Hotel Atlet Disulap Jadi Hunian Mahasiswa: Komitmen Pemprov Kaltim Perluas Akses Pendidikan
Samarinda – Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
(Pemprov Kaltim) dalam memajukan sektor pendidikan tinggi kembali mendapat
sorotan positif. Setelah sebelumnya menggulirkan Program Gratispol yang
menjamin pendidikan dan layanan kesehatan gratis, kali ini langkah konkret
dilakukan dengan menyulap bangunan Hotel Atlet menjadi hunian sementara bagi
mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari daerah-daerah terpencil.
Hotel Atlet yang terletak di kawasan Komplek GOR Kadrie Oening, Jalan Wahid Hasyim I, Samarinda, sebelumnya menjadi tempat penginapan para peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX tahun 2024. Kini, bangunan tersebut akan mengalami transformasi fungsi untuk menjadi fasilitas asrama bagi para mahasiswa asal Kalimantan Timur yang sedang menempuh pendidikan di ibu kota provinsi.
Langkah ini bukan sekadar efisiensi pemanfaatan aset daerah, tetapi juga menjadi solusi nyata dalam menjawab tantangan akses hunian layak bagi mahasiswa, terutama yang berasal dari wilayah pelosok yang seringkali kesulitan mencari tempat tinggal yang terjangkau namun nyaman.
Lokasi Strategis, Fasilitas Memadai
Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud—yang akrab disapa
Harum—menyampaikan langsung rencana pengalihfungsian tersebut. Ia menilai,
lokasi Hotel Atlet sangat strategis karena berdekatan dengan Universitas
Mulawarman (Unmul), salah satu perguruan tinggi terbesar di Kalimantan Timur.
“Hotel ini sangat cocok untuk jadi hunian mahasiswa. Lokasinya dekat dengan kampus dan fasilitasnya cukup memadai. Tinggal perbaikan minor seperti pengecatan ulang dan pembenahan sistem pendingin ruangan (AC),” ujar Harum dalam rapat koordinasi belum lama ini.
Tidak hanya strategis, bangunan tersebut juga dinilai cukup kokoh dan masih dalam kondisi layak pakai meski telah berdiri hampir dua dekade. Dengan renovasi ringan, bangunan ini dinilai mampu menjadi tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi mahasiswa.
Kapabilitas Hunian untuk Lebih dari Seribu Mahasiswa
Dalam rapat koordinasi yang turut dihadiri Wakil Gubernur
Seno Aji serta dipandu oleh Sekretaris Daerah Sri Wahyuni, Gubernur Harum
memaparkan bahwa Hotel Atlet memiliki kapasitas tempat tidur yang cukup besar.
Saat ini terdapat 384 unit tempat tidur, dan jika dikonversi menggunakan tempat
tidur bertingkat, kapasitas bisa ditingkatkan menjadi 768 orang.
Lebih jauh lagi, Pemprov Kaltim juga berencana menggabungkan fungsi hunian ini dengan tiga gedung asrama lain yang berada di sekitar kawasan GOR Sempaja. Masing-masing gedung asrama memiliki kapasitas 192 tempat tidur, yang berarti total tambahan daya tampung sebesar 576 mahasiswa.
“Jika semua difungsikan secara maksimal, total kapasitas hunian mahasiswa bisa mencapai kurang lebih 1.344 orang. Ini sangat membantu mengurangi beban mahasiswa dari pedalaman yang selama ini harus bersusah payah mencari tempat tinggal di Samarinda,” terang Harum.
Fokus pada Mahasiswa dari Wilayah Terpencil
Gubernur Harum menjelaskan bahwa langkah ini merupakan
bentuk nyata implementasi dari Program Gratispol, yang digagas sebagai jaminan
hak dasar masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Namun, ia juga memberikan penekanan bahwa fasilitas ini tidak serta-merta bisa dinikmati oleh semua orang. Ada kriteria khusus yang harus dipenuhi, terutama semangat belajar dan motivasi tinggi dari para mahasiswa yang akan menempati hunian tersebut.
“Pemerintah tidak akan memaksa. Ini hanya untuk mereka yang benar-benar memiliki kemauan dan semangat untuk belajar. Fasilitas ini adalah bentuk dukungan untuk anak-anak Kaltim yang serius ingin membangun masa depan mereka melalui pendidikan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh mahasiswa asal Kaltim yang memiliki KTP provinsi tersebut berhak mengakses fasilitas ini, selama mereka memenuhi syarat kemauan belajar yang tinggi. Dalam hal ini, pemerintah ingin memastikan bahwa investasi daerah benar-benar menyasar generasi muda yang memiliki potensi dan niat kuat untuk maju.
Langkah Strategis Jangka Panjang
Transformasi Hotel Atlet menjadi hunian mahasiswa juga
dinilai sebagai langkah strategis jangka panjang, terutama dalam menghadapi
tantangan bonus demografi yang tengah dihadapi Indonesia. Dengan semakin
banyaknya lulusan SMA dari wilayah pedalaman yang ingin melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, ketersediaan hunian yang layak dan terjangkau menjadi salah
satu kunci sukses pembangunan SDM.
Pemanfaatan bangunan eksisting milik daerah seperti Hotel Atlet juga menunjukkan efisiensi anggaran, di mana pemerintah tidak perlu membangun fasilitas baru dari nol. Alih fungsi ini dapat dilakukan dengan anggaran yang lebih rendah, namun tetap memberikan dampak sosial yang besar.
Di sisi lain, hal ini juga menjadi contoh konkret bagi daerah lain dalam pengelolaan aset daerah. Bangunan-bangunan pemerintah yang tidak terpakai secara optimal bisa dimanfaatkan untuk keperluan sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pengembangan pemuda.
Harapan dan Tindak Lanjut
Gubernur Harum berharap proses renovasi dan penyesuaian
fasilitas Hotel Atlet bisa dilakukan secepatnya, agar mahasiswa bisa segera
menempati hunian baru mereka. Ia juga meminta seluruh jajaran Pemprov Kaltim
untuk mendukung penuh proses ini, termasuk dalam hal pembiayaan, legalitas, dan
operasionalisasi.
“Kita ingin anak-anak kita nyaman dan fokus belajar. Kalau urusan tempat tinggal sudah aman, mereka bisa lebih konsentrasi untuk mengembangkan diri,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov juga akan menjalin koordinasi dengan pihak kampus, terutama Universitas Mulawarman, agar program ini berjalan sinergis. Sistem seleksi penghuni, tata tertib, hingga pengawasan akan dirancang secara matang agar hunian ini bisa benar-benar menjadi tempat tinggal yang kondusif untuk mahasiswa.
Program ini juga diharapkan bisa menjadi pilot project, yang nantinya bisa direplikasi di kota-kota lain di Kaltim seperti Balikpapan, Bontang, hingga wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), di mana kebutuhan akan hunian mahasiswa diprediksi akan terus meningkat.
Dengan hadirnya hunian mahasiswa dari alih fungsi Hotel
Atlet, Pemprov Kaltim membuktikan bahwa pembangunan pendidikan tidak hanya
berbicara soal kampus dan kurikulum, tetapi juga tentang kebutuhan mendasar
seperti tempat tinggal yang layak dan terjangkau.
Langkah ini mencerminkan visi jangka panjang Kalimantan Timur dalam membangun SDM unggul yang siap menyambut era baru pembangunan, termasuk menyambut peran Kaltim sebagai daerah penyangga utama IKN.
“Ini bukan sekadar bangunan, ini adalah rumah harapan bagi anak-anak muda kita,” tutup Gubernur Harum penuh optimisme.