Menggali Potensi Kalsel untuk Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Strategi dan Langkah Konkret Menuju 2025
Foto : MC Kalsel |
Di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika pembangunan
nasional, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyiapkan strategi
komprehensif untuk mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8
persen, sebagaimana diharapkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam arahan
kepada jajaran Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Sekretaris Daerah
Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, menekankan pentingnya evaluasi pencapaian
2024 dan perencanaan matang untuk tahun 2025. Arahan ini mencakup berbagai
sektor strategis yang dianggap berpotensi mendorong pembangunan berkelanjutan,
mempercepat investasi, dan menggerakkan perekonomian daerah menuju target yang
ditetapkan.
Dalam pertemuan yang digelar pada Coffee Morning di ruang rapat Aberani Sulaiman, Senin, 11 November 2024, Roy menjelaskan bahwa langkah-langkah konkret dan kolaboratif akan diperlukan untuk menjawab tantangan target tersebut. Dengan pendekatan yang terintegrasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, Kalsel diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian lokal, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Membangun Pikiran Positif dan Meningkatkan Investasi
Roy menekankan pentingnya memulai langkah menuju pertumbuhan
ekonomi 8 persen dengan pola pikir positif dan optimisme. “Pikiran yang positif
adalah langkah awal untuk mewujudkan impian besar. Kami yakin, dengan sinergi
yang kuat antara semua pihak dan kemauan untuk terus berinovasi, target ini
bukan hanya bisa diraih, tetapi juga membawa manfaat jangka panjang bagi
seluruh masyarakat Kalsel,” ujarnya. Optimisme ini diharapkan dapat memacu para
pemangku kebijakan dan pelaku usaha untuk bersama-sama meningkatkan
produktivitas daerah.
Salah satu strategi utama yang diidentifikasi adalah meningkatkan jumlah investasi yang masuk ke Kalsel. Pemerintah daerah akan mengupayakan kebijakan yang ramah investasi serta menyederhanakan proses perizinan agar lebih menarik bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Investasi diharapkan tidak hanya masuk ke sektor industri besar tetapi juga ke sektor-sektor yang berbasis kerakyatan seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dukungan kepada UMKM tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja, tetapi juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Sektor Potensial: Hilirisasi dan Energi Terbarukan
Roy menjelaskan bahwa pemerintah akan memfokuskan investasi
pada sektor-sektor dengan potensi besar, termasuk hilirisasi industri dan
energi terbarukan. Dalam hal hilirisasi, pemerintah daerah menilai bahwa
pengolahan produk-produk hasil alam yang sudah ada di Kalsel menjadi produk
bernilai tambah akan mampu meningkatkan kontribusi daerah terhadap perekonomian
nasional. Dengan demikian, tidak hanya sektor pertambangan, tetapi juga sektor
perkebunan dan perikanan dapat ditingkatkan melalui hilirisasi produk.
Energi terbarukan juga menjadi fokus utama dalam rencana pembangunan Kalsel ke depan. Pemerintah tengah menjajaki pengembangan energi terbarukan, seperti mikro hidro dan energi angin (bayu), yang potensial untuk mendukung kebutuhan energi berkelanjutan di Banua. Kalsel memiliki banyak bendungan yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik mikro hidro, serta potensi sinar matahari yang tinggi untuk pengembangan energi surya melalui panel-panel surya.
“Energi terbarukan adalah solusi masa depan. Kami berencana mengembangkan bendungan-bendungan untuk multifungsi, tidak hanya untuk irigasi tetapi juga untuk menghasilkan energi melalui panel surya dan energi mikro hidro. Dengan demikian, Kalsel bisa lebih mandiri dalam hal energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang berdampak pada lingkungan,” jelas Roy.
