Kemajuan Luar Biasa Kalbar: Sebuah Lompatan Menuju Desa Mandiri
Foto : TribunPontianak |
Di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) yang sedang berkembang
pesat, tonggak penting dalam pembangunan desa telah tercapai. Tahun ini, jumlah
desa mandiri meningkat pesat, menandai peningkatan yang signifikan.
Transformasi yang luar biasa ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah desa
mandiri dari 877 pada tahun 2023 menjadi 1.079 pada tahun 2024. Selain itu,
Kalbar telah berhasil menghapus status desa yang sangat tertinggal dan kurang
berkembang, meninggalkan lanskap masyarakat yang maju dan maju. Pencapaian monumental
ini ditonjolkan dalam acara penandatanganan laporan Indeks Pembangunan Desa
(IDM) 2024 di Balai Petitih, Kantor Gubernur, pada hari Selasa, 2 Juli.
Peningkatan Status Desa
Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson, menegaskan bahwa
keberhasilan ini sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi untuk meningkatkan
status desa di seluruh kabupaten dan kota. Ia berharap desa-desa tersebut terus
meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi tanggung jawab yang diamanahkan kepada
mereka, sehingga dapat memajukan daerahnya masing-masing.
Pada tahun 2024, pemerintah pusat mengalokasikan dana desa sebesar Rp1,88 triliun di Kalbar. Harisson menghimbau agar dana tersebut digunakan secara efektif untuk memastikan desa maju dan tidak disia-siakan. Ia menekankan pentingnya penggunaan dana tersebut secara strategis untuk memastikan peningkatan status desa yang nyata, menghindari stagnasi dan pemborosan.
Memahami Kemajuan Desa melalui IDM
Harisson memaparkan tentang pentingnya IDM, yaitu
mengklasifikasikan kemajuan dan kemandirian desa berdasarkan berbagai
indikator. Klasifikasi ini membantu memberikan pemahaman yang jelas tentang
situasi desa dan memandu perumusan kebijakan yang bertujuan untuk mendukung
peningkatan kehidupan desa menuju kemandirian dan kesejahteraan yang lebih
besar.
Indikator yang digunakan dalam IDM sangat penting dalam menentukan besaran alokasi dana desa oleh pemerintah. Harisson berharap pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD juga diarahkan untuk peningkatan status desa. Gubernur menegaskan, berdasarkan pemutakhiran IDM 2024, jumlah desa mandiri di Kalbar meningkat 202 dari tahun sebelumnya.
Pentingnya Strategis dan Upaya Kolektif
Peningkatan jumlah desa mandiri menjadi hal yang strategis
dan memerlukan upaya bersama dari semua pihak. Pada tahun 2024, Kalbar tidak
lagi memiliki desa yang sangat tertinggal atau kurang berkembang, hanya
menyisakan desa yang maju, maju, dan mandiri. Harisson menambahkan, informasi
mengenai situasi dan kondisi desa yang tercantum dalam IDM dapat menjadi acuan
bagi berbagai pihak dalam melakukan intervensi untuk mempercepat peningkatan
status desa mandiri.
Harisson yakin, jika semua indikator yang dibutuhkan untuk mewujudkan kemandirian desa terpenuhi, warga desa akan lebih cepat mencapai kesejahteraan. Ia menghimbau pemerintah daerah dan perangkat desa untuk memperhatikan indikator tersebut saat memanfaatkan dana desa.
Prestasi Kolaboratif
Meningkatnya jumlah desa mandiri dan berkurangnya jumlah
desa tertinggal dan desa terbelakang merupakan hasil kerja sama semua pemangku
kepentingan yang terlibat. Kemajuan ini menunjukkan adanya sinergi yang
terjalin baik antara para pemangku kepentingan tersebut. Harisson menyampaikan
rasa bangganya atas keberhasilan Kalbar dalam mengurangi jumlah desa tertinggal
dan desa terbelakang tahun ini.
Ia juga memuji Pemerintah Kabupaten Sambas yang berhasil mengubah semua desa yang masih berkembang menjadi desa yang maju dan mandiri. Selain itu, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Landak berhasil memberantas desa-desa yang sangat tertinggal dan terbelakang, sedangkan Kabupaten Melawi tampil sebagai yang tercepat dalam pemutakhiran data IDM tahun 2024.
Penghargaan dan Aspirasi Masa Depan
Harisson menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para
bupati yang telah berprestasi dalam upaya mewujudkan desa mandiri dan
memberantas desa yang sangat terbelakang dan terbelakang. Ia berharap agar
kabupaten-kabupaten lain dapat mengikuti jejak Sambas, dengan tujuan masa depan
yang tidak ada lagi desa yang berkembang, yang ada hanya desa yang maju dan
mandiri.
Sebagai kesimpulan, langkah-langkah yang telah diambil Kalbar dalam pembangunan desa menandakan masa depan yang menjanjikan. Meningkatnya jumlah desa yang mandiri dan berkurangnya jumlah desa yang kurang berkembang menunjukkan penggunaan sumber daya dan upaya kolektif yang efektif. Kemajuan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup di desa-desa tersebut, tetapi juga menjadi preseden bagi daerah lain untuk ditiru. Upaya kolaboratif semua pemangku kepentingan di Kalbar memang telah membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi desa-desanya.