Menggali Potensi Wisata dan Meningkatkan SDM di Daerah Penyangga Ibu Kota Nusantara: Workshop AI untuk Guru SD di Sepaku
Foto : Tanto Foundation |
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tak
hanya sekadar pemindahan pusat pemerintahan, tetapi juga menciptakan peluang
baru di berbagai sektor, termasuk pariwisata dan pendidikan. Sebagai bagian
dari upaya ini, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) bekerja sama dengan Tim
Pengabdian Masyarakat Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung
(ITB) mengadakan workshop bertema Artificial Intelligence (AI) untuk
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para guru jenjang
pendidikan Sekolah Dasar (SD) di wilayah IKN, Kecamatan Sepaku, Kabupaten
Penajam Paser Utara (PPU).
Tujuan Workshop AI
Analis Kebijakan Ahli Madya Otorita IKN, Panggih Raharjo,
menjelaskan bahwa kegiatan workshop ini diikuti sekitar 60 guru SD dari 29
perwakilan sekolah di Sepaku, PPU. Kecamatan Sepaku merupakan salah satu dari
enam kecamatan dalam delineasi IKN yang menjadi fokus pembangunan dan
pengembangan SDM. Program workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
para guru SD di wilayah IKN, terutama dalam pemahaman dan penerapan teknologi
AI dalam proses pembelajaran.
Rencana Pengembangan SDM di Wilayah IKN
Panggih menekankan bahwa kegiatan ini bukanlah kegiatan
tunggal, melainkan bagian dari program berkelanjutan yang akan dilaksanakan
juga di kecamatan lain dalam delineasi IKN, seperti Kecamatan Samboja Barat,
Samboja, Muara Jawa, Loa Janan, dan Loa Kulu di Kabupaten Kutai Kartanegara
(Kukar). "Ini merupakan salah satu bentuk upaya Otorita IKN dan ITB untuk
meningkatkan kapasitas guru guna mempersiapkan mereka. Terutama di sekolah
dasar, agar cakap dan melek teknologi, khususnya terkait penggunaan AI atau
Artificial Intelligence dalam pembelajaran," ungkap Panggih.
Pentingnya AI dalam Pendidikan dan Infrastruktur IKN
Menurut Panggih, pemahaman terhadap kecerdasan buatan sangat
penting karena IKN nanti akan dibangun dengan fasilitas-fasilitas umum yang
memanfaatkan teknologi AI. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi AI
dalam infrastruktur kota seperti smart poles yang dapat berkomunikasi dan
digunakan sebagai penunjuk jalan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berbasis
teknologi menjadi kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan generasi mendatang
yang mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Program Edukasi dan Etika Teknologi
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat ITB untuk IKN, Ade Engkus
Kusnadi, menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman
yang memadai kepada seluruh peserta mengenai pentingnya etika penggunaan
teknologi dalam bidang pendidikan. "Agar teknologi benar-benar dapat
dimanfaatkan dengan baik serta dapat meminimalisir dampak negatif dari
penggunaannya," ujarnya.
Ade menambahkan, dalam pelatihan ini, para guru diberikan
pengetahuan mengenai cara-cara memanfaatkan teknologi AI dalam kegiatan belajar
mengajar sehari-hari. Mereka diajarkan untuk menggunakan aplikasi berbasis AI
yang dapat membantu dalam pembuatan materi pembelajaran, pengelolaan kelas,
hingga penilaian hasil belajar siswa. Selain itu, para guru juga dibekali
dengan pengetahuan mengenai keamanan data dan privasi, serta etika dalam
penggunaan teknologi.
Potensi Wisata Baru di Sekitar IKN
Selain fokus pada pendidikan, pengembangan IKN juga membuka
peluang besar dalam sektor pariwisata. Daerah penyangga IKN memiliki potensi
wisata yang luar biasa, mulai dari keindahan alam hingga warisan budaya yang
unik. Kecamatan Sepaku dan daerah sekitar IKN di Kabupaten PPU serta Kabupaten
Kukar memiliki banyak destinasi wisata yang belum banyak dikenal, yang bisa
dijadikan tujuan wisata baru.
Wisata Alam dan Budaya
Kawasan ini menawarkan berbagai destinasi wisata alam
seperti hutan tropis, sungai, dan pegunungan yang indah. Wisatawan bisa
menikmati trekking di hutan, berperahu di sungai, atau sekadar menikmati
pemandangan alam yang asri. Selain itu, ada juga berbagai situs budaya dan
sejarah yang bisa dijadikan daya tarik wisata. Masyarakat lokal dengan kekayaan
budayanya dapat menjadi tuan rumah yang ramah bagi wisatawan, menawarkan
pengalaman wisata yang autentik.
Pengembangan Infrastruktur Wisata
Dengan pembangunan IKN, infrastruktur di daerah penyangga
juga akan mengalami peningkatan. Jalan-jalan baru akan dibangun, akses
transportasi akan diperbaiki, dan fasilitas penunjang wisata seperti penginapan
dan restoran akan dikembangkan. Hal ini tentu akan meningkatkan daya tarik
wisata di daerah tersebut.
Peran Komunitas Lokal
Pengembangan wisata di daerah penyangga IKN juga melibatkan
peran aktif dari komunitas lokal. Mereka diajak untuk berpartisipasi dalam
berbagai pelatihan dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
mereka dalam mengelola potensi wisata lokal. Dengan demikian, masyarakat lokal
tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan ini, tetapi juga menjadi pelaku
utama yang merasakan manfaatnya secara langsung.
Workshop AI untuk guru SD di wilayah IKN merupakan langkah
awal yang penting dalam mempersiapkan SDM yang cakap teknologi di masa depan.
Dengan pemahaman dan keterampilan yang memadai, para guru dapat menerapkan
teknologi AI dalam pembelajaran, sehingga mampu menghasilkan generasi yang siap
menghadapi tantangan zaman. Di sisi lain, potensi wisata yang ada di daerah
penyangga IKN juga bisa dikembangkan dengan dukungan infrastruktur yang
memadai, sehingga dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
Kolaborasi antara Otorita IKN dan ITB dalam penyelenggaraan
workshop ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan Ibu Kota Nusantara yang
tidak hanya modern secara infrastruktur, tetapi juga unggul dalam kualitas SDM
dan kaya akan potensi wisata. Upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut dan
menjangkau seluruh kecamatan dalam delineasi IKN, sehingga manfaatnya bisa
dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.