Bayang-Bayang Ketidakpastian Masa Depan Ibu Kota Nusantara Pasca Jokowi
Tantangan di Tengah Transisi
Dalam pergulatan politik yang sedang berlangsung di Indonesia, nasib Ibu Kota Nusantara (IKN) setelah masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi isu yang memicu banyak perdebatan. Pengamat politik Adi Prayitno menyuarakan kekhawatirannya terhadap kelanjutan proyek besar ini, terutama dengan adanya transisi kepemimpinan ke Prabowo Subianto. Adi menggarisbawahi bahwa perbedaan visi antara Jokowi dan Prabowo dapat menjadi penghalang signifikan bagi masa depan IKN.
Narasi Politik di Balik Proyek IKN
Adi Prayitno mengungkapkan bahwa proyek IKN sering kali dimanfaatkan sebagai alat narasi politik oleh kubu Prabowo untuk menunjukkan kontinuitas kebijakan dari era Jokowi. Namun, dalam praktiknya, proyek ini berpotensi menghadapi banyak komplikasi. Program-program unggulan Prabowo, seperti penyediaan makanan bergizi gratis, memerlukan anggaran besar yang bisa menggeser fokus pendanaan dari proyek IKN.
"Masa depan IKN setelah transisi Jokowi ke Prabowo harus diakui memang gelap gulita," kata Adi dalam wawancara pada Kamis malam, 11 Juli 2024. Menurutnya, perbedaan prioritas antara kedua pemimpin ini bisa membuat IKN tidak mendapatkan perhatian dan dukungan yang cukup di masa mendatang.
Infrastruktur dan Investasi: Jalan Terjal Pembangunan
Sebagai Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pemindahan ibu kota, seperti keraguan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk pindah ke IKN, rendahnya minat investasi, serta infrastruktur yang masih belum memadai. Ia menegaskan bahwa IKN adalah proyek jangka panjang yang memerlukan setidaknya satu dekade untuk terealisasi sepenuhnya, bukan proyek yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
Publik kembali memperhatikan keberlanjutan pembangunan IKN, terutama dalam konteks persiapan pemerintah untuk menggelar Upacara 17 Agustus tahun ini. Presiden Jokowi merencanakan agar perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pertama kali dilaksanakan di IKN, meskipun hingga saat ini infrastruktur di sana belum sepenuhnya siap. "Air sudah siap, belum? Listrik sudah siap, belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," ujar Jokowi pada 8 Juli 2024.
Keraguan dan Beban Anggaran
Presiden Jokowi sendiri tampaknya tidak ingin memaksakan pemindahan ibu kota dengan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres), sesuai dengan Undang-Undang Dewan Khusus Jakarta. Ia lebih memilih untuk melihat perkembangan di lapangan terlebih dahulu. Keraguan terhadap pemindahan ini juga datang dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, yang menyatakan banyak hal yang belum siap untuk pemindahan ibu kota dalam waktu dekat.
Dalam pandangan Djarot, kebijakan pemindahan ibu kota ini tergesa-gesa, terutama dalam implementasi dan eksekusinya. “Inilah salah satu konsekuensi dari kebijakan yang tergesa-gesa, terutama di dalam implementasinya, di dalam eksekusinya,” ujarnya di Kompleks Parlemen DPR RI pada Selasa, 9 Juli 2024.
Analisis Ekonom: Antara Proyek IKN dan Program Sosial
Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), juga memberikan pandangannya mengenai proyek IKN dari perspektif beban anggaran. Menurutnya, meskipun program makan bergizi gratis juga memerlukan anggaran besar, program tersebut dinilai lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembangunan IKN. "Kalau diminta memilih antara makan siang gratis atau IKN, saya pilih makan siang gratis,” katanya.
Esther menjelaskan bahwa program makan bergizi gratis bisa mendorong konsumsi masyarakat dan pada gilirannya meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi. Analisis Tim Big Data INDEF menunjukkan bahwa 78 persen warganet setuju bahwa IKN membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena investasi swasta yang belum maksimal. Meskipun pemerintah awalnya menyatakan bahwa pembangunan IKN hanya akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 466 triliun, di mana 20 persennya berasal dari kas negara, kenyataannya biaya ini bisa membengkak.
