IKN TIME

IKN TIME

  • Ekonomi
  • _Teknologi
  • _CU
  • _Bisnis
  • _Finance
  • _Retail
  • _Advertising
  • Politik
  • _Sarawak
  • _Sabah
  • _Kalimantan
  • _Brunei
  • Budaya
  • _Dayak
  • _Tionghoa
  • _Melayu
  • Teknologi
  • _Startups
  • _Innovation
  • Markets
  • _Stocks
  • _Indices
  • _Commodities
  • _Crypto
  • _Currencies
  • _ETFs
  • Wisata
  • _Destinasi
  • _Travel
  • _Food
  • Politics
  • _Military & Defense
  • _Law
  • _Education
  • Reviews
  • _Tech
  • _Streaming
  • _Tickets
  • _Kitchen
  • _Style
  • _Beauty
  • _Gifts
  • _Deals
  • Video
  • _Big Business
  • _Food Wars
  • _So Expensive
  • _Still Standing
  • _Boot Camp
  • Home
  • #Kaltim
  • Hukum

Pembubaran Aksi Demo Mahasiswa di DPRD Kaltim: Alasan dan Dinamika di Lapangan

By IKN TIME
August 28, 2024

  

Foto : GMNI Balikpapan

Pada Senin, 26 Agustus 2024, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menghadapi situasi yang menegangkan di depan Kantor DPRD Kalimantan Timur. Aksi unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Samarinda memicu respons serius dari pihak kepolisian, yang akhirnya menurunkan 800 personel untuk mengamankan situasi. Pendekatan yang diambil oleh polisi diklaim bersifat humanis dan persuasif, meskipun pada akhirnya mereka terpaksa membubarkan massa secara paksa karena aksi tersebut dianggap telah melebihi batas waktu yang diizinkan.

 

Pembubaran Aksi: Klaim Mengganggu Aktivitas Masyarakat

Kapolresta Samarinda, Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, menyatakan bahwa pembubaran paksa dilakukan karena aksi unjuk rasa tersebut mengganggu aktivitas masyarakat umum. Jalan di depan kantor DPRD, yang merupakan jalur padat dan vital, menjadi terganggu oleh kehadiran massa yang terus bertahan meskipun telah melebihi waktu yang diizinkan untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

"Kami sudah memberikan kesempatan kepada para demonstran untuk menyampaikan orasi mereka, namun ketika waktu yang ditentukan telah habis, mereka tetap tidak mau membubarkan diri," ujar Ary Fadli. "Beberapa kali kami mencoba memberikan imbauan agar massa membubarkan diri secara damai, tetapi imbauan tersebut malah dibalas dengan lemparan batu."

Situasi yang semakin memanas membuat polisi harus menggunakan water cannon untuk membubarkan massa yang terus bertahan. Tak hanya Polresta Samarinda, pengamanan juga diperkuat oleh personel dari Polda Kaltim, Brimob, dan Polresta Kutai Kartanegara. Ary Fadli juga menambahkan bahwa meskipun belum ada laporan resmi mengenai korban, beberapa anggota polisi dan pegawai DPRD Kaltim mengalami luka akibat lemparan batu.

Di tengah situasi tersebut, beberapa peserta aksi diamankan oleh polisi. Namun, Ary menegaskan bahwa mereka akan dipulangkan setelah situasi dinyatakan kondusif dan aman.

 

Mahasiswa Menyuarakan Kekecewaan Terhadap Putusan MK

Di sisi lain, aksi unjuk rasa tersebut dipicu oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang disahkan pada 25 Agustus 2024. Jenderal Lapangan dari Aliansi Mahasiswa Kaltim, Muhammad Abizar Havid, menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk kekecewaan terhadap keputusan MK, yang dianggap tidak berpihak pada kepentingan masyarakat. Selain itu, para mahasiswa juga mendesak agar rancangan undang-undang perampasan aset segera disahkan, serta mendesak implementasi Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat.

"Kami juga menyoroti kebijakan pemerintah yang memberikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk mengelola lahan tambang. Tanah dan sumber daya alam seharusnya menjadi milik rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," tegas Abizar.

Tuntutan ini, menurut para demonstran, mencerminkan kekecewaan mendalam terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil. Mereka merasa bahwa tanah mereka dijarah untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu yang dekat dengan kekuasaan, tanpa mempertimbangkan kepentingan masyarakat luas.

 

Dukungan dari Berbagai Kampus dan Komunitas

Aksi unjuk rasa tersebut tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dari satu atau dua kampus saja, tetapi melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Samarinda. Selain itu, beberapa komunitas dan organisasi seperti Aksi Kamisan Kaltim dan Aman Kaltim juga turut ambil bagian dalam demonstrasi ini.

"Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami didengar dan dipenuhi. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa kepentingan politik tidak akan masuk dalam polemik Pilkada ini," ujar Abizar dengan penuh semangat.

Aksi yang dimulai sejak siang hari ini mencapai puncaknya pada pukul 16.30 WITA. Namun, situasi semakin tidak terkendali sehingga polisi terpaksa membubarkan massa secara paksa pada pukul 18.00 WITA. Tiga unit mobil water cannon dikerahkan untuk menyemprotkan air bertekanan tinggi ke arah kerumunan mahasiswa. Hal ini menyebabkan para mahasiswa berhamburan menyelamatkan diri dari semprotan air yang deras.

