![]() |
| Ilustrasi AI |
Penajam Paser Utara, 18 Desember 2025 – Ibu Kota Nusantara
(IKN) terus menarik perhatian dunia internasional. Kali ini, Belgia menyatakan
minat kuat untuk ikut serta dalam pembangunan proyek strategis nasional ini.
Duta Besar Belgia untuk Indonesia, H.E. Frank Leon L. Felix, secara langsung
mengunjungi kawasan IKN di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, pada 15-16
Desember 2025. Kunjungan ini menjadi sinyal positif bagi perluasan kerja sama
bilateral, khususnya melibatkan perusahaan-perusahaan Belgia dalam pengembangan
infrastruktur IKN.
Dalam kunjungan tersebut, Dubes Frank Leon didampingi oleh
pejabat Otorita IKN, termasuk Sekretaris Otorita IKN Bimo Adi Nursanthyasto.
Mereka meninjau sejumlah proyek strategis di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan
(KIPP), termasuk rencana kawasan diplomatik yang dirancang khusus untuk
kedutaan negara sahabat. "Belgia ingin membuka peluang kerja sama yang
lebih luas antara Belgia dan Indonesia, termasuk potensi keterlibatan
perusahaan asal Belgia dalam pembangunan IKN," ujar Dubes Frank Leon L. Felix,
seperti dikutip dari berbagai sumber resmi.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kerja sama lintas negara
sangat memungkinkan, terutama jika perusahaan Belgia bisa berpartisipasi
langsung. Belgia dikenal dengan keunggulannya di bidang teknologi perkotaan
berkelanjutan, energi terbarukan, manajemen air, dan konstruksi hijau –
sektor-sektor yang selaras dengan visi IKN sebagai kota hutan berkelanjutan
atau sustainable forest city. Kunjungan langsung ini memberikan gambaran
objektif bagi Dubes Belgia tentang kemajuan IKN, yang selama ini hanya
diketahui melalui informasi sekunder.
Sementara itu, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita
IKN, Aswin Grandiarto Sukahar, memaparkan perkembangan terkini kepada rombongan
Belgia. Saat ini, pembangunan IKN telah memasuki tahap kedua, dengan fokus pada
kawasan legislatif dan yudikatif yang ditargetkan selesai pada akhir 2027.
Tahap pertama (2022-2025) sendiri telah mencapai kemajuan 97 persen, mencakup
infrastruktur dasar seperti Kantor Wakil Presiden, masjid, sekolah, dan pasar.
Keseluruhan proyek ditargetkan mendukung pemindahan ibu kota politik secara
penuh pada 2028.
Salah satu poin menarik yang dibahas adalah kawasan
diplomatik atau diplomatic compound di KIPP IKN. Kawasan ini memiliki luas
sekitar 62,9 hektare, berlokasi strategis di sisi selatan dekat area
legislatif. Fasilitasnya mencakup hunian, area komersial, dan ruang hijau
terintegrasi, dirancang untuk mempercepat adaptasi korps diplomatik asing.
Lokasi ini menjadi prioritas bagi Belgia, mengingat rencana transisi kedutaan
mereka ke IKN pada 2028. Kehadiran kawasan diplomatik ini diharapkan memperkuat
posisi IKN sebagai pusat gravitasi diplomasi dan pemerintahan baru Indonesia.
Minat Belgia ini bukanlah yang pertama dari negara Eropa.
Sebelumnya, beberapa negara Uni Eropa telah menunjukkan ketertarikan serupa,
melihat IKN sebagai laboratorium masa depan untuk kota pintar dan ramah
lingkungan. Bagi Indonesia, keterlibatan investor asing seperti dari Belgia
akan mempercepat realisasi visi Nusantara sebagai kota dunia yang inklusif dan
berkelanjutan. Otorita IKN sendiri terus aktif menjajaki kemitraan
internasional untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai jadwal.
Kunjungan Dubes Belgia juga mencerminkan tren positif minat
investor global terhadap IKN, meski di tengah dinamika regulasi seperti
pembatalan skema HGU 190 tahun oleh Mahkamah Konstitusi baru-baru ini.
Pemerintah tetap optimis menarik investasi karena potensi lapangan kerja dan
hilirisasi yang dijanjikan. Dengan kemajuan fisik yang pesat dan dukungan
internasional yang semakin kuat, IKN semakin mantap menuju peran barunya
sebagai ibu kota politik Indonesia.
Sebagai jurnalis yang memantau perkembangan IKN dari dekat,
saya melihat minat Belgia ini sebagai langkah konkret menuju kolaborasi global.
Potensi kontribusi teknologi Belgia bisa menjadi nilai tambah besar, terutama
dalam aspek keberlanjutan yang menjadi ciri khas IKN. Namun, yang terpenting
adalah memastikan kerja sama ini saling menguntungkan dan transparan. Mari kita
tunggu tindak lanjut dari kunjungan ini – apakah akan ada kesepakatan konkret
di tahun mendatang. IKN bukan hanya proyek nasional, tapi juga panggung dunia
untuk inovasi perkotaan masa depan.





.webp)

