![]() |
| Ilustrasi AI |
IKN, 16 Desember 2025 – Kepala Otorita Ibu Kota
Nusantara (OIKN) sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni
Universitas Gadjah Mada (Kagama), Mochamad Basuki Hadimuljono, menyampaikan
update terkini pembangunan IKN dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kagama di
Balai Senat UGM pada Sabtu (13/12/2025). Dengan bangga, Basuki menekankan peran
besar alumni UGM dalam proyek nasional ini, sekaligus mengonfirmasi bahwa IKN
akan resmi dideklarasikan sebagai ibu kota negara pada Agustus 2028, sesuai
Perpres Nomor 79 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo Subianto.
Dalam paparannya, Basuki mengungkapkan bahwa fase pertama
pembangunan IKN (2022-2025) telah mencapai progres 97 persen, meski sempat
tertunda akibat pandemi Covid-19. "Fase pertama yang seharusnya 2020-2024
baru mulai 2022, tapi alhamdulillah sudah 97 persen. Istana Wakil Presiden akan
selesai fisik akhir Desember ini," ujar Basuki, disambut aplaus ratusan
alumni Kagama yang hadir. Penyelesaian ini menjadi penanda penting, karena
selanjutnya akan diisi furnitur dan siap untuk ditempati, termasuk rencana Wakil
Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai berkantor di sana pada 2026.
Saat ini, IKN telah memasuki fase kedua (2025-2029) yang
fokus pada pengembangan ekosistem lengkap untuk kawasan legislatif dan
yudikatif. Basuki menyebut delapan kontrak besar telah ditandatangani untuk
pembangunan gedung-gedung lembaga tinggi negara, kantor, hunian ASN, serta
infrastruktur pendukung seperti jalan dan kawasan hijau. "Tahun 2027 kita
targetkan selesai, agar Agustus 2028 Presiden bisa declare IKN sebagai ibu kota
resmi," tegasnya. Perpres 79/2025 menjadi landasan hukum kuat, yang tidak
hanya mengonfirmasi status IKN tapi juga menjawab kekhawatiran investor
pasca-putusan Mahkamah Konstitusi terkait hak guna usaha.
Yang membuat Basuki bangga adalah dominasi alumni UGM—atau
Kagama—dalam pelaksanaan proyek. "Pelaksananya hampir dari Kagama
semua," katanya sambil tersenyum, memicu tawa hadirin. Banyak kontraktor,
konsultan, dan tim ahli berasal dari jebolan UGM, mencerminkan kontribusi nyata
keluarga besar Gajah Mada terhadap pembangunan bangsa. Basuki sendiri, alumnus
Teknik Geologi UGM, mengenang awal penunjukannya oleh Presiden Jokowi:
"Saya bilang ke Bapak Presiden, tak ada orang Indonesia yang punya
pengalaman bangun kota dari nol. Tapi kita buktikan bisa, dengan semangat
gotong royong."
Progres konkret lainnya termasuk penyelesaian 27 tower
hunian ASN, dengan 20 tower lagi rampung bertahap hingga Maret 2026.
Infrastruktur dasar seperti jalan tol, air minum, listrik, dan pengelolaan
sampah juga telah terinisiasi kuat di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Analis pembangunan dari UGM, Prof. Ahmad Maryudi, menilai pencapaian ini luar
biasa mengingat tantangan medan Borneo yang berat. "IKN bukan sekadar
pindah kantor, tapi membangun kota pintar berkelanjutan dengan 60-70 persen area
hijau. Kontribusi Kagama jadi bukti alumni UGM siap berkarya di level
nasional," katanya usai acara.
Rakernas Kagama kali ini juga menjadi ajang evaluasi
organisasi, dengan Basuki mendorong sinergi lebih erat antara praktisi lapangan
dan akademisi UGM. Ia menekankan perubahan paradigma kampus dari teaching
university menjadi research and innovation hub, di mana Kagama berperan sebagai
jembatan. "Kita punya ribuan anggota di seluruh Indonesia, mari kita guyub
rukun untuk bangun negeri," ajaknya, sejalan dengan semangat pelantikan
pengurus baru Kagama periode 2024-2029 yang baru saja dilakukan.
Dampak ekonomi dari percepatan IKN mulai terasa. Investasi
swasta melonjak pasca-Perpres baru, dengan fokus pada sektor hijau seperti
energi terbarukan dan data center. Basuki optimistis, hingga 2029 IKN akan jadi
magnet 1-2 juta penduduk, termasuk ribuan ASN yang pindah bertahap. Bagi
Kalimantan Timur, ini berarti lapangan kerja baru dan multiplier effect bagi
UMKM lokal, dari kuliner hingga jasa konstruksi.
Tantangan tetap ada, seperti koordinasi antarlembaga dan
adaptasi terhadap regulasi baru pasca-MK. Namun, Basuki menegaskan komitmen
pemerintah tak goyah. "Ini proyek warisan bangsa, bukan milik satu
presiden. Kita lanjutkan dengan prinsip transparansi dan inklusif,"
tuturnya. Kolaborasi dengan pakar seperti Jimly Asshiddiqie untuk persiapan
status pemerintahan daerah khusus (Pemdasus) IKN pada 2028 juga sedang digarap
intensif.
Acara Rakernas ditutup dengan semangat tinggi, di mana
alumni Kagama dari berbagai daerah berjanji dukung penuh IKN. Bagi Basuki,
momen ini bukan hanya laporan progres, tapi pengingat bahwa UGM dan alumninya
selalu di garis depan pembangunan Indonesia modern. Seperti motto Kagama,
"Tut Wuri Handayani"—mengawal dari belakang dengan tangan penuh
semangat. Dengan target 2028 di depan mata, IKN bukan lagi mimpi, melainkan
realitas yang semakin dekat, siap jadi pusat baru peradaban Nusantara.





.webp)

