Dinas Koperasi UKM Kalbar Gencarkan Pemberdayaan UMKM Lewat Inkubator Bisnis dan Jejaring Mitra

  

Ilustrasi AI

PONTIANAK – Semangat untuk mendorong kebangkitan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Melalui Dinas Koperasi dan UKM Kalbar, berbagai program pemberdayaan UMKM kembali diperkuat dengan fokus pada pelatihan, pendampingan, hingga pembinaan intensif dalam ekosistem inkubasi bisnis.

Di tengah laju perekonomian global yang dinamis dan penuh tantangan, UMKM masih menjadi tulang punggung perekonomian lokal. Tak heran jika Dinas Koperasi dan UKM Kalbar memandang bahwa penguatan sektor ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah strategi pembangunan ekonomi daerah yang konkret dan berkelanjutan.

“Kita mempunyai lembaga inkubator yang memang di situ kita ingin memilih UMKM-UMKM yang memang memiliki komitmen usaha dan juga enterpreneurship untuk kita bina di inkubator tersebut. Mereka akan kita support dan kita start-up kan nanti dengan berbagai jaringan mitra kita sebagai pembina UMKM,” kata Khatarina, Fungsional Pengembang Kewirausahaan Ahli Muda Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar, saat ditemui di Pontianak pada Sabtu (14/6/2025).

Pernyataan Khatarina mencerminkan visi besar yang sedang dijalankan oleh dinas tersebut: menciptakan ekosistem UMKM yang tidak hanya tangguh tetapi juga siap masuk ke rantai pasok industri yang lebih besar.

 

Inkubasi Bisnis Jadi Andalan

Salah satu inovasi yang tengah dijalankan adalah pembentukan lembaga inkubator bisnis. Di dalamnya, para pelaku UMKM dengan komitmen tinggi dan semangat kewirausahaan yang kuat akan mendapatkan pembinaan secara menyeluruh.

Inkubator ini tak hanya menyediakan tempat, tetapi juga menjadi pusat akselerasi bisnis yang terstruktur. Di sini, UMKM didampingi dari nol: mulai dari pengembangan ide, perencanaan usaha, manajemen keuangan, hingga pemasaran digital. Bahkan, inkubator juga membuka akses ke jejaring mitra strategis, termasuk investor, pelaku industri, hingga platform e-commerce.

“Yang kita cari itu bukan hanya pelaku usaha yang ingin berjualan. Tapi mereka yang punya komitmen untuk bertumbuh dan berkembang bersama. Di inkubator ini, mereka akan diasah untuk menjadi pelaku usaha yang profesional dan berdaya saing,” lanjut Khatarina.

Dengan sistem kurasi dan seleksi yang ketat, inkubator tersebut berfungsi seperti “greenhouse” bagi UMKM, tempat di mana bisnis-bisnis kecil bisa tumbuh lebih sehat, kuat, dan siap panen dalam ekosistem ekonomi digital maupun konvensional.

 

Kolaborasi Jadi Kunci

Dalam membina dan membesarkan UMKM, Dinas Koperasi dan UKM Kalbar menyadari bahwa mereka tak bisa bekerja sendirian. Oleh karena itu, mereka membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah lainnya, lembaga pembiayaan, hingga perusahaan-perusahaan swasta.

“Sebagai pembina UMKM, kami tidak bekerja sendiri. Kami bekerja sama dengan mitra-mitra yang ada, baik pemerintah maupun dinas lainnya, termasuk bidang pembiayaan dan perusahaan-perusahaan swasta. Harapannya UMKM-UMKM binaan kami bisa menjadi bagian dari rantai pasok untuk produksi yang lebih besar,” jelas Khatarina.

Hal ini penting, sebab dalam realitas di lapangan, banyak UMKM yang kesulitan mendapatkan akses permodalan, teknologi, hingga pasar. Dengan menggandeng mitra-mitra strategis, tantangan tersebut bisa diatasi dengan pendekatan multipihak (multi-stakeholder approach).

