Transformasi Bangunan DUN Lama Menjadi Pusat Seni: Tonggak Baru bagi Kesenian Sarawak

 


Pengalihan fungsi bangunan Dewan Undangan Negeri (DUN) lama menjadi Pusat Seni Penting untuk Memenuhi Kebutuhan Pencinta Seni, khususnya di Sarawak.

Menteri Pariwisata, Industri Kreatif, dan Seni Pertunjukan, Dato Sri Abdul Karim Rahman Hamzah, menyatakan bahwa langkah ini penting karena Sarawak saat ini belum memiliki pusat khusus untuk kepentingan seni.

"Pusat seni ini akan menyediakan fasilitas bagi para seniman dan generasi muda untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang seni, terutama dalam industri kreatif dan seni pertunjukan," katanya.

Pernyataan tersebut disampaikan saat peluncuran dan penyerahan situs proyek Performing Art Centre At Old DUN Building di kompleks Bangunan DUN Lama, Petra Jaya, hari ini.

Acara tersebut diresmikan oleh Ketua Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Abang Johari Tun Openg.

Abdul Karim, yang juga Menteri Pemuda, Olahraga, dan Pembangunan Usaha Kecil dan Menengah, menambahkan bahwa pusat seni ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern.

"Proyek renovasi dan pembaruan desain interior ini mencakup fasilitas seperti teater, studio teater, aula serbaguna, ruang black box, dan lainnya.

"Proyek ini juga akan melibatkan ahli profesional untuk komponen sistem audio, visual, akustik, pencahayaan, dan sistem pertunjukan yang modern dan canggih," jelasnya, sambil menambahkan bahwa proyek tersebut dijadwalkan selesai pada 2027 sebelum diserahkan kepada Dewan Seni Sarawak.

Oleh karena itu, dia berharap proyek renovasi ini dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat bagi para seniman muda Sarawak.

"Kami berharap pusat ini akan menjadi landmark baru bagi Sarawak, terutama dalam bidang seni, dan secara tidak langsung akan mendorong perkembangan industri seni, budaya, dan kreatif di Sarawak," katanya.

Hadir dalam acara tersebut Ketua DUN, Tan Sri Datuk Amar Mohamad Asfia Awang Nassar, Wakil Menteri Pariwisata, Industri Kreatif, dan Seni Pertunjukan, Datuk Sebastian Ting, dan Datuk Snowdan Lawan.

Next Post Previous Post