Brunergy Utama Bantah Rencana Bangun Kereta Cepat Menuju IKN

  


Kabar mengenai rencana pembangunan Kereta Api Trans-Borneo yang akan menghubungkan langsung tiga negara yakni Brunei, Malaysia, hingga ke Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menjadi sorotan. Namun, pemerintah Brunei Darussalam dengan tegas membantah kabar tersebut.

 

Menurut keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi Brunei Darussalam, tidak ada keputusan atau tindakan resmi dari pemerintah Brunei untuk menawarkan atau menugaskan perusahaan lokal atau asing untuk menggarap proyek tersebut.

 

"Sehubungan dengan itu, Kementerian Perhubungan dan Infokomunikasi ingin menyampaikan pernyataan bahwa Pemerintah Yang Mulia Sultan dan Yang Di Pertuan Negara Brunei Darussalam tidak pernah menawarkan atau bahkan menunjuk perusahaan lokal atau asing untuk menangani proyek tersebut," demikian bunyi keterangan resmi tersebut.

 

Brunei Bantah Rencana Kereta Cepat ke IKN: Brunergy Utama Berencana Proyek Trans-Kalimantan

Diskusi resmi antara pemerintah Brunei, Malaysia, Indonesia, dan pihak-pihak terkait belum pernah dilakukan mengenai proyek ini. Kementerian menekankan bahwa proyek sebesar ini memerlukan komitmen yang kuat dari pemerintah masing-masing negara terlebih dahulu sebelum dapat dilaksanakan.

 

"Kami membutuhkan kehati-hatian dalam menanggapi informasi yang beredar. Setiap informasi harus dipelajari dan diverifikasi dengan baik agar dapat menghindari kesalahpahaman yang dapat mengganggu stabilitas dan harmoni antarnegara serta masyarakat," tambah keterangan tersebut.

 

Namun, meskipun pemerintah Brunei membantah kabar tersebut, perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei, Brunergy Utama, mengumumkan rencana pembangunan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan. Proyek ini direncanakan sepanjang lebih dari 1.620 km dan akan menghubungkan Brunei dengan Indonesia dan Malaysia.

 

Tahap pertama proyek ini akan menghubungkan Kota Pontianak di Indonesia, Kota Kuching, Kinabalu, Sarawak, dan Sabah di Malaysia, kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke distrik Tutong di Brunei. Tahap kedua proyek ini akan mengarah ke selatan dan menghubungkan Tutong dengan provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur di Indonesia, termasuk kota Samarinda dan Balikpapan. Bahkan, menurut pengumuman tersebut, ada rencana untuk menghubungkan proyek ini dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan.

Next Post Previous Post