Sebagai contoh, dalam hal permodalan, UMKM yang tergabung dalam program inkubasi dapat diarahkan untuk mengakses pembiayaan dari LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir), koperasi simpan pinjam, atau bahkan venture capital yang kini mulai menyasar sektor UMKM. Sementara untuk pengembangan kapasitas produksi dan kualitas produk, kerja sama dengan BUMN maupun perusahaan besar yang memiliki program CSR menjadi solusi jangka panjang.

 

Meningkatkan Kualitas Produk UMKM

Salah satu tujuan akhir dari seluruh program ini adalah mendorong peningkatan kualitas produk UMKM, baik dari sisi kemasan, daya tahan, maupun nilai jual. Menurut Khatarina, selama ini masih banyak pelaku UMKM yang memiliki produk potensial namun belum mampu menembus pasar yang lebih luas karena kualitas yang belum standar.

“Karenanya Dinas Koperasi UKM ingin produk yang biasa dimiliki UMKM ini mengalami peningkatan kualitas dengan adanya pembinaan di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pelatihan juga mencakup hal-hal teknis seperti manajemen usaha, pencatatan keuangan digital, pemasaran melalui media sosial, serta cara menjalin kemitraan dengan marketplace nasional. Tujuannya adalah agar UMKM tidak lagi berjalan secara tradisional, tetapi siap menghadapi persaingan di era digital dan globalisasi.

Melalui serangkaian pelatihan dan bimbingan ini, Dinas Koperasi dan UKM ingin memastikan bahwa produk-produk lokal Kalbar tak hanya dijual di pasar lokal atau pasar malam, tapi bisa masuk ke rak-rak swalayan nasional, bahkan ekspor.

 

Semangat UMKM di Kalbar Masih Tinggi

Terlepas dari tantangan yang ada, antusiasme masyarakat Kalimantan Barat dalam mengembangkan usaha kecil patut diacungi jempol. Berdasarkan data internal Disdik Koperasi dan UKM Kalbar, jumlah UMKM aktif di provinsi ini terus meningkat setiap tahun.

Mulai dari usaha kuliner rumahan, kerajinan tangan berbasis kearifan lokal, fashion etnik, hingga produk herbal khas Kalimantan – semuanya menunjukkan geliat ekonomi masyarakat yang terus bertumbuh dari bawah.

Faktor lain yang mendorong semangat ini adalah semakin terbukanya akses terhadap informasi dan teknologi. Internet dan media sosial kini menjadi senjata ampuh bagi UMKM untuk menjangkau konsumen yang lebih luas tanpa harus membuka toko fisik. Dalam pelatihan yang diberikan, para pelaku UMKM juga dibekali keterampilan digital agar mampu mengelola akun usaha secara profesional.

 

Menuju UMKM Naik Kelas

Dengan semua upaya tersebut, harapan besarnya adalah agar UMKM Kalbar bisa naik kelas. Artinya, bukan hanya sekadar bertahan di tengah persaingan, tetapi juga mampu menjadi pelaku usaha yang tangguh, inovatif, dan mandiri secara finansial.

Dinas Koperasi dan UKM Kalbar berharap lembaga inkubator bisnis menjadi lumbung pelaku usaha unggulan, yang pada akhirnya mampu membuka lapangan kerja baru, mengurangi angka pengangguran, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.

Untuk itu, pihaknya terus mengajak generasi muda, para ibu rumah tangga, hingga pensiunan untuk tak ragu memulai usaha kecil. Lewat berbagai dukungan yang ada, dari pelatihan hingga inkubasi, siapa pun bisa mengembangkan bisnis asal memiliki komitmen.

“Yang paling penting adalah semangat dan komitmen untuk terus belajar. UMKM tidak akan bisa berkembang kalau tidak punya niat untuk tumbuh. Inkubator hanya wadah, yang menghidupkan tetap manusianya,” pungkas Khatarina.

Dengan visi kuat, jaringan luas, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kalimantan Barat kini melangkah lebih jauh dalam membentuk ekosistem UMKM yang berkelanjutan. Di masa depan, bukan tidak mungkin produk-produk UMKM Kalbar menjadi ikon ekonomi kreatif nasional, bahkan menembus pasar internasional.

Next Post Previous Post