Pariwisata Berbasis Alam dan Religius: Potensi Geopark Meratus dan Wisata Syariah
Di sektor pariwisata, Kalsel memiliki keunggulan dengan
kekayaan alam yang unik serta destinasi wisata yang beragam. Salah satu ikon
yang memiliki potensi besar adalah Geopark Meratus, sebuah kawasan berbasis
alam yang sudah diakui secara nasional dan internasional. Keindahan alam serta
keanekaragaman hayati dan budaya yang ada di Meratus menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Pemerintah daerah mengupayakan
berbagai program pelestarian lingkungan serta fasilitas wisata yang mendukung
agar geopark ini dapat terus berkembang menjadi destinasi unggulan di
Kalimantan Selatan.
Selain wisata alam, Kalsel juga mulai mengembangkan sektor wisata religi atau wisata syariah. Wisata religi dianggap memiliki pasar yang kuat, mengingat sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Pemerintah daerah mendorong pengembangan wisata syariah yang mencakup tempat-tempat bersejarah dan masjid-masjid tua di Kalsel yang memiliki nilai sejarah dan spiritual tinggi. Kolaborasi antara Dinas Pariwisata, SKPD terkait, dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel sangat diharapkan untuk mewujudkan wisata syariah ini menjadi magnet baru bagi wisatawan.
Tidak kalah penting, infrastruktur menjadi salah satu kunci
sukses untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Kalsel berencana
meningkatkan aksesibilitas dengan memperbaiki jalan, membangun jembatan, serta
meningkatkan konektivitas antarwilayah. Infrastruktur yang memadai tidak hanya
akan memudahkan distribusi barang dan jasa tetapi juga menarik minat investor
untuk mengembangkan usahanya di Kalsel.
Di era digital, pemerintah Kalsel juga memahami pentingnya transformasi teknologi. Teknologi dianggap sebagai katalis dalam efisiensi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, program digitalisasi akan digencarkan, terutama di sektor pelayanan publik dan UMKM. Dengan digitalisasi, diharapkan para pelaku UMKM mampu memperluas pangsa pasar, sementara masyarakat bisa menikmati pelayanan yang cepat, tepat, dan transparan.
Kolaborasi menjadi hal yang tak terelakkan untuk mencapai
target ekonomi ambisius ini. Pemerintah daerah mendorong seluruh elemen
masyarakat untuk bersinergi, baik dalam konteks ekonomi, sosial, maupun
lingkungan. Roy mengajak seluruh kepala SKPD untuk aktif dalam mendukung dan
mengawasi setiap program pembangunan. Evaluasi terhadap capaian 2024 akan
menjadi bahan pelajaran penting dalam mempersiapkan langkah-langkah di tahun
2025, sehingga setiap hambatan dapat segera diatasi dan setiap peluang dapat dimaksimalkan.
Dengan langkah-langkah strategis dan komprehensif ini, Kalsel optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Namun, Roy juga mengingatkan bahwa upaya ini membutuhkan kerja keras, komitmen, serta dukungan penuh dari seluruh pihak. “Kami tidak bisa bekerja sendirian. Semua elemen harus terlibat, dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat. Mari kita wujudkan Kalsel yang maju dan sejahtera bersama-sama,” pungkas Roy.
Rencana dan strategi pembangunan yang telah dirancang oleh
pemerintah Kalsel menunjukkan upaya nyata untuk menghadapi tantangan sekaligus
memanfaatkan peluang yang ada. Dengan fokus pada investasi, pengembangan sektor
potensial seperti hilirisasi dan energi terbarukan, serta pariwisata, Kalsel
bersiap menyongsong tahun 2025 dengan optimisme untuk pertumbuhan ekonomi yang
kuat dan berkelanjutan. Kolaborasi semua pihak, penguatan infrastruktur, dan
pemanfaatan teknologi digital menjadi pilar-pilar penting yang mendukung
terwujudnya visi ini. Dengan semangat gotong royong dan sinergi yang solid,
pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah sekadar mimpi, tetapi target yang bisa
dicapai untuk membawa Kalsel menuju masa depan yang lebih sejahtera.