Bung Moktar Radin Mempertanyakan Peran Sekretaris Negeri Sabah dalam Banyak GLC

Foto : Kosmo Digital

Dalam sidang Majelis Negeri pada hari Senin (22 April), Datuk Seri Bung Moktar Radin dari Umno-Lamag tiba-tiba menimbulkan pertanyaan mengenai peran Datuk Seri Safar Untong, sekretaris negeri, yang duduk sebagai anggota dewan direksi di sejumlah perusahaan milik pemerintah (GLC) di Sabah.

 

"Bung ingin tahu apa yang begitu istimewa dari sekretaris negeri kita sehingga beliau mendapatkan kursi di banyak GLC?" ujarnya dalam pidatonya.

 

Dia juga menyatakan keinginannya untuk mengetahui total pendapatan Safar selain dari gaji pokoknya sendiri.

 

Meskipun begitu, Bung tidak menyebutkan nama-nama dan jumlah GLC di mana sekretaris negeri terlibat.

 

Menurut situs web resmi berbagai organisasi dan perusahaan, Safar merupakan anggota dewan direksi dari Qhazanah Sabah Bhd, Dana Pensiun Pekerja (EPF), Sawit Kinabalu Snd Bhd, Sabah Electricity Sdn Bhd, dan Sabah Energy Corporation Sdn Bhd.

 

Sebelumnya, Bung juga mencatat bahwa kebanyakan anggota Majelis membahas tingkat kemiskinan di negara bagian tersebut.

 

"Delapan dari distrik kita telah dikategorikan sebagai yang termiskin di negara ini. Mereka masih seperti itu. Saya ingin melihat metode komprehensif yang diambil oleh Pemerintah Sabah untuk mengurangi, jika bukan menghapus kemiskinan di negara bagian ini," katanya.

 

Anggota Parlemen Kinabatangan juga mempertanyakan keputusan pemerintah untuk mendirikan perusahaan minyak dan gas lainnya, yang menurutnya merupakan langkah "untuk menyelamatkan perusahaan yang gagal".

 

Bung mencatat bahwa tahun lalu, perusahaan milik pemerintah Sabah, SMJ Energy Company (SMJE), telah menerbitkan sukuk wakalah sebesar RM900 juta untuk menyelamatkan Sabah International Petroleum Sdn Bhd (SIP), yang dimiliki oleh Bank Pembangunan Sabah.

 

"Pertanyaan saya adalah, daripada mendirikan SMJE, mengapa tidak hanya merestrukturisasi SIP? Kami juga tidak memiliki akses untuk mengetahui bagaimana RM900 juta itu digunakan.

 

"SIP pernah dijelaskan sebagai perusahaan minyak dan gas yang sangat mampu, setelah diberikan Kontrak Bagi Hasil Produksi untuk Blok SB331 dan SB332, tetapi perusahaan memiliki liabilitas sebesar RM1,2 miliar. Mengapa itu gagal ketika SIP memiliki semua keahlian?

 

"Apa jaminan pemerintah bahwa SMJE tidak akan menghadapi nasib serupa? Karena jika gagal, pemerintah akan terbebani utang yang besar," ujarnya.

Next Post Previous Post