 

Dinamika Lapangan dan Respon Kepolisian

Pembubaran paksa ini menimbulkan berbagai reaksi, baik dari pihak demonstran maupun masyarakat yang menyaksikan. Beberapa pihak menganggap tindakan polisi sudah tepat karena aksi unjuk rasa tersebut telah mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan potensi konflik yang lebih besar. Namun, ada juga yang mengkritik cara polisi menangani situasi, terutama penggunaan water cannon yang dianggap terlalu berlebihan.

Di tengah kekacauan tersebut, pihak kepolisian tetap berpegang pada prinsip bahwa tindakan yang mereka ambil adalah demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. "Kami tidak ingin ada korban, baik dari pihak demonstran maupun dari masyarakat umum. Oleh karena itu, kami terpaksa mengambil tindakan tegas," ungkap Ary Fadli.

Polisi juga menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan pemantauan dan siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga situasi tetap kondusif. Namun, mereka juga membuka pintu dialog dan mengajak para demonstran untuk menyampaikan aspirasi mereka melalui jalur yang lebih damai dan terstruktur.

 

Aksi Mahasiswa dan Tantangan Demokrasi

Aksi unjuk rasa ini mencerminkan dinamika demokrasi di Indonesia, di mana suara masyarakat, terutama mahasiswa, sering kali menjadi penggerak perubahan sosial. Meski demikian, tantangan tetap ada, terutama ketika kepentingan politik dan kebijakan pemerintah dianggap tidak berpihak pada rakyat.

Peristiwa di Samarinda ini menunjukkan bahwa dialog dan pendekatan persuasif masih menjadi tantangan besar, baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Sementara itu, para mahasiswa bertekad untuk terus mengawal isu-isu yang mereka anggap penting, dengan harapan bahwa aspirasi mereka akan didengar dan diwujudkan dalam kebijakan yang adil dan merata.

Dengan berakhirnya aksi unjuk rasa ini, tantangan bagi semua pihak adalah bagaimana menciptakan ruang dialog yang lebih baik, di mana aspirasi masyarakat dapat disampaikan dan didengar tanpa harus melalui konflik dan kekerasan. Di tengah upaya membangun demokrasi yang sehat, peristiwa seperti ini menjadi pengingat bahwa jalan menuju perubahan sering kali penuh dengan rintangan, tetapi tetap harus dilalui demi masa depan yang lebih baik.

Tags:
  • #Kaltim
  • Hukum
Share:
Also read
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
IKN TIME
IKN TIME
IKN TIME adalah sebuah sebuah sindikasi informasi yang berisikan berita politik, ekonomi, budaya lintas negara di Borneo. Terutama yang terkait dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan seluruh aspek kehidupan di pulau Borneo
Related news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Latest news
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Show more
Most popular
  • Regenerasi Petani Dimulai: Pemuda Tani Kalteng Siap Jadi Motor Penggerak Pertanian Modern dan Mandiri

    July 16, 2025
    Regenerasi Petani Dimulai: Pemuda Tani Kalteng Siap Jadi Motor Penggerak Pertanian Modern dan Mandiri
  • Kolonel Marinir Yustinus Radiman: Putra Kalimantan Barat yang Menjadi Duta Pertahanan Indonesia di Lemhanas China

    July 24, 2025
    Kolonel Marinir Yustinus Radiman: Putra Kalimantan Barat yang Menjadi Duta Pertahanan Indonesia di Lemhanas China
  • Waskita Karya Raup Proyek Jalan Rp396,6 Miliar di IKN, Bukti Proyek Jokowi Masih Bergerak di Era Prabowo

    June 13, 2025
    Waskita Karya Raup Proyek Jalan Rp396,6 Miliar di IKN, Bukti Proyek Jokowi Masih Bergerak di Era Prabowo
  • Dari Teknologi ke Hati: Gubernur Kalteng Dukung Digitalisasi untuk Sekolah Berkebutuhan Khusus

    June 17, 2025
    Dari Teknologi ke Hati: Gubernur Kalteng Dukung Digitalisasi untuk Sekolah Berkebutuhan Khusus
  • Taiwan Kepincut IKN: Dari Teknologi Hingga Energi, Raksasa Industri Taiwan Siap Ramaikan Kota Masa Depan Indonesia

    May 17, 2025
    Taiwan Kepincut IKN: Dari Teknologi Hingga Energi, Raksasa Industri Taiwan Siap Ramaikan Kota Masa Depan Indonesia
Most popular tags
  • Advertorial
  • Cerita Rakyat
  • Dayak
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Loker
  • Melayu
  • Militer
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Sains
  • Sejarah
  • Seni
  • Teknologi
  • Tionghoa
Gila Temax
Company
  • About Us
  • Careers
  • Advertise With Us
  • Contact Us
Legal & Privacy
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Accessibility
  • Disclaimer
News
  • Markets
  • Economics
  • Technology
  • Politics
Market Data
  • Stocks
  • Commodities
  • Rates & Bonds
  • Currencies
Copyright © 2025 IKN TIME. All rights reserved.
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo
  • Network Logo