Pemprov Kalbar Siapkan Sekolah Rakyat Berkonsep Digital dan Asrama untuk Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem
Kubu Raya, Kalimantan Barat — Pemerintah Provinsi Kalimantan
Barat (Pemprov Kalbar) terus menunjukkan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan,
khususnya dalam sektor pendidikan. Salah satu upaya nyata yang tengah dirancang
adalah pembangunan Sekolah Rakyat untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Proyek ini
direncanakan akan dibangun di Kabupaten Kubu Raya, dengan lahan seluas lebih
dari 6 hektare yang telah disiapkan untuk mewujudkan cita-cita pendidikan
inklusif di Kalbar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, menjelaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat ini merupakan implementasi langsung dari program nasional yang digagas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Tujuannya adalah memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dengan keterbatasan ekonomi, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk keluar dari lingkaran kemiskinan struktural.
Sebuah Langkah Nyata Atasi Kemiskinan Melalui Pendidikan
Menurut Rita, Sekolah Rakyat tidak hanya sebatas institusi
pendidikan biasa. Konsep yang dibawa dalam pembangunan sekolah ini jauh lebih
progresif karena tidak hanya mengakomodasi aspek akademik, tetapi juga
menyediakan fasilitas pendukung lainnya seperti asrama dan ekosistem digital
modern. Hal ini diharapkan mampu membentuk lingkungan belajar yang optimal dan
inklusif bagi siswa-siswa yang berasal dari latar belakang kurang beruntung
secara ekonomi.
“Sekolah Rakyat ini memang dirancang untuk anak-anak dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Ini adalah bentuk intervensi pemerintah agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang sama baiknya dengan anak-anak dari latar belakang yang lebih mampu,” ujar Rita, saat ditemui pada Kamis (10/4/2025).
Lebih jauh, ia menyebut bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian, melibatkan Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pemerintah daerah. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang terintegrasi antara layanan sosial dan pendidikan, sehingga pendidikan tidak hanya menjadi kegiatan belajar-mengajar, tetapi juga menjadi alat strategis dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Lahan 6 Hektare di Kubu Raya Disiapkan
Pemprov Kalbar melalui Dinas Pendidikan telah melakukan
berbagai persiapan, salah satunya adalah penyediaan lahan yang menjadi syarat
utama pembangunan Sekolah Rakyat. Sebagaimana disampaikan Rita, pihaknya telah
menyiapkan lahan seluas lebih dari 6 hektare yang berlokasi di Kabupaten Kubu
Raya, sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat yang menetapkan syarat
minimal lahan sebesar 5 hektare untuk pembangunan satuan pendidikan seperti
ini.
“Lahan di Kubu Raya sudah kita siapkan dan statusnya clean and clear. Artinya, tidak ada permasalahan administratif maupun hukum. Ini adalah syarat mutlak dari pusat agar proses pembangunan bisa berjalan lancar,” jelasnya.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini nantinya akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemprov Kalbar kini tengah dalam tahap penyusunan proposal lengkap yang mencakup rincian kebutuhan, kesiapan lahan, serta persyaratan administratif lainnya. Diharapkan, begitu proposal disetujui, tahapan pembangunan fisik dapat segera dimulai.
Pendidikan dan Fasilitas Setara Sekolah Reguler
Rita juga menekankan bahwa meskipun menyandang nama
"Sekolah Rakyat", sekolah ini tidak akan berbeda dari sekolah-sekolah
reguler pada umumnya dalam hal kurikulum dan mutu pendidikan. Justru, dengan
pendekatan berbasis digital dan penyediaan asrama, sekolah ini diharapkan mampu
menjadi institusi yang unggul dan modern.
“Jangan dibayangkan sekolah rakyat ini adalah sekolah seadanya. Justru sebaliknya, ini adalah sekolah yang dirancang secara modern dengan ekosistem digital, pembelajaran yang adaptif, serta dilengkapi dengan asrama. Tujuannya agar anak-anak ini bisa fokus belajar tanpa harus terbebani oleh masalah biaya tempat tinggal atau transportasi,” ungkapnya.
Konsep pendidikan di Sekolah Rakyat ini juga akan terintegrasi dengan pelatihan keterampilan hidup (life skills) dan pengembangan karakter, yang nantinya dapat membekali siswa untuk bersaing di dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Memutus Rantai Kemiskinan dari Akar
Rita menambahkan bahwa dengan menyediakan pendidikan gratis
dan fasilitas pendukung yang memadai, Sekolah Rakyat diharapkan bisa menjadi
pintu keluar bagi banyak anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Tidak hanya di
Kalbar, program ini juga menjadi bagian dari strategi nasional untuk memutus
rantai kemiskinan antar generasi.
“Ini bukan hanya tentang menyekolahkan anak-anak, tapi juga tentang mengubah masa depan mereka. Ketika anak-anak dari keluarga miskin diberikan pendidikan yang layak, peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan menjadi jauh lebih besar. Mereka bisa memiliki karir yang lebih baik, pendapatan yang lebih tinggi, dan kualitas hidup yang meningkat,” katanya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat dan sektor swasta, juga diharapkan akan memperkuat ekosistem pendidikan di Sekolah Rakyat. Kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting agar keberadaan sekolah ini benar-benar mampu memberikan dampak sosial yang luas.
Jika proyek pembangunan Sekolah Rakyat di Kubu Raya ini
berhasil dan mampu menunjukkan hasil yang signifikan, bukan tidak mungkin model
serupa akan direplikasi di kabupaten/kota lain di Kalbar, atau bahkan secara
nasional. Kalbar sendiri masih menghadapi tantangan besar dalam pemerataan
akses pendidikan, terutama di daerah terpencil dan masyarakat yang mengalami
kesenjangan ekonomi akut.
“Kalau sekolah ini sukses, kita akan dorong agar bisa dikembangkan di daerah-daerah lain. Ini adalah salah satu bentuk reformasi pendidikan yang nyata dan berdampak langsung kepada masyarakat miskin,” tegas Rita.
Pembangunan Sekolah Rakyat ini menjadi bukti bahwa pemerintah, baik pusat maupun daerah, semakin serius dalam menjadikan pendidikan sebagai alat utama pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Sekolah bukan lagi menjadi hak istimewa bagi yang mampu, tetapi menjadi jembatan harapan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan oleh keadaan ekonomi.
Dengan tekad dan kerja kolaboratif dari berbagai pihak, Kalbar kini bersiap menyambut babak baru dalam pembangunan pendidikan yang lebih merata, adil, dan berkeadilan sosial. Sekolah Rakyat di Kubu Raya menjadi simbol dari harapan baru — bahwa semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, berhak bermimpi dan memiliki masa depan yang cerah.