Kolaborasi Strategis Pemprov Kaltim dan Unas untuk Menyongsong Ibu Kota Nusantara

 

Foto : menlhk

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menjalin kolaborasi strategis dengan Universitas Nasional (Unas) Jakarta dalam upaya mengembangkan pendidikan dan menganalisis berbagai aspek terkait persiapan daerah tersebut menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN). Kerjasama ini diresmikan dalam sebuah acara di Samarinda, di mana Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, menekankan pentingnya implementasi nyata dari kesepakatan ini.

 

"Kami tidak ingin sekadar nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU). Setelah ini, saya minta langsung PKS (perjanjian kerja sama) riil," ujar Akmal Malik dengan tegas. Menurut Akmal, analisa mendalam terkait kultur metropolitan yang akan berkembang di Kalimantan Timur di masa depan sangatlah krusial untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika yang akan dibawa oleh perpindahan ibu kota negara.

 

Akmal meminta bantuan dari pihak Unas untuk melakukan kajian dampak sosial yang mungkin timbul dari perpindahan ibu kota negara ke Kaltim. "Teman-teman Unas mohon bantu kami untuk kajian dampak sosial dari perpindahan ibu kota negara," lanjutnya. Permintaan ini didasari oleh fakta bahwa Kaltim akan menjadi penyangga utama bagi IKN, sehingga pergerakan manusia menuju dan sekitar IKN akan sangat signifikan.

 

Saat ini, jumlah penduduk Kaltim mencapai sekitar 4 juta jiwa. Namun, diprediksi pada tahun 2035, jumlah ini akan meningkat menjadi 5,5 juta jiwa, dan tepat pada peringatan 100 tahun Indonesia di tahun 2045, jumlah penduduk Kaltim diperkirakan mencapai 7,5 juta jiwa. Akmal menggarisbawahi bahwa kondisi ini perlu dipelajari secara mendalam sebagai langkah antisipatif dalam membangun daerah Kaltim, terutama terkait dampak perpindahan ibu kota negara.

 

Dalam kolaborasi ini, Akmal menyatakan niatnya untuk belajar dari para akademisi di Unas mengenai bagaimana menyiapkan tatanan sosial masyarakat yang baik di masa depan pasca kehadiran IKN. “Saya ingin mengajak Unas sebagai orang pusat. Kami Kaltim ingin belajar. Bagaimana menyiapkan bangunan sosial masyarakat yang baik di masa depan setelah adanya IKN,” katanya.

 

Satu hal yang menjadi kekhawatiran Akmal adalah mengenai kondisi sosial masyarakat Kaltim di masa depan, terutama terkait isu narkoba. Berdasarkan informasi yang diterimanya, 80 persen kasus di Kaltim terkait dengan narkoba. "Ini masalah kita. Karena narkoba mengalir ke daerah yang memiliki uang banyak. Kaltim adalah provinsi dengan PDRB (pendapatan domestik regional bruto) tertinggi kedua secara nasional," ungkap Akmal. Oleh karena itu, Akmal menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berakhlak baik untuk mengatasi masalah ini.

 

Akmal mengapresiasi upaya para pemimpin Kaltim terdahulu dalam bidang pendidikan. Selama lima tahun terakhir, alokasi beasiswa yang dikucurkan mencapai total Rp1,2 triliun, memberikan manfaat kepada ratusan ribu penerima. Ini menunjukkan komitmen Kaltim dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai fondasi bagi pembangunan di masa depan.

 

Rektor Unas, El Amry Bermawi Putra, menyambut baik kerjasama ini dan berharap dapat memberikan kontribusi konstruktif bagi pembangunan Kalimantan Timur di masa depan. "Tentu kami ingin juga memberikan kontribusi konstruktif untuk pembangunan Kalimantan Timur masa depan. Kami akan mengawal implementasi dari kerja sama ini nantinya. Kolaborasi pendidikan dan praktis," jelasnya.

 

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan ada sinergi yang kuat antara dunia akademis dan pemerintahan dalam mempersiapkan Kalimantan Timur menyongsong peran barunya sebagai penyangga IKN. Analisa dampak sosial yang mendalam dan persiapan pembangunan yang matang akan menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul. Pemprov Kaltim dan Unas berkomitmen untuk bekerja sama secara erat, memastikan bahwa perpindahan ibu kota negara tidak hanya membawa manfaat bagi IKN, tetapi juga bagi masyarakat Kaltim secara keseluruhan.

 

Ke depannya, kerjasama ini diharapkan tidak hanya berhenti pada kajian dan analisis, tetapi juga berlanjut ke implementasi program-program nyata yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kaltim. Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia akan menjadi fokus utama, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang siap menghadapi perubahan dan mampu berkontribusi secara positif dalam pembangunan daerah.

 

Selain itu, perhatian khusus akan diberikan pada upaya penanggulangan masalah narkoba yang menjadi ancaman serius bagi sosial dan ekonomi Kaltim. Program-program pencegahan dan rehabilitasi akan ditingkatkan, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat.

 

Pemprov Kaltim dan Unas juga akan mengeksplorasi peluang-peluang baru dalam bidang ekonomi, teknologi, dan infrastruktur yang dapat mendukung perkembangan Kaltim sebagai daerah penyangga IKN. Inovasi dan keberlanjutan akan menjadi prinsip utama dalam setiap langkah yang diambil, memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya menguntungkan generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.

 

Kolaborasi ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya persiapan yang matang dalam menyongsong perubahan besar. Dengan bekerja sama dan saling belajar, diharapkan Kaltim dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks. Kerjasama ini juga menunjukkan bahwa dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, setiap tantangan dapat diatasi dan setiap peluang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bersama.

Next Post Previous Post