Menara Garuda: Simbol Kekuatan dan Kebesaran dalam Baja Tahan Cuaca
Di tengah gemuruh pembangunan Kawasan Inti Pusat
Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah megahnya bangunan
menjulang tinggi dengan bentangan sayap Garuda menarik perhatian semua yang
melintas. Kantor Presiden, sebuah ikon dalam arsitektur modern Indonesia,
berdiri dengan megahnya di kawasan tersebut. Dibangun di atas lahan seluas
11.200 meter persegi, dengan ketinggian mencapai 83,50 meter di atas permukaan
laut (mdpl), bangunan ini bukan sekadar sebuah kantor, melainkan sebuah simbol
kemegahan dan kewibawaan negara.
Kantor Presiden yang sedang dalam tahap penyelesaian ini
tidak hanya megah secara visual, namun juga kokoh secara struktural. Dibangun
dari struktur baja tahan cuaca (weathering steel), bangunan ini menjadi bukti
bahwa kekuatan dan ketahanan bisa diwujudkan dalam sebuah karya arsitektur.
Baja tahan cuaca ini memiliki keunggulan dalam kekuatan dan ketahanannya
terhadap cuaca ekstrem. Dengan lapisan oksida alami yang terbentuk pada
permukaannya, baja ini mampu melindungi dirinya sendiri dari korosi tanpa perlu
perlindungan tambahan. Bahkan, oksidasi permukaan baja ini akan membentuk
lapisan pelindung yang membuatnya mampu bertahan selama beberapa dekade hingga
lebih dari satu abad.
Namun, keindahan dan kekuatan Kantor Presiden tidak hanya
terletak pada bahan bangunannya saja. Interior bangunan ini juga dirancang
dengan cermat untuk mencerminkan kemegahan dan kewibawaan. Dengan progres
pembangunan yang telah mencapai lebih dari 80 persen, Kantor Presiden ini akan
segera menjadi tempat kerja bagi Kepala Negara Republik Indonesia dan Ibu
Negara.
Material yang digunakan untuk interior bangunan ini juga
tidak kalah menariknya. Semua material interior yang digunakan adalah produk
lokal, kecuali satu, yaitu pelapis lantai marmer Labradorite yang didatangkan
dari Afrika. Marmer Ujungpandang dan tegel dari Yogyakarta menjadi bintang
utama dalam desain interior Kantor Presiden ini.
Salah satu hal yang paling mencolok dari Kantor Presiden
adalah unsur bilah selubung Garuda yang melingkupi bangunan tersebut. Terdiri
dari 4.661 unit bilah selubung yang terbagi dalam 16 segmen, bilah selubung ini
menjadi simbol kebesaran dan kekuatan negara. Dengan proses pemasangan yang
teliti dan cermat selama 15 bulan, bilah selubung Garuda ini akhirnya menjadi
bagian integral dari kemegahan Kantor Presiden.
Dengan kemajuannya yang terus berlanjut, diharapkan Kantor
Presiden ini akan segera menjadi salah satu simbol kebanggaan bagi bangsa
Indonesia. Dibangun dengan megahnya di tengah-tengah Kawasan Inti Pusat
Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kantor Presiden ini bukan hanya
sebuah kantor, melainkan sebuah monumen yang melambangkan kekuatan, kebesaran,
dan kewibawaan negara. Sebuah simbol baru dari Indonesia yang maju dan
berkembang.