![]() |
| Ilustrasi AI |
IKN – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengajak para
mahasiswa untuk langsung mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan
Timur. Ajakan ini disampaikan sebagai respons terhadap isu yang menyebut IKN
sebagai "kota hantu" atau ghost city akibat masih sepinya aktivitas
di kawasan tersebut.
Pernyataan tersebut dilontarkan Gibran saat menghadiri suatu
acara atau dalam kesempatan pertemuan dengan kalangan muda dan mahasiswa.
"Silakan datang ke IKN, lihat sendiri, nilai sendiri apakah itu kota hantu
atau bukan," ujar Gibran, seperti dikutip dalam video yang beredar pada
Jumat (20/12/2025).
Ajakan ini mencerminkan keyakinan pemerintah bahwa
perkembangan IKN telah menunjukkan kemajuan signifikan, meskipun masih dalam
tahap pembangunan intensif. Gibran menekankan bahwa penilaian langsung di
lapangan akan memberikan gambaran yang lebih akurat daripada sekadar opini dari
jauh atau informasi media yang terkadang sensasional.
Isu "kota hantu" sendiri bukan hal baru bagi
proyek IKN. Sejak tahap awal pembangunan, beberapa media internasional dan
kritik domestik kerap menyematkan label tersebut karena kawasan yang luas masih
didominasi hutan dan bangunan-bangunan yang baru rampung sebagian. Namun,
pemerintah terus menepis anggapan itu dengan menunjukkan progres fisik yang
nyata, seperti penyelesaian istana presiden, istana wapres, kantor kementerian,
serta infrastruktur pendukung lainnya.
Baru-baru ini, Istana Wakil Presiden di IKN yang akan
ditempati Gibran ditargetkan rampung pada Desember 2025 dengan nilai kontrak
mencapai Rp1,457 triliun. Fasilitas tersebut dilengkapi fitur keamanan tinggi,
termasuk kaca anti peluru, sebagai bagian dari standar residensial kepala
negara.
Pembangunan IKN secara keseluruhan tetap menjadi prioritas
nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka. Proyek ini diharapkan menjadi simbol pemerataan
pembangunan, mengurangi beban Pulau Jawa, serta mendorong pertumbuhan ekonomi
di Kalimantan dan kawasan timur Indonesia.
Otorita IKN melaporkan bahwa hingga akhir 2025, sejumlah
infrastruktur dasar telah berfungsi, termasuk Bandara Internasional Nusantara
dengan runway terpanjang di Kalimantan, jalan tol akses, serta bendungan untuk
pasokan air. Gelombang pertama pemindahan aparatur sipil negara (ASN) juga
dijadwalkan berlangsung secara bertahap mulai 2026.
Dalam konteks ini, ajakan Gibran kepada mahasiswa dapat
dilihat sebagai upaya membangun narasi positif dan melibatkan generasi muda
dalam proses pembangunan nasional. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan
dapat menjadi saksi langsung atas transformasi IKN dari kawasan hutan menjadi
kota modern yang berkelanjutan.
Beberapa kalangan menyambut baik seruan tersebut. "Ini
kesempatan bagus bagi mahasiswa untuk melihat realitas proyek strategis
nasional," kata seorang pengamat pendidikan tinggi. Di sisi lain, kritik
tetap ada, terutama terkait anggaran besar yang dialokasikan untuk IKN di
tengah berbagai tantangan ekonomi nasional.
Pemerintah menegaskan bahwa IKN dirancang sebagai smart
forest city dengan konsep ramah lingkungan, integrasi teknologi, dan elemen
budaya lokal. Lebih dari itu, keberhasilan proyek ini dianggap kunci untuk
mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
Dengan semakin banyaknya fasilitas yang rampung, termasuk
hunian bagi ASN dan sektor swasta, IKN diproyeksikan akan semakin ramai dalam
waktu dekat. Ajakan Wapres Gibran ini diharapkan dapat memicu kunjungan
edukatif dari berbagai perguruan tinggi, sekaligus membantah stigma negatif
yang melekat.
Perkembangan IKN terus dipantau ketat oleh publik.
Pemerintah berkomitmen untuk transparansi, termasuk membuka akses bagi
masyarakat yang ingin melihat langsung progres di lapangan.





.webp)

