Inovasi Digital dan Ramah Lingkungan: 140 Peserta Sukses Raih Kesempatan Baru di IKN
Foto : OIKN |
Sebanyak 140 individu dari berbagai latar belakang telah
berhasil menyelesaikan pelatihan inovatif yang diselenggarakan oleh Otorita Ibu
Kota Nusantara (IKN). Program-program ini, yang meliputi Coding Mama, Coding
Difabel, dan Solar Mama, dirancang untuk memberdayakan masyarakat melalui
literasi digital dan teknologi ramah lingkungan. Peserta yang lulus terdiri
atas 90 orang dari program Coding Mama dan Coding Difabel, serta 50 orang dari
Solar Mama, dalam pelaksanaan batch kedua hingga keempat di tahun 2024. Para
peserta berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ibu rumah tangga
tamatan sekolah dasar hingga sarjana muda di wilayah Sepaku dan Muara Jawa,
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Sejak program ini kembali dijalankan pada tahun 2023, tujuannya telah jelas: memberikan edukasi serta pelatihan keterampilan berbasis digital kepada kelompok yang seringkali terabaikan. Target utama program mencakup ibu rumah tangga, remaja perempuan, dan penyandang disabilitas. Fokus pelatihan tidak hanya pada digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tetapi juga pada teknologi informasi dan pemanfaatan energi terbarukan seperti panel surya.
Model Pelatihan Intensif yang Menginspirasi
Dalam setiap batch, pelatihan berlangsung selama 6 minggu dengan 12 sesi pertemuan intensif. Para peserta diajarkan keterampilan dasar dunia digital, termasuk literasi digital, pengembangan situs web, dan pemasaran digital. Untuk peserta program Solar Mama, pelatihan mencakup pemanfaatan teknologi panel surya untuk kebutuhan penerangan, hingga pemeliharaan sederhana perangkat tersebut.
Melalui pendekatan yang inklusif dan praktis, para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga keterampilan langsung yang relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Hasilnya, mereka mampu mengaplikasikan keahlian tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup, sekaligus membagikan manfaatnya kepada komunitas mereka.
Mempersiapkan Masyarakat IKN untuk Masa Depan
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menjelaskan bahwa penduduk di daerah IKN adalah cerminan ibu kota masa depan. Oleh karena itu, pembekalan keterampilan sangat penting agar mereka dapat berkontribusi aktif dalam menjadikan IKN kota yang cerdas dan inklusif. “Program ini kami rancang agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dan energi ramah lingkungan, tidak hanya untuk keperluan sehari-hari tetapi juga untuk mendukung pengembangan UMKM,” ungkap Ali.
Pendekatan ini terbukti efektif, seperti yang dirasakan oleh Sri Widyawati, salah satu alumni Coding Mama Batch 2. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupannya. “Dengan mengikuti program ini, masyarakat menjadi lebih berdaya. Dampaknya tidak hanya dirasakan secara individu, tetapi juga memberi manfaat besar bagi komunitas sekitar,” katanya dengan antusias.
Dampak Positif Program bagi Komunitas
Program Coding Mama, misalnya, dirancang untuk memberdayakan ibu rumah tangga dengan keterampilan digital yang dapat diterapkan dalam mendukung usaha kecil mereka. Melalui pelatihan ini, peserta belajar bagaimana mengoptimalkan pemasaran produk melalui media sosial dan membangun situs web sederhana untuk meningkatkan daya saing UMKM mereka.
Sementara itu, Coding Difabel memberikan akses keterampilan teknologi kepada penyandang disabilitas, membuka peluang kerja yang sebelumnya sulit diraih. Dengan kemampuan baru di bidang digital, peserta memiliki kesempatan untuk bekerja secara mandiri atau bergabung dengan perusahaan berbasis teknologi.
Adapun Solar Mama, yang berfokus pada pemanfaatan energi terbarukan, telah membawa dampak nyata bagi komunitas. Peserta dilatih untuk menginstalasi dan merawat panel surya, yang menjadi solusi praktis untuk daerah dengan akses listrik terbatas. “Setelah pelatihan, saya mampu memasang panel surya di rumah saya dan membantu tetangga melakukan hal yang sama,” ungkap salah satu peserta dari Muara Jawa.
Sebagai bagian dari visi besar menjadikan IKN sebagai kota berkelanjutan, program-program ini memiliki tujuan jangka panjang. Dengan memberdayakan masyarakat lokal melalui teknologi hijau dan digital, Otorita IKN berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus ramah lingkungan.
Ali menambahkan, “Kami percaya bahwa literasi digital dan keterampilan ramah lingkungan adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan inovatif. Dengan mendukung kelompok yang sering terabaikan, seperti ibu rumah tangga dan penyandang disabilitas, kami juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.”
Salah satu kisah sukses lainnya datang dari Siti Aisyah,
peserta Solar Mama Batch 3. Berasal dari keluarga petani di Sepaku, Aisyah
awalnya tidak memiliki pengalaman dengan teknologi panel surya. Namun, setelah
mengikuti pelatihan, ia berhasil memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk
memperbaiki sistem pencahayaan di rumah keluarganya. “Dulu kami bergantung pada
lampu minyak. Sekarang, dengan panel surya, kami memiliki penerangan yang lebih
stabil dan hemat biaya,” ujarnya bangga.
Tidak hanya itu, Aisyah kini menjadi sumber inspirasi bagi komunitasnya. Ia mengajari tetangganya cara menggunakan dan merawat panel surya, menciptakan efek domino yang menguntungkan banyak orang.
Melihat antusiasme dan dampak positif yang dihasilkan, Otorita IKN berencana untuk terus memperluas jangkauan program ini. Rencana masa depan mencakup pengenalan modul baru yang lebih canggih, seperti analitik data untuk UMKM dan desain produk berbasis teknologi.
Dengan pendekatan yang terus berkembang, program ini diharapkan dapat menjadi model pelatihan masyarakat yang dapat diadopsi oleh daerah lain di Indonesia. Transformasi yang terjadi di IKN bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan manusia yang mampu mengelola dan memanfaatkan teknologi untuk kehidupan yang lebih baik.
Kesuksesan 140 lulusan program Coding Mama, Coding Difabel, dan Solar Mama adalah bukti nyata bahwa pemberdayaan melalui pendidikan dan pelatihan adalah investasi yang berharga. Dengan keterampilan baru di tangan mereka, para peserta siap menjadi agen perubahan di komunitas mereka, membantu mewujudkan visi IKN sebagai kota yang inklusif, cerdas, dan berkelanjutan.
Melalui program-program inovatif ini, IKN menunjukkan bahwa transformasi digital dan ramah lingkungan tidak hanya mungkin, tetapi juga dapat diakses oleh semua kalangan. Dengan semangat gotong royong dan komitmen terhadap keberlanjutan, masa depan yang lebih cerah kini terasa semakin dekat.