Pada bulan lalu, pihak Otorita IKN telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 29,8 triliun untuk tahun depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga melaporkan bahwa selama tiga tahun terakhir, alokasi APBN untuk IKN sudah mencapai Rp 72,5 triliun. Pada tahun 2024, porsi APBN untuk IKN ditetapkan sebesar Rp 40 triliun dengan harapan agar IKN dapat digunakan untuk upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Realitas di Lapangan: Infrastruktur yang Belum Siap
Pembangunan IKN menghadapi tantangan besar dari sisi infrastruktur. Meski ada dorongan besar dari pemerintah, kenyataannya banyak infrastruktur penting yang belum siap. Pertanyaan tentang kesiapan air bersih, listrik, dan fasilitas dasar lainnya menjadi isu yang belum terpecahkan. Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur sebelum pemindahan bisa dilakukan. "Kalau semua sudah siap, baru kita pindah. Tapi kalau belum, ya kita tunggu dulu," ujar Jokowi.
Perspektif ASN: Keraguan dan Kesiapan Mental
Keraguan juga datang dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diharapkan akan pindah ke IKN. Banyak ASN yang masih ragu untuk pindah, mengingat banyaknya ketidakpastian terkait fasilitas dan kondisi di ibu kota baru. Banyak dari mereka yang masih nyaman dengan kehidupan di Jakarta dan khawatir akan dampak pindah ke lokasi yang infrastruktur dan fasilitasnya belum sepenuhnya siap.
Menurut survei internal yang dilakukan oleh beberapa lembaga pemerintah, mayoritas ASN menginginkan kepastian lebih lanjut tentang berbagai aspek, termasuk perumahan, pendidikan untuk anak-anak mereka, serta fasilitas kesehatan di IKN. Ketidakpastian ini menambah beban mental bagi mereka yang diharapkan pindah dan berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru.
Investasi Swasta: Tantangan dan Harapan
Minimnya investasi swasta menjadi tantangan besar lainnya bagi proyek IKN. Meski pemerintah telah berupaya menarik minat investor dengan berbagai insentif, kenyataannya investasi yang masuk masih jauh dari yang diharapkan. Banyak investor yang masih bersikap wait and see, menunggu kepastian dan perkembangan lebih lanjut sebelum berkomitmen untuk berinvestasi.
Kondisi ekonomi global yang tidak menentu juga turut mempengaruhi minat investasi. Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang baru saja mereda, ditambah dengan ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia, membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi besar seperti di IKN.
Harapan di Tengah Tantangan
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, proyek IKN tetap memiliki harapan untuk berhasil. Pemerintah terus berupaya mengatasi berbagai hambatan yang ada dan memastikan bahwa proyek ini bisa membawa manfaat jangka panjang bagi Indonesia. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan yang konsisten, IKN diharapkan bisa menjadi simbol kemajuan dan inovasi bagi Indonesia.
Dalam jangka panjang, keberhasilan proyek IKN tidak hanya akan menguntungkan dari segi ekonomi, tetapi juga bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal perencanaan dan pembangunan ibu kota baru. Dengan kerja keras dan komitmen dari semua pihak, harapan untuk melihat IKN menjadi kenyataan yang sukses tetap ada.
Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah
Masa depan Ibu Kota Nusantara memang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Namun, dengan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, ada harapan bahwa proyek ini bisa membawa perubahan positif bagi Indonesia. Perbedaan prioritas antara Jokowi dan Prabowo serta berbagai kendala infrastruktur dan investasi harus dihadapi dengan bijak dan strategi yang tepat.
Proyek IKN bukanlah proyek yang bisa selesai dalam waktu singkat. Dibutuhkan visi jangka panjang, perencanaan yang matang, dan kerja sama dari semua pihak untuk mewujudkan impian ini. Dengan mengatasi berbagai tantangan yang ada, IKN diharapkan bisa menjadi simbol kemajuan dan inovasi bagi Indonesia, serta memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Masa depan IKN memang masih penuh dengan tanda tanya, namun dengan komitmen dan kerja keras, harapan untuk melihat ibu kota baru yang modern dan maju tetap ada. Semua pihak harus bersatu dan bekerja sama untuk mewujudkan impian ini, sehingga IKN bisa menjadi kenyataan yang membanggakan bagi seluruh rakyat Indonesia.