang Menyeru: Lomba Cerpen Internasional Dayak Digelar Serentak di Malaysia dan Indonesia

    June 05, 2025
    Tembawang Menyeru: Lomba Cerpen Internasional Dayak Digelar Serentak di Malaysia dan Indonesia
  • Waskita Karya Raup Proyek Jalan Rp396,6 Miliar di IKN, Bukti Proyek Jokowi Masih Bergerak di Era Prabowo

    June 13, 2025
    Waskita Karya Raup Proyek Jalan Rp396,6 Miliar di IKN, Bukti Proyek Jokowi Masih Bergerak di Era Prabowo
  • Rp 1 Miliar, Dua Perampok, dan Hutan Kalimantan: Pelarian yang Berakhir dengan Pisang dan Penangkapan

    September 08, 2025
    Rp 1 Miliar, Dua Perampok, dan Hutan Kalimantan: Pelarian yang Berakhir dengan Pisang dan Penangkapan
  • Dari Teknologi ke Hati: Gubernur Kalteng Dukung Digitalisasi untuk Sekolah Berkebutuhan Khusus

    June 17, 2025
    Dari Teknologi ke Hati: Gubernur Kalteng Dukung Digitalisasi untuk Sekolah Berkebutuhan Khusus
  • Taiwan Kepincut IKN: Dari Teknologi Hingga Energi, Raksasa Industri Taiwan Siap Ramaikan Kota Masa Depan Indonesia

    May 17, 2025
    Taiwan Kepincut IKN: Dari Teknologi Hingga Energi, Raksasa Industri Taiwan Siap Ramaikan Kota Masa Depan Indonesia
Most popular tags
  • Advertorial
  • Cerita Rakyat
  • English
  • Militer
  • Pemilu
IKN TIME
Company
  • About Us
  • Contact Us
  • Careers
  • Advertise With Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
News
  • English News
  • Pemilu
  • Militer
  • Cerita Rakyat
Community
  • Loker
  • Dayak
  • Melayu
  • Tionghoa
Copyright © 2025 IKN TIME. All rights reserved